Profil Gareth Southgate: Pecundang sebagai Pemain, Pahlawan saat Melatih

Southgate jadi pahlawan Inggris ke final Euro 2020.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Sabtu, 10 Juli 2021 | 14:00 WIB
Pelatih Inggris, Gareth Southgate. (Sumber: Thefa.com).

Pelatih Inggris, Gareth Southgate. (Sumber: Thefa.com).

Bolatimes.com - Gareth Southgate berhasil membawa Timnas Inggris untuk pertama kalinya menembus final ajang empat tahunan antar negara Eropa di tahun ini atau Euro 2020.

Kepastian Gareth Southgate membawa Inggris mencapai final ditentukan saat The Three Lions menggasak Denmark dengan skor 2-1 lewat babak tambahan waktu.

Inggris nampak kesulitan mengalahkan Denmark yang berhasil menahan setiap gempuran dan menghindarkan gawangnya dari para pemain The Three Lions yang ingin mencetak gol di waktu normal.

Baca Juga: Bocah Indonesia Mendadak Viral, Akun Instagramnya Difollow Harry Maguire

Di babak tambahan waktu, Inggris pun ketiban durian runtuh kala mendapat hadiah penalti pasca Raheem Sterling dijatuhkan di kotak penalti Denmark.

Wasit menunjuk titik putih dan Harry Kane, yang gagal menuntaskan tugasnya, tetap mampu mencetak gol lewat sontekan memanfaatkan bola Rebound hasil tendangan penaltinya.

Harry Kane tersebut menjadi momen bersejarah bagi Gareth Southgate yang mencetak rekor sebagai pelatih Inggris pertama setelah Sir Alf Ramsey yang membawa Inggris ke final turnamen besar sejak Piala Dunia 1966.

Baca Juga: Ada Suporter Brasil Dukung Argentina karena Lionel Messi, Neymar Ngamuk

Gareth Southgate menghampiri Rashford yang menangis/Twitter
Gareth Southgate menghampiri Rashford yang menangis/Twitter

Pencapaian ini menjadi sebuah prestasi yang membanggakan. Kendati belum dipastikan akan meraih gelar atau tidak, Southgate setidaknya mampu menutup mulut para pengkritiknya saat ditunjuk dan bahkan selama Euro 2020 berlangsung.

Karier Southgate sendiri jauh dari kesan megah. Dari saat masih bermain, hingga ditunjuk menjadi pelatih tim nasional Inggris.

Lantas bagaimana perjalanan karier dari seorang Gareth Southgate di lapangan hijau?

Baca Juga: Jess Amalia Berpose Kenakan Tank Top, Body Goals-nya Bikin Takjub Netizen

Perjalanan Karier Gareth Southgate

Seperti yang telah dikemukakan di atas, karier Gareth Southgate jauh dari kesan megah, termasuk saat masih aktif bermain.

Pria yang kini berusia 50 tahun tersebut, banyak menghabiskan kariernya di klub-klub tradisional Inggris seperti Crystal Palace, Aston Villa dan Middlesbrough.

Baca Juga: Achraf Hakimi, Pemain Berusia 22 Tahun dengan CV Mentereng

Pertama kali Southgate bermain di level profesional yakni saat ia dipromosikan dari akademi ke tim utama oleh Crystal Palace pada tahun 1989.

Enam musim dihabiskan Southgate bersama Crystal Palace hingga pada akhirnya ia diboyong oleh Aston Villa pada 1995.

Sama seperti di Crystal Palace, pemain yang berposisi bek ini juga membela Aston Villa selama enam musim dan hengkang ke Middlesbrough pada 2001 sebelum akhirnya memutuskan pensiun lima tahun kemudian pada 2006.

Meski membela tim-tim yang terkesan gurem saat ini, Southgate tetap mampu menarik minat tim nasional Inggris.

Bahkan, penampilannya bersama Inggris terbilang banyak yakni 57 laga dengan torehan dua gol sejak 1995 hingga 2004.

Pasca pensiun, Southgate bergelut di dunia kepelatihan. Middlesbrough menjadi pekerjaan pelatih pertamanya yakni pada 2006.

