7 Klub Liga 1 yang Kerap Ganti Nama, dari Bhayangkara FC hingga Bali United

Berikut ulasan 7 klub Liga 1 yang kerap ganti nama.

Rauhanda Riyantama
Jum'at, 24 Maret 2023 | 17:00 WIB
Selebrasi Bhayangkara FC usai mengalahkan Borneo FC. (Instagram/@bhayangkarafc)

Selebrasi Bhayangkara FC usai mengalahkan Borneo FC. (Instagram/@bhayangkarafc)

Bolatimes.com - Tidak jelasnya regulasi terkait jual-beli klub di Indonesia sering kali membuat satu klub bergonta-ganti nama saat berlaga di kompetisi resmi.

Nama menjadi suatu ciri khas tersendiri bagi klub sepak bola, lahirnya sejarah lewat catatan manis torehan prestasi di setiap masa.

Apa jadinya jika nama suatu klub sepak bola justru kerap digonta-ganti sesuai selera pihak penguasa? begitulah yang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Profil Jeonbuk Hyundai, Klub Elite Korsel yang akan Hadapi PSSI All Stars

Setidaknya ada 7 klub yang sering gonta-ganti nama, alih-alih merintis dari kasta terbawah kompetisi, nama baru membawa keajaiban tersendiri.

Dari klub yang seharusnya mengisi kasta terbawah, menjadi kontestan yang bermain di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air.

Lantas klub mana saja yang dimaksud? berikut di antaranya, 7 klub Liga Indonesia yang doyan gonta-ganti nama klub.

Baca Juga: Malaysia Berpotensi Naik ke Peringkat 139 Dunia usai Taklukkan Turkmenistan, Indonesia Jangan Mau Kalah!

1. Bhayangkara FC

Nama Persikubar Kutai Barat nyaris tak terdengar di kancah tertinggi sepak bola Indonesia, meski begitu nama ini adalah cikal bakal lahirnya Bhayangkara FC.

Sempat berubah menjadi Persebaya Surabaya pada 2010, setahun kemudian PT Mitra Inti Berlain (MMIB) sebagai pengelola tidak berhak atas hak paten dan logo Persebaya.

Baca Juga: Timnas Indonesia Cuma Naik Satu Peringkat jika Dua Kali Kalahkan Burundi, Begini Hitungannya

Hingga identitas pun harus diganti, sempat menjadi Bonek FC dan Surabaya United hingga melebus dengan PS Polri pada 2016 dan lahirnya Bhayangkara FC.

Tak sampai di situ, mulai musim 2021 Bhayangkara FC kembali berganti nama menjadi Bhayangkara Solo FC dan bermarkas di Stadion Manahan.

2. Madura United

Baca Juga: 5 Pemain Timnas Indonesia yang Diprediksi Bobol Gawang Burundi, Momen Buat Dimas Drajad Unjuk Gigi

Sejarah Pelita Jaya hanya tinggal sebuah nama dan nama itu pun tergantikan, sejak 2002 sudah bergonta-ganti nama sebanyak enam kali.

Pada 2015, era Pelita Jaya berakhir dengan nama terakhir mereka Pelita Bandung Raya (PBR) dan dijual ke Pemerintah Kota Bekasi, setahun kemudian diakuisisi oleh Madura United.

Pelita Krakatau Steel (2002-2006), Pelita Jaya Purwakarta (2006-2007), Pelita Jaya Jawa Barat (2008-2009), Pelita Jaya Karawang (2010-2012), Pelita Bandung Raya (2012-2015), Persipasi Bandung Raya (2015), Madura United (2016-sekarang).

3. Bali United

Debut Bali United sebagai klub dimulai pada 2015, bukan dengan nama tersebut melainkan Bali United Pusam, usai mengakuisisi Putra Samarinda.

Penjualan terjadi pada 2014, perpindahan manajemen pun dilakukan meski berakhir dengan kerugian hingga belasan miliar.

Sebelum Hardiansyah Hanafiah menjual klub ini ke keluarga Tanuri.

4. Persikabo 1973

Dibentuk dengan nama PS TNI pada 2015, berisi mayoritas para pemain PSMS Medan untuk bermain di Piala Jenderal Sudirman.

Hasrat ingin bermain di Indonesia Soccer Champhionship pada 2016 membuat tim ini membeli lisensi kesebelasan lain, Persiram Raja Ampat jadi korbannya.

Di awal tahun 2016, tim ini kemudian memilih Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor sebagai markas mereka, sebelum pindah ke Bantul dan menggunakan nama PS Tira.

Semusim kemudian kembali ke Bogor untuk merger dengan klub Liga 3, Persikabo hingga jadilah tim ini menjadi Tira Persikabo.

Sebelum pada 2020, tim ini mengubah namanya lagi meninggalkan embel-embel TNI dan Tira, dengan hanya memakai nama Persikabo 1973.

5. Borneo FC

Seolah gerah dengan kehadiran Putra Samarinda, Nabil Husein kemudian membeli Perseba Super Bangkalan dan mengubah nama menjadi Pusamania Borneo FC di awal 2014.

Semula bermain di Divisi Utama, lahirnya klub ini juga didasari dengan rasa tidak puas dengan prestasi Putra Samarinda.

