Liga italia 14 Desember 2025
Liga prancis 14 Desember 2025
Liga spanyol 14 Desember 2025
Oviedo 0
Liga prancis 14 Desember 2025
Liga italia 13 Desember 2025
Pisa 0
Liga prancis 13 Desember 2025
Brest 1
Liga champions 11 Desember 2025
Pafos 0

Richard Mainaky Kaget soal SK Magang Tontowi Ahmad

Tontowi Ahmad menilai PBSI kurang menghormatinya lantaran mengubah SK menjadi atlet magang pada Desember 2019.

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Kamis, 21 Mei 2020 | 03:00 WIB
Pebulutangkis spesialis ganda campuran, Tontowi Ahmad (kanan), saat berlatih dengan sang pelatih Richard Mainaky di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. [AFP/Bay Ismoyo]

Pebulutangkis spesialis ganda campuran, Tontowi Ahmad (kanan), saat berlatih dengan sang pelatih Richard Mainaky di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. [AFP/Bay Ismoyo]

Bolatimes.com - Pelatih Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky, mengaku kaget dengan surat keputusan (SK) Tontowi Ahmad yang  berubah menjadi atlet magang.

Namun, melihat kondisi dan situasi Tontowi Ahmad, pelatih asal Ternate, Maluku Utara itu turut memahami keputusan PBSI.

Tontowi Ahmad mengungkapkan kekecewaannya terhadap PBSI bertepatan dengan pengumuman pensiun, Senin (18/5/2020).

Owi—sapaan akrab Tontowi—menilai PBSI kurang menghormatinya sebagai atlet lantaran mengubah SK-nya menjadi atlet magang pada Desember 2019.

Pebulutangkis putra spesialis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kanan), menjalani latihan bersama rekan-rekannya di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Pebulutangkis putra spesialis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kanan), menjalani latihan bersama rekan-rekannya di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

Menurut Tontowi, sebagai pemain senior, dirinya tak pantas diberikan status tersebut.

SK Magang dinilainya lebih sering disematkan pada atlet junior yang beru bergabung ke Pelatnas PBSI.

"Ya jelas itu manusiawi. Jangankan dia, saya juga kaget (dengar perubahan SK menjadi magang)," kata Richard Mainaky saat dihubungi wartawan, Rabu (20/5/2020).

"Dari sisi atlet saya menghargai dan mengerti sekali dia punya kekecewaan. Tapi saya sebagai pelatih juga harus menghargai keputusan PBSI," tambahnya.

Richard Mainaky menjabarkan bahwa situasi Tontowi Ahmad setelah ditinggal Liliyana Natsir memanglah sulit.

Duetnya dengan Winny Oktavina Kandow juga dirasa kurang sukses.

Baca Juga: Sebulan setelah Berhijab, Maria Febe Dikaruniai Kehamilan Anak Kedua

Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow, kandas di babak pertama Korea Open 2019 dari Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China), Selasa (24/9). [Humas PBSI]
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow, kandas di babak pertama Korea Open 2019 dari Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China), Selasa (24/9). [Humas PBSI]

"Tontowi saat itu sempat ada permintaan untuk berpasangan dengan Apriyani (Rahayu). Dengan permintaan itu, saya ambil Akbar (Bintang Cahyono) untuk kembali berpasangan dengan Winny," beber Richard.

Kondisi itu membuat Tontowi tak memiliki parnter pasti, lantaran Apriyani tengah fokus bersama Greysia Polii.

Greysia/Apriyani menjadi ujung tombak sektor ganda putri menuju Olimpiade 2020.

"Jadi Akbar pindah SK ke ganda campuran (dari ganda putra). Dengan begitu kuota sektor ganda campuran berlebih, sementara Tontowi tidak punya partner," jelas Richard.

"Kuota (atlet di setiap sektor) kan harus 12. Saya dan Nova (Widianto, asisten pelatih ganda campuran PBSI) sudah usulkan Tontowi dapat SK Utama, tapi keputusan akhir ada di PBSI semua."

Richard Mainaky juga mengatakan telah membahas perubahan SK itu dengan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti.

Dia memahami keputusan Susy, lantaran kondisi Tontowi Ahmad yang memang sulit.

"Pemikiran saya dengan Susy itu mirip. Bahwa sektor ganda campuran telah melebihi kuota dan Owi belum jelas punya pertandingan karena masih tergantung Apriyani," kata Richard.

"Jadi kami lihat disitu motivasi Tontowi sudah drop, jalannya sudah susah. Dalam posisi Owi itu memang sulit, dan ketika dia putuskan mundur, itu sudah jalan yang paling tepat," pungkas Richard Mainaky.

Penulis: Arief Apriadi

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kegiatan Youth Economics Summit (YES) 2025 di Jakarta pada akhir pekan lalu sukses digelar.

arena | 14:39 WIB

Pabrikan otomotif asal Vietnam ini memilih strategi jangka panjang yang membangun kepercayaan, bukan sekadar memangkas harga.

arena | 10:14 WIB

Bagi pemula, push rank sering kali terasa menantang karena harus berhadapan dengan pemain yang lebih berpengalaman.

arena | 10:40 WIB

Perubahan aturan di olahraga padel tengah disuarakan oleh para pemain.

arena | 18:33 WIB

Tapi kamu jangan ngaku anak Padel, kalau belum tahu kosakata unik dalam Padel.

arena | 14:49 WIB

Olagraga padel kini dimainkan oleh lebih dari 25 juta orang di lebih dari 90 negara.

arena | 13:51 WIB

Seorang petarung MMA asal Rusia, Anastasia Luchkina (24 tahun), memicu kemarahan publik setelah memberikan vape kepada seekor orangutan

arena | 19:36 WIB

Jin Sasaki mengalami kehilangan ingatan enam minggu terakhir usai kalah KO dalam laga perebutan gelar juara dunia WBO kelas welter

arena | 13:01 WIB

Suara.com merayakan ulang tahun (HUT) ke-11 yang jatuh tepat pada tanggal 11 Maret 2025

arena | 16:09 WIB

Sosok yang juga Manajer Timnas Putri Indonesia itu terpilih secara aklamasi dalam Konges Biasa di Hotel Megaland, Solo, Minggu (22/12/2024).

arena | 14:06 WIB