Sayangnya, Southgate tak membawa tuah apik dan malah membuat Middlesbrough terdegradasi di tahun 2009 yang berujung pemecatan di pertengahan musim 2009-2010 saat berkancah di kompetisi Divisi Championship atau kasta kedua.

Setelahnya, Southgate sempat rehat sebelum mengambil jabatan pelatih akademi tim nasional Inggris selama 1,5 tahun dan naik menukangi The Three Lions U-21 pada tahun 2013 hingga 2016.

Pada 2016 itulah ia mendapat kesempatan menukangi tim senior Inggris dengan status Caretaker sebelum dipermanenkan sebagai pelatih tetap pada November di tahun yang sama hingga saat ini.

Pecundang Semasa Bermain, Dipuja Saat Melatih

Dalam perjalanan karier Gareth Southgate, ia punya memori kelam semasa bermain yang membuatnya dihujat seluruh warga Inggris.

Hal tersebut terjadi pada tahun 1996 kala ia membela Inggris yang menjadi tuan rumah untuk ajang empat tahunan, Euro.

Berstatus tuan rumah, warga Inggris mengharapkan tim nasionalnya meraih gelar juara. Kebetulan, tahun tersebut bertepatan dengan 30 tahun perayaan The Three Lions menjadi juara Piala Dunia 1966.

Laju Inggris di Euro 1966 pun terbilang mulus sejak awal. Di fase grup A, Southgate, yang jadi tulang punggung di lini belakang, mampu membawa Inggris menang dua kali dan hanya kalah satu kali dan kebobolan dua gol saja.

Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate. (Andrej Isakovic/AFP).
Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate. (Andrej Isakovic/AFP).

Performa apik Southgate diteruskan di babak perempat final kala menghadapi Spanyol di mana ia mampu menghindarkan gawang Inggris dari kebobolan sehingga The Three Lions berhak melaju ke semifinal lewat kemenangan di babak adu penalti.

Di semifinal lah, mimpi buruk Southgate lahir. Sama seperti laga melawan Spanyol, Southgate tampil sejak menit pertama. pun sempat bersarang ke gawangnya.

Namun gol itu hanyalah gol penyama kedudukan usai Alan Shearer mencetak gol di menit ke-3. Hasil imbang 1-1 membuat laga berjalan ke babak tambahan waktu dan berlanjut ke drama adu penalti.

Di babak adu penalti ini, lima penendang Inggris berhasil menuntaskan tugasnya, begitu pula dengan lima penendang Jerman.

Southgate pun yang ditunjuk menjadi penendang keenam Inggris, gagal menuntaskan tugasnya. Naasnya, kegagalan tersebut dibarengi dengan keberhasilan Jerman yang mengeksekusi penalti lewat penendang keenamnya.

Alhasil, Inggris tumbang di hadapan puluhan ribu pendukungnya di Stadion Wembley. Mimpi menjadi juara di tanah sendiri harus pupus karena Southgate gagal mengeksekusi penalti.

Mimpi buruk itu bertahan selama 25 tahun. Hingga akhirnya Southgate mampu menghapus mimpi itu kala Inggris yang ia latih mengalahkan Jerman di Stadion Wembley pada babak 16 besar Euro 2020.

Kini, Gareth Southgate dipuja karena mampu membawa Inggris lolos ke final keduanya sepanjang sejarah. Pujaan itu akan kian bertambah andai ia mampu memberikan gelar kedua sepak bola internasional untuk seluruh masyarakat di tanah Ratu Elizabeth.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Tiga negara yang memastikan diri lolos ke babak final Euro 2024, yakni Georgia, Ukraina, dan Polandia akan terbang ke Jerman, yang menjadi tuan rumah Euro 2024.

boladunia | 15:18 WIB

Pertandingan Vietnam vs Indonesia akan berlangsung di Stadion My Dinh, Hanoi pada Selasa, (26/3/2024) pukul 19.00 WIB.

