Fakta-fakta Menarik Kasper Hjulmand, Si Pelatih Kuda Hitam Denmark

Kasper Hjulmand, pelatih yang secara mengejutkan bawa Denmark ke semifinal Euro 2020.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Rabu, 07 Juli 2021 | 20:30 WIB
Pelatih Denmark Kasper Hjulmand bersama para staf dan pemain merayakan kepastian timnya lolos 16 besar Euro 2020 usai menang 4-1 atas Rusia, Selasa (22/6/2021) dini hari WIB. (Foto: Stuart FRANKLIN/AFP)

Pelatih Denmark Kasper Hjulmand bersama para staf dan pemain merayakan kepastian timnya lolos 16 besar Euro 2020 usai menang 4-1 atas Rusia, Selasa (22/6/2021) dini hari WIB. (Foto: Stuart FRANKLIN/AFP)

Bolatimes.com - Keberhasilan Timnas Denmark melaju ke semifinal Euro 2020 tak lepas dari semangat juang para pemainnya serta tangan dingin sang pelatih, Kasper Hjulmand.

Denmark menjadi satu-satunya kuda hitam yang tersisa hingga semifinal Euro 2020. Di babak empat besar ini, tim Dinamit akan menghadapi Timnas Inggris.

Menjadi kuda hitam, Denmark otomatis tak diunggulkan. Alih-alih diunggulkan menjadi juara, untuk lolos ke final saja, tim Dinamit dirasa takkan mungkin.

Baca Juga: Semifinal Euro 2020: Prediksi Inggris Vs Denmark

Apalagi, di babak semifinal melawan Inggris, Denmark harus menghadapi tekanan dari tuan rumah mengingat laga akan digelar di Stadion Wembley, London, Kamis (08/07/21).

Untuk menghadapi tekanan di semifinal ini, Denmark dipastikan akan menggunakan statusnya sebagai non unggulan.

Selain itu, tim Dinamit akan mengandalkan semangat juang skuatnya yang tengah membumbung tinggi serta tangan dingin sang pelatih, Kasper Hjulmand.

Baca Juga: Wika Salim Olahraga Kenakan Sportwear Ketat, Netizen Salah Fokus

Berbicara soal Kasper Hjulmand, tak banyak yang mengenal sosoknya serta sepak terjangnya sebelum Euro 2020 ini.

Lalu untuk mengenalnya, ada baiknya melihat fakta-fakta menarik pria berusia 49 tahun tersebut. Berikut fakta-fakta menarik Kasper Hjulmand.

1.       Hanya Berkarier sebagai Pemain Selama Tujuh Tahun

Baca Juga: Kisah Andik Vermansyah, Menyesal Pernah Tolak Klub Jepang dan Amerika

Layaknya para pelatih lainnya, Kasper Hjulmand mengawali kariernya di sepak bola sebagai pemain.

Namun, nama Hjulmand sebagai pemain tak begitu terkenal. Alasannya karena ia hanya membela tim lokal Denmark saja.

Selain itu, Hjulmand tak bertahan lama sebagai pemain. Dinukil dari Transfermarkt, ia hanya bermain selama tujuh tahun saja.

Baca Juga: Fanny Ghassani Tampil Aduhai Pakai Sportwear Putih, Netizen Dibikin Takjub

Namun, jika dihitung secara rinci, Hjulmand hanya bermain selama lima tahun karena dua tahun waktu ia habiskan akibat cedera dan operasi lutut.

2.       Gagal Menggantikan Thomas Tuchel

Karier melatih Kasper Hjulmand tak seburuk kariernya sebagai pemain. Sebagai catatan, ia telah menjadi pelatih sejak tahun 1998 atau pasca pensiun sebagai pemain.

Hjulmand menjalani karier kepelatihannya dari bawah, dari tim junior hingga tim utama. Progres yang ia tunjukkan membuat klub Jerman, Mainz 05, meminangnya di Mei 2014.

Kebetulan saat itu, Mainz 05 baru saja ditinggal Thomas Tuchel yang memilih bergabung Borussia Dortmund.

Sayangnya, ekspektasi besar Mainz 05 kepada Hjulmand tak terwujud. Tak sampai satu tahun, ia pergi dengan rekor lima kemenangan, 11 hasil imbang dan delapan kekalahan.

3.       Memiliki Cara Unik Saat Pertama Melatih Denmark

Sebagai pelatih yang ditunjuk untuk menukangi suatu tim nasional, Kasper Hjulmand memilih metode unik untuk meningkatkan pemahamannya mengenai identitas negara yang ia latih yang akan diterapkan di timnya.

Saat sebelum resmi menggantikan Age Hareide, dalam jeda waktu itu, Hjulmand tak berpikir mengenai caranya meracik tim saat pertemuan dengan pemain.

