Baru Diresmikan, Maurizio Sarri Sudah Dapat Kritikan

Di ingatan Giovanni Cobolli Gigli masih membekas ingatan-ingatan buruk tentang Maurizio Sarri.

Selasa, 18 Juni 2019 | 15:30 WIB
Pelatih anyar Juventus, Maurizio Sarri. (Twitter/@juventusfc)

Pelatih anyar Juventus, Maurizio Sarri. (Twitter/@juventusfc)

Bolatimes.com - Mantan Presiden Juventus, Giovanni Cobolli Gigli, menjadi salah satu personal yang kurang setuju dengan kehadiran Maurizio Sarri sebagai juru taktik baru skuat Bianconeri pada musim 2019/2020.

Alasan utamanya tidak lepas dari rivalitas Napoli dan Juventus. Seperti diketahui, Sarri adalah putra daerah Naples dan pernah melatih Napoli selama empat musim.

Bahkan, Sarri beberapa kali mengkritik Juventus ketika masih menangani Napoli. Salah satu insiden yang paling panas dan masih hangat adalah acungan jari tengah mantan pelatih Chelsea itu ketika menyambangi markas Juventus di awal-awal 2018.

Aksi jari tengah Maurizio Sarri ke suporter Juventus pada awal 2018. (Dok. Givemesport).
Aksi jari tengah Maurizio Sarri ke suporter Juventus pada awal 2018. (Dok. Givemesport).

Giovanni Cobolli Gigli mengaku kecewa saat tahu Maurizio Sarri resmi menjabat sebagai pelatih Juventus. Sebab, ia masih ingat betul kenangan buruk tentang pria 60 tahun tersebut.

"Sebagai fans, saya berharap fakta jahat ini tidak akan terjadi. Sarrismo adalah sesuatu yang kuat di Napoli, tetapi pengkritik Juventus," kata Cobolli Gigli seperti dikutip dari Calciomercato.

"Saya memiliki ingatan, saya ingat semua yang dia katakan dan lakukan. Tapi sekarang keputusan sudah dibuat, kita harus menilai Sarri atas kinerjanya. Dia adalah pelatih yang tak terbantahkan dengan kualitas permainan," lanjutnya.

"Saya tidak lupa bahwa sampai sebulan lalu dia bilang senang di Liga Inggris, bahwa dia tidak berniat kembali ke Italia. Oleh karena itu, dalam pikiran saya, saya akan menilainya. Saya harap dia berkomunikasi seperti pelatih Juve, bukan Sarri," tuturnya menambahkan.

Cobolli Gigli berharap agar Maurizio Sarri memiliki formula yang tepat untuk membawa Juventus berprestasi di Eropa. Ia juga memperingatkan mantan pelatih Napoli itu untuk tidak banyak beralasan jika akhirnya gagal.

"Saya harap dia memiliki gaya yang tepat, bahkan ketika harus mengakui bahwa tim tidak bekerja dengan baik, dan tidak membuat alasan seperti di Naples," tutup lulusan Universitas Bocconi itu.

Baca Juga: Naik Jabatan, Personel 'The Invincibles' Jadi Asisten Pelatih Arsenal

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB