Mengenang Tragedi Luzhniki, Insiden Berdarah Terbesar yang Kasusnya Ditutup-tutupi Pemerintah di Zaman Uni Soviet

Tragedi Luzhniki ternyata tewaskan ratusan suporter dari kasus yang sebenarnya terjadi.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Kamis, 06 Oktober 2022 | 05:00 WIB
Tragedi Luzhniki, insiden berdarah terbesar di dunia yang tewaskan 336 orang. (Twitter)

Tragedi Luzhniki, insiden berdarah terbesar di dunia yang tewaskan 336 orang. (Twitter)

Bolatimes.com - Mengenang tragedi Luzhniki, tragedi berdarah terbesar di dunia sepak bola yang kasusnya ditutup-tutupi oleh pemerintah Uni Soviet.

Belakangan ini, dunia sepak bola dihebohkan dengan tragedi Kanjuruhan yang tercipta pasca laga Derby Jawa Timur antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).

Pasca duel lanjutan Liga 1 2022/2023 itu, lahir sebuah tragedi memilukan yang menelan banyak ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Baca Juga: Liga 1 Diliburkan Sementara, Luis Milla Tetap Gembleng Skuad Persib Bandung

Bermula dari aksi oknum suporter yang masuk ke lapangan pasca pertandingan, pihak keamanan yang dihuni aparat berwajib melakukan tindakan represif.

Tindakan represif tersebut salah satunya adalah menembakkan gas air mata ke arah tribun yang kemudian berujung pada chaos di tribun Stadion Kanjuruhan.

Chaos ini pun kemudian menjadi momen berdarah yang membuat ratusan orang dari kalangan penonton meregang nyawa.

Baca Juga: Jokowi Minta Seluruh Stadion untuk Liga Diaudit Pascatragedi Kanjuruhan

Menurut data resmi yang beredar, total 125 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Jumlah tersebut membuat tragedi Kanjuruhan kemudian menjadi tragedi terbesar ketiga dalam sejarah sepak bola di belakang tragedi Lima (328 korban jiwa) dan tragedi Accra (126 korban jiwa).

Nyatanya, masih ada tragedi besar lainnya di sepak bola yang masih ditutup-tutupi. Bahkan tragedi ini memiliki korban jiwa melebihi tragedi Lima pada tahun 1964 silam.

Baca Juga: Media Vietnam Sebut Timnas Vietnam Ketar-ketir Ditinggal Park Hang-seo, Nama Shin Tae-yong Disebut-sebut

Tragedi tersebut adalah tragedi Luzhniki. Seperti apa kisah tragedi ini sehingga disebut-sebut ditutupi oleh pemerintahan Uni Soviet? Berikut rangkumannya.

Tragedi Luzhniki, insiden berdarah terbesar di dunia yang tewaskan 336 orang. (Twitter)
Tragedi Luzhniki, insiden berdarah terbesar di dunia yang tewaskan 336 orang. (Twitter)

Menelan 340 Korban Jiwa

Seperti namanya, Tragedi Luzhniki sendiri terjadi di Stadion Luzhniki, Moskow. Tragedi ini terjadi pada 20 Oktober 1982 saat Rusia dikenal sebagai bagian dari Uni Soviet.

Baca Juga: Tinjau Langsung Lokasi Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Singgung Pintu yang Terkunci

Tragedi ini terjadi di laga Piala UEFA saat Spartak Moskow menjamu tim asal Belanda, yakni HFC Haarlem.

Saat tragedi ini pecah, dilaporkan 66 orang meregang nyawa karena terinjak-injak. Namun ternyata jumlah tersebut ditutup-tutupi.

Usai Uni Soviet runtuh, barulah pihak pers melaporkan tragedi itu, di mana ternyata menurut laporan yang ada terdapat 336 korban jiwa.

Dalam laporan tersebut, dikisahkan tragedi ini disebabkan oleh pihak keamanan yang berusaha menangkap para pendukung Spartak Moskow.