boladunia | 20:26 WIB

Deretan laga besar akan tersaji dalam Euro 2024 yang tak lama lagi akan digelar di Benua Biru. Jelang pertarungan bergengsi antar-negara di Eropa ini, ada sejumlah fakta menarik yang layak untuk dikupas.

boladunia | 09:15 WIB

Barcelona terjepit. Klub Catalan itu sudah disebut miskin oleh pemain incarannya. Pengaturan transfer menjadi lebih lancar ketika klub memiliki sumber daya finansial yang pas-pasan.

boladunia | 22:17 WIB

Liverpool memiliki kesempatan besar dalam mencari pengganti Juergen Klopp yang akan segera meninggalkan klub.Xabi Alonso, yang saat itu menjadi pelatih Bayer Leverkusen, pernah menjadi pilihan utama Liverpool.

boladunia | 21:58 WIB

Hasil undian untuk semifinal Piala FA diumumkan sekitar dua puluh lima menit setelah pertandingan Man United vs Liverpool di Old Trafford berakhir pada hari Minggu, tanggal 17 Maret 2024.

boladunia | 20:52 WIB

Striker AC Milan, Olivier Giroud dikabarkan akan merapat ke klub sepakbola asal Amerika Serikat. Saat ini disebutkan jika sang pemain sedang dalam tahap pembicaraan dengan LAFC di Amerika Serikat.

boladunia | 00:05 WIB

Di pertandingan melawan Hellas Verona pada pekan ke-29 Liga Italia, Pulisic mencetak gol penting yang mencatat sejarah bagi klub.

boladunia | 15:00 WIB

Gelaran drawing Europa Conference League 2023/2024 dilakukan di Nyon, Swiss pada Jumat, 15 Maret 2024. Dalam undian ada empat laga akan digelar pada delapan besar.

boladunia | 21:19 WIB

Detik-detik menegangkan terjadi ketika VAR melakukan tinjauan intensif untuk memastikan keabsahan gol tersebut, menciptakan ketegangan dan euforia di seluruh stadion.

boladunia | 07:00 WIB

Dalam pertandingan tersebut, Simone Inzaghi's squad mencetak gol melalui kontribusi Mateo Darmian, Lautaro Martinez, Federico Dimarco, dan Davide Frattesi, mengumpulkan total 69 poin, unggul 12 poin dari Juventus yang menempati posisi kedua dengan 57

boladunia | 06:15 WIB

Pertandingan tandang Al Nassr melawan Al Shabab pada pekan ke-21 Liga Pro Arab Saudi, Senin (26/2/2024) dini hari WIB, berlangsung di Prince Faisal bin Fahd Stadium.

boladunia | 11:33 WIB

Suporter fanatik Timnas Indonesia, Katon, dikabarkan telah meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

boladunia | 21:35 WIB

Babak 16 besar Liga Europa menunjukkan bahwa AC Milan berpeluang menghadapi Liverpool. AC Milan dan Liverpool bertemu di babak final Liga Europa, bukan di fase awal eliminasi.

boladunia | 11:02 WIB

Di era di mana penilaian terhadap pemain semakin berkutat pada statistik serangan mereka, mengutip rangkuman transfermarkt-com, ada 20 puluh pemain papan atas di Eropa yang berhasil mencatatkan angka dua digit dalam mencetak gol dan memberikan assist

boladunia | 10:17 WIB

Laga Al-Nasr vs Al-Hilal berlangsung di Kingdom Arena, pada Jumat, (9/2/2024). Tim dengan jersey warna kuning dominan itu harus mengakui keunggulan Al-Hilal dengan skor 2-0.

boladunia | 08:25 WIB

Partai final Piala Asia 2023, laga antara Qatar vs Yordania berlangsung di Stadion Lusail, pada Sabtu, (10/2/2024) malam WIB.

boladunia | 08:13 WIB

Laga final Piala Asia 2023 antara Yordania menantang tim tuan rumah Qatar bakal berlangsung di Stadion Lusail, pada Sabtu (10/2/2024) pukul 22.00 WIB.

boladunia | 13:21 WIB
Tampilkan lebih banyak