Hjulmand diketahui menghubungi beberapa pihak seperti musisi, kepala eksekutif, pemimpin upacara kerajaan Denmark dan mantan Perdana Menteri untuk memperdalam pemahamannya tentang identitas nasional Denmark.

4.       Baju Keberuntungan

Di Euro 2020 ini, media Denmark mengklaim keberhasilan tim Dinamit melaju hingga babak semifinal tak lepas dari tuah baju Sweater hitam yang dipakai Kasper Hjulmand.

Sweater hitam itu pertama kali digunakan Hjulmand saat Denmark menghadapi Rusia di laga hidup mati. Siapa sangka, tim Dinamit lolos.

Bahkan di fase 8 besar, Hjulmand pernah tak mengenakan Sweater hitam tersebut. Alhasil Denmark kebobolan.

Pasca kebobolan, ia langsung melepas baju putih yang ia kenakan dan mengenakan Sweater hitam tersebut hingga akhirnya Denmark ke semifinal.

Di laga melawan Inggris nanti, Hjulmand mengaku telah membawa Sweater hitam keberuntungan itu kendati dirinya tak percaya takhayul.

5.       Pelatih Pragmatis dan Kutu Buku

Saat terjun ke dunia kepelatihan di usia muda, Kasper Hjulmand dikenal sebagai pelatih kutu buku karena banyak membaca taktik agar menemukan gaya permainannya.

Hingga pada akhirnya, ia menemukan gaya bermain sendiri yakni mengandalkan pertahanan untuk kemenangan atau pragmatis.

Meski demikian, Hjulmand dianggap pengagum sepak bola atraktif. Di Denmark, ia menggabungkan dua hal yang berlawanan agar meraih hasil.

Hasilnya, permainan Denmark terlihat atraktif saat dalam situasi Counter Attack dan sulit ditembus ketika unggul dengan menerapkan pertahanan kuat.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Barcelona resmi mencapai kesepakatan dengan FC Kopenhagen untuk mendatangkan Roony Bardghji

boladunia | 19:38 WIB

Daiki Hashioka ikut andil saat Timnas Indonesia dikalahkan Jepang 0-4 di Stadion GBK pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

boladunia | 17:32 WIB

Wayne Rooney, membuat pernyataan mengejutkan saat ditanya siapa rekan duet favoritnya selama berkarier sebagai penyerang.

boladunia | 17:15 WIB

Sejarah terukir di Piala Dunia Antarklub 2025 saat pertandingan Auckland City kontra Boca Juniors.

boladunia | 15:59 WIB

Gianluigi Donnarumma, mengungkapkan kegembiraannya atas penunjukan Gennaro Gattuso sebagai pelatih baru Timnas Italia.

boladunia | 12:31 WIB

Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat kembali diterpa kekacauan.

boladunia | 12:22 WIB

Skandal seputar kematian legenda sepak bola dunia, Diego Armando Maradona, kembali mengguncang Argentina.

boladunia | 00:28 WIB

Inter Miami memastikan tempat di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025

boladunia | 13:21 WIB

Klub Liga Inggris, Chelsea menghadapi tantangan besar jelang laga penentu Grup D Piala Dunia Antarklub 2025.

boladunia | 12:50 WIB

Fase grup Piala Dunia Antarklub 2025 resmi berakhir setelah serangkaian laga penentu di matchday ketiga.

boladunia | 12:43 WIB

Inter Miami nyaris mencatat kemenangan besar, namun kebangkitan luar biasa Palmeiras di menit-menit akhir menggagalkan ambisi tersebut

boladunia | 12:35 WIB

PSG ke babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 sebagai juara Grup B, usai menang 2-0 atas Seattle Sounders

boladunia | 11:06 WIB

Mimpi Atletico Madrid untuk melangkah lebih jauh di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 resmi pupus.

boladunia | 09:38 WIB

Wonderkid Manchester City, Claudio Echeverri, langsung mencuri perhatian dunia setelah mencetak gol perdananya

boladunia | 21:30 WIB

Berikut 3 kiper yang mampu gagalkan 3 penalti di pertandingan Piala Dunia

boladunia | 21:12 WIB

Pogba, yang kini berusia 32 tahun, menjalani hukuman larangan bermain selama 18 bulan setelah gagal dalam tes doping

boladunia | 21:00 WIB

FIFA resmi membuka penyelidikan terhadap dugaan insiden rasisme yang terjadi dalam laga Real Madrid vs Pachuca

boladunia | 20:52 WIB

Eks rekan Kevin Diks di FC Copenhagen itu memilih tetap bermain di divisi dua Turki bersama Esenler Erokspor.

boladunia | 20:41 WIB
Tampilkan lebih banyak