Sukses menjuarai Divisi Utama 2014, Pusamania Borneo melenggang ke Liga Indonesia, promosi ke Liga Super Indonesia pada 2015.

Pada 2017, klub memutuskan untuk meninggalkan embel-embel Pusamania dan hanya menggunakan nama Borneo FC hingga saat ini.

6. Dewa United FC

Martapura resmi berganti kepemilikan pada 22 Feburari 2021 setelah diakuisisi oleh Garibaldi Thohir, Rendra Soedjono dan Kevin Hardiman.

Berganti nama dan lahirlah Dewa United untuk kemudian pindah ke Kabupaten Tangerang, memulai karier di Liga 2 2021 namun masih memakai nama Martapura Dewa United.

Hingga pada 2022, Dewa United akhirnya berhasil lolos ke Liga 1 meski saat ini harus berada di peringkat 14 klasemen sementara Liga 1 2022.

7. RANS Nusantara FC

Cilegon United diakuisisi RANS Entertainment dan Prestige Motorcars pada 31 Maret 2021, untuk kemudian berganti nama menjadi RANS Cilegon FC.

Berjuang di Liga 2 lebih dulu, hingga berhasil promosi ke Liga 1 musim 2022 menemani Persis Solo dengan mengganti nama menjadi RANS Nusantara FC.

Kontributor: Eko
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI
Berikut tiga pesaing Pratama Arhan jika kelak bergabung klub Suwon FC, di mana salah satu pesaingnya adalah penggawa Timnas Korea Selatan.
bolaindonesia | 17:00 WIB
Shin Tae-yong saja belum tentu tahu apa itu buzzer
bolaindonesia | 16:00 WIB
FIFA umumkan 18 wasit, 36 asisten wasit dan 18 wasit Video Assistent Referee (VAR) untuk memimpin FIFA World Cup U-17 atau Piala Dunia U-17 2023 yang akan digelar di Indonesia.
bolaindonesia | 14:00 WIB
Winger Timnas Indonesia U-24, Egy Maulana Vikri diminta warganet pulang saja karena dianggap tampil melempem sepanjang fase grup Asian Games 2022 Hangzhou.
bolaindonesia | 13:32 WIB
Berikut jadwal dan link nonton Timnas Indonesia U-24 melawan Uzbekistan dalam laga 16 besar Asian Games 2022. Pertandingan ini akan kick-off di Stadion Shangcheng Sports Centre pada Kamis (28/9/2023) pukul 15.30 WIB.
bolaindonesia | 13:00 WIB
Tommy Welly atau Bung Towel,memberikan klaim kontroversial dengan menyebut pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memakai jasa Buzzer.
bolaindonesia | 11:29 WIB
Timnas Indonesia U-24 akan berhadapan dengan Uzbekistan dalam babak 16 besar Asian Games 2022. Pertandingan ini berlangsung di Sangcheng Sport Center Stadium, Kamis (28/9/2023) sore WIB.
bolaindonesia | 11:12 WIB
Timnas Indonesia seakan bersyukur bisa dilatih oleh pelatih sekelas Shin Tae-yong, terlebih dengan catatan menterengnya yang membawa tim Merah Putih melejit di ranking FIFA.
bolaindonesia | 11:06 WIB
Persaingan ayah dan anak di Liga 1 2023/2024
bolaindonesia | 11:05 WIB
Pertandingan seru antara Timnas Indonesia U-24 dan Uzbekistan di babak 16 besar Asian Games 2023 semakin mendekat.
bolaindonesia | 21:00 WIB
Media Korsel atau Korea Selatan membocorkan satu nama pemain keturunan yang diincar Shin Tae-yong demi bisa membela timnas Indonesia. Ia adalah pemain Sassuolo.
bolaindonesia | 20:00 WIB
Isu kepindahan Pratama Arhan ke Suwon FC semakin dikuatkan dengan tanda-tanda ini
bolaindonesia | 19:00 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-24, Indra Sjafri, memiliki sejumlah pemain andalan yang bisa dimaksimalkan untuk menjebol gawang Uzbekistan pada babak 16 besar Asian Games 2022.
bolaindonesia | 19:00 WIB
Elkan Baggott tampil mengesankan dan menyingkirkan Wolves yang diperkuat Hwang Hee-chan
bolaindonesia | 18:00 WIB
Bek naturalisasi Timnas Indonesia, Sandy Walsh mengungkap kondisinya pasca mengalami cedera kepala yang membuatnya dikabarkan gegar otak ringan di laga KV Mechelen vs OH Leuven pada Sabtu (23/9/2023).
bolaindonesia | 17:00 WIB
Pratama Arhan dulu lebih condong memilih ke Liga Jepang
bolaindonesia | 14:00 WIB
Tommy Welly atau Bung Towel menduga bahwa pelatih timnas sepak bola Indonesia, Shin Tae-yong, menyewa buzzer. Hal ini dikarenakan setiap ia mengkritik selalu berujung diserang netizen.
bolaindonesia | 12:48 WIB
Indikasi pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan hijrah ke Korea Selatan semakin nyata. Klub yang mengincarnya, Suwon FC, melakukan hal ini
bolaindonesia | 11:01 WIB
Tampilkan lebih banyak