Para pendukung Spartak Moskow hendak ditangkap karena menyanyikan lagu-lagu melawan rezim komunis yang saat itu menguasai Uni Soviet.

Karenanya, saat penangkapan berlangsung, banyak para penonton mencoba keluar dari Stadion Luzhniki, sehingga chaos pun tercipta dan banyak orang terinjak-injak hingga meregang nyawa.

Dalam berbagai laporan yang ada, korban jiwa tak diketahui secara pasti. Bahkan ada yang menyebut bahwa korban jiwa mencapai 340 orang.

Jika benar demikian, maka tragedi Luzhniki sendiri menjadi tragedi paling memilukan dalam sejarah sepak bola bila dilihat dari jumlah korban jiwanya.

Maka tak mengherankan kala itu tragedi Luzhniki ini dicap sebagai ‘Chernobyl-nya sepak bola’ yang mengacu pada bencana Chernobyl di Uni Soviet pada 1986 silam.

Kontributor: Felix Indrajaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Pertandingan Bayern Munich vs Auckland City akan berlangsung Minggu (15/6) di TQL Stadium, Ohio, Amerika Serikat.

boladunia | 11:13 WIB

Pertandingan Piala Dunia Antarklub antara Al Ahly vs Inter Miami di Hard Rock Stadium, Miami, Florida Amerika Serikat berakhir tanpa pemenang.

boladunia | 10:21 WIB

Gennaro Gattuso sangat berpeluang besar untuk menjadi pelatih baru Italia menggantikan Luciano Spalletti.

boladunia | 12:26 WIB

Eks bintang sepak bola Inggris, Trevor Sinclair dinyatakan bangkrut dan terlilit utang pajak.

boladunia | 23:01 WIB

Salah seorang pemain Atltico Nacional tiba-tiba ambruk di tengah pertandingan.

boladunia | 22:20 WIB

Negara tetangga Indonesia, Malaysia saat ini mengikuti program pemain naturalisasi untuk mendongkrak prestasi tim nasional mereka.

boladunia | 21:58 WIB

Dipilihnya Qatar dan Arab Saudi jadi tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia disambut nyinyir publik

boladunia | 21:06 WIB

AFC resmi menunjuk dua negara Timur Tengah, Arab Saudi dan Qatar untuk babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2025 zona Asia.

boladunia | 20:42 WIB

Kabar kurang sedap datang dari bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers.

boladunia | 16:43 WIB

Gennaro Gattuso yang saat jadi pemain diberi julukan Si Badak dikabarkan akan segera bertemu presiden FIGC, Gabriele Gravina.

boladunia | 12:31 WIB

Kejadian mengerikan dialami seorang pemain muda berusia 14 tahun. Pemain asal Prancis tersebut tewas di lapangan hijau.

boladunia | 10:41 WIB

Salah satu penggawa Timnas Indonesia yang tak main di laga melawan Jepang, Jordi Amat mengaku sangat terkesan dengan permainan tim Samurai Biru.

boladunia | 21:19 WIB

Sejumlah mantan pemain bintag di Liga Spanyol diduga terlibat dalam aksi penipuan uang kripto.

boladunia | 21:00 WIB

Malaysia belakangan menaturalisasi lima pemain keturunan Amerika Latin.

boladunia | 19:27 WIB

Publik China tak terima dengan hasil buruk yang dialami Timnas Indonesia melawan Jepang.

boladunia | 09:48 WIB

Nasib berbeda dialami oleh ayah dan anak di pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026.

boladunia | 13:23 WIB

Mantan kapten Manchester United, Roy Keane menyampaikan kritik pedas pasca kekalahan Inggris dari Senegal 1-3.

boladunia | 09:51 WIB

Inggris dikalahkan Senegal 1-3 di laga uji coba, Rabu (11/6) waktu setempat.

boladunia | 09:43 WIB
Tampilkan lebih banyak