Alasan Mascherano Tidak Ditarik Keluar saat Pelipisnya Berdarah

Mascherano harus bahu membahu membongkar pertahanan Nigeria dengan keringat dan darah. Mascherano benar-benar harus berdarah-darah karena mendapat luka pada pelipis dan pipinya.

Stephanus Aranditio | Dany Garjito | BolaTimes.com
Rabu, 27 Juni 2018 | 15:41 WIB
Mascherano berdarah Twitter.com/@sportingnews

Mascherano berdarah Twitter.com/@sportingnews

Bolatimes.com - Argentina vs Nigeria berjalan dramatis, pertandingan yang digelar di Saint Petersburg Stadium Rabu (27/6) dini hari tadi ini menjadi penentu tim yang akan menjadi runner up grup D menemani Kroasia yang sudah dipastikan lolos sebagai juara grup D. Di pertandingan lain Grup D, Kroasia juga berhasil menang atas Islandia di Rostov Arena.

Argentina sempat memimpin lewat gol Lionel Messi. Skor 1-0 untuk keunggulan Argentina bertahan sampai jeda turun minum. Namun Pelanggaran Javier Mascherano di kotak penalti membuat wasit Cuneyt Cakir menunjuk titik putih.

Victor Moses yang menjadi algojo tendangan penalti sukses menjalankan tugasnya, sehingga Nigeria mampu menyamakan kedudukan 1-1. Pasca pelanggaran yang dilakukan Mascherano, banyak fans Argentina yang menyalahkan pemain yang pernah membela Barcelona ini.

Caci maki yang diterima Mascherano berubah menjadi simpati serta pujian ketika Mascherano harus bahu membahu membongkar pertahanan Nigeria dengan keringat dan darah. Ini bukanlah sekedar ungkapan, Mascherano benar-benar harus berdarah-darah karena mendapat luka pada pelipis dan pipinya.

Namun selama membantu pertahanan dan serangan Argentina, Mascherano tidak ditarik keluar untuk mendapat perawatan medik terkait luka yang dideritanya.

Apa alasan Mascherano tidak ditarik keluar saat pelipisnya berdarah?

Javier Mascherano/Instagram

Disinyalir Mascherano tidak ditarik keluar untuk mendapat perawatan medik karena dia menolak perban dari tim medis dan memilih melanjutkan pertandingan karena posisi tim Argentina belum aman serta masih dalam tekanan dari tim Nigeria.

Proses memang tidak akan mengkhianati hasil. Pengorbanan Javier Mascherano berakhir manis ketika Argentina bisa mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 2-1 atas Nigeria.

Hasil ini sekaligus mengukuhkan Argentina sebagai runner up grup D dan menemani Kroasia melaju ke babak 16 besar.

Baca Juga: Prediksi Swiss Vs Kosta Rika di Grup E Piala Dunia 2018

Selanjutnya sesuai Skema Pertemuan di Babak 16 Besar Piala Dunia 2018, runner up grup D akan melawan juara grup C. Juara grup C adalah Prancis, sehingga di babak 16 besar Piala Dunia 2018 nanti Prancis akan melawan Argentina.

Prancis vs Argentina di babak 16 besar Piala Dunia 2018 tentu sangat ditunggu oleh publik sepakbola. Di fase grup, Prancis belum pernah menelan kekalahan sekalipun. Dari tiga kali pertemuan, Prancis berhasil dua kali menang dan sekali imbang.

Prancis vs Australia skornya 2-1
Prancis vs Peru skornya 1-0
Denmark vs Prancis skornya 0-0

Sedangkan Argentina pernah mengalami satu kali imbang, satu kali kalah, dan satu kali menang.

Argentina vs Islandia skornya 1-1
Argentina vs Kroasia 0-3
Nigeria vs Argentina 1-2

Prancis vs Argentina patut ditunggu dan pantang untuk dilewatkan!

 

Bolatimes.com/Stephanus Aranditio

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB