Profil Lothar Matthaus, Legenda Jerman yang Digadang Jadi Calon Direktur Teknik PSSI

Sosok Lothar Matthaus tengah jadi sorotan setelah digadang-gadang jadi Dirtek PSSI yang baru.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Rabu, 05 Juli 2023 | 16:37 WIB
Joachim Loew dan Lothar Matthaus (Sumber: Twitter)

Joachim Loew dan Lothar Matthaus (Sumber: Twitter)

Bolatimes.com - Mengenal lebih jauh sosok Lothar Matthaus, legenda sepak bola Jerman yang digadang-gadang akan menjadi calon Direktur Teknik (Dirtek) baru PSSI.

Belum lama ini Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Zainudin Amali, memberikan bocoran terkait sosok yang akan mengisi posisi Dirtek PSSI.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu menyebutkan bahwa calon pengisi kursi yang ditinggalkan Indra Sjafri itu adalah mantan pesepak bola ternama berusia 60 tahunan.

“Mantan pemain bola terkenal, umurnya sekitar 60-an, kalian belum lahir. Posisi (waktu jadi pemain) saya tidak tahu, mantan pemain mana juga belum terkonfirmasi karena ketum (Erick Thohir) yang langsung wawancara dia," ucapnya, Selasa (4/7/2023), seperti dikutip dari suara.com.

Mengingat bahwa posisi Dirtek akan diisi oleh sosok dari Jerman, maka nama Lothar Matthaus pun muncul dan digadang-gadang akan jadi Dirtek baru PSSI.

Pasalnya ciri-ciri yang disampaikan Zainudin Amali mirip dengan sosok Matthaus. Selain itu, ia berstatus legenda Inter Milan, tim yang pernah dikuasai oleh Erick Thohir.

Di sisi lain, Matthaus belum lama ini juga kedapatan berkunjung ke Indonesia. Tak ayal namanya pun tak ayal disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk mengisi pos Dirtek PSSI tersebut.

Lantas, siapakah sosok Lothar Matthaus tersebut? Berikut Bolatimes.com sajikan profil dari sosok yang digadang-gadang menjadi Dirtek baru PSSI tersebut.

Peraih Ballon d’Or 1990

Lothar Matthaus adalah mantan pemain legendaris asal Jerman yang identik dengan Bayern Munich dan Inter Milan. Ia lahir di Erlangen, Jerman Barat pada 21 Maret 1961 atau 62 tahun silam.

Baca Juga: Sempat Berjuang Bareng Bela Timnas Indonesia, Pemain yang Dicoret Shin Tae-yong Beri Respons Menyentuh ke Rafael Struick

Ia mengawali kariernya di sepak bola dengan bermain untuk tim lokal di sebuah kota kecil di Bavaria, yakni 1. FC Herzogenaurach pada awal tahun 70 an.

Usai berhasil menembus tim utama 1. FC Herzogenaurach di akhir 70 an, penampilan Matthaus mampu menarik atensi Borussia Monchengladbach pada 1979.

Legenda Jerman, Lothar Matthaus (Sumber: dfb.de)
Legenda Jerman, Lothar Matthaus (Sumber: dfb.de)

Ia bermain bagi Gladbach hingga tahun 1984, usai dipinang oleh Bayern Munich. Di klub berjuluk FC Hollywood itu, Matthaus bermain selama empat tahun hingga 1988.

Dalam empat tahun kariernya di Bayern Munich, Matthaus mampu meraih beragam gelar domestik dan Eropa. Setelahnya, pemain yang berposisi sebagai bek dan gelandang ini dipinang Inter Milan.

Di raksasa Italia itu, Matthaus bermain selama empat tahun hingga tahun 1992, di mana ia mampu membawa Inter Milan meraih gelar Serie A dan juga Piala UEFA.

Di Inter Milan pula Matthaus meraih prestasi individu yakni Ballon d’Or 1990 yang menjadi gelar individu tertinggi dalam kariernya.

Usai membela Inter Milan, Matthaus kembali ke Bayern Munich pada 1992 dan mampu merengkuh beragam kesuksesan hingga tahun 2000 dan pensiun di Amerika Serikat bersama New York City Metro Stars di tahun yang sama.

Pada 2018, Matthaus sempat bermain kembali bagi tim pertamanya 1. FC Herzogenaurach di usia 57 tahun, dan bermain selama 50 menit agar bisa pensiun di tim pertamanya itu.

Kiprah apik Matthaus di level klub berbanding lurus dengan kiprahnya di tim nasional. Tercatat pemilik 150 caps bersama Timnas Jerman ini mampu meraih beragam gelar.

Ia mampu menjadi aktor di balik keberhasilan Jerman meraih Euro atau Piala Eropa 1980 dan Piala Dunia 1990, yang berujung pada gelar Ballon d’Or 1990.

Usai gantung sepatu, Matthaus sempat menjalani dunia kepelatihan dengan menukang Rapid Wien, Partizan Belgrade, Atletico Paranaense, dan Maccabi Netanya.

Matthaus juga sempat menukangi Timnas Hungaria dan Bulgaria. Nahas, kiprahnya sebagai pelatih tak semulus kariernya sebagai pemain.

Kontributor: Felix Indrajaya
×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Pekan pembuka BRI Super League 2025/26 menyajikan kejutan dari kiper Persik Kediri, Leo Navacchio, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga melawan Bali United

bolaindonesia | 23:16 WIB

Kiper andalan PSM Makassar, Reza Arya Pratama, baru saja mengukir rekor pribadi yang membanggakan.

bolaindonesia | 22:05 WIB

Persib Bandung memulai perjalanan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang

bolaindonesia | 22:00 WIB

Polemik rumput JIS kembali mencuri perhatian penggemar sepak bola Indonesia, mempertanyakan mengapa stadion megah berbiaya Rp2 triliun ini terus bermasalah.

bolaindonesia | 12:18 WIB

Persita Tangerang memulai BRI Super League 2025/26 dengan kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta di Jakarta International Stadium

bolaindonesia | 12:09 WIB

Persija Jakarta memulai petualangan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Persita

bolaindonesia | 10:08 WIB

Persija Jakarta mengawali BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan gemilang 4-0 atas Persita Tangerang

bolaindonesia | 01:21 WIB

Kodai Tanaka, striker asal Jepang, menjadi bintang kemenangan Laskar Sambernyawa dengan gol krusialnya, menandai debut impresif di sepak bola Indonesia.

bolaindonesia | 01:13 WIB

Saya yakin kami bisa menang, tapi banyak peluang gagal jadi gol, ujar pelatih asal Belanda itu.

bolaindonesia | 01:08 WIB

Persib Bandung memulai langkah mereka di BRI Super League 2025/26 dengan hasil gemilang.

bolaindonesia | 00:57 WIB