Profil Sepp Blatter, Eks Presiden FIFA yang Menyesal Tunjuk Qatar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022

Penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah keputusan Sepp Blatter semasa menjabat sebagai Presiden FIFA

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Rabu, 09 November 2022 | 12:44 WIB
Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter. (Fabrice Cofrini/AFP)

Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter. (Fabrice Cofrini/AFP)

Bolatimes.com - Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengakui bahwa pemilihan Qatar sebagai tuan rumah penyelenggara ajang Piala Dunia 2022 merupakan sebuah kesalahan.

Sebagai informasi, Sepp Blatter merupakan pejabat tertinggi FIFA ketika Qatar mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada tahun 2010.

“Qatar adalah sebuah kesalahan. Pilihan tersebut terburuk. Qatar terlalu kecil sebagai negara penyelenggara Piala Dunia. Sepak bola dan Piala Dunia terlalu besar untuk itu,” kata Sepp Blatter dalam wawancara dengan Tages Anzeiger.

Seiring berjalannya waktu, muncul sejumlah kontroversi yang mengiringi penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2022.

Beberapa di antaranya ialah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) hingga kasus-kasus korupsi. Oleh sebab itu, Blatter mengaku telah mendapatkan banyak pelajaran dari hal ini.

Bahkan, FIFA juga akhirnya melakukan perubahan terhadap kriteria pemilihan negara tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2022 sejak tahun 2012.

Beberapa klausul yang akhirnya menjadi tambahan ialah pertimbangan sosial dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM).

Profil Sepp Blatter

Sepp Blatter merupakan tokoh sepak bola yang tercatat lahir di Valais, Swiss, pada 10 Maret 1936. Dia memiliki rekam jejak yang panja dunia sepak bola dunia.

Sebetulnya, latar belakang Sepp Blatter ialah sebagai seorang pengusaha, relasi publik, hingga administrator olahraga. Kiprahnya di FIFA bermula pada tahun 1981 saat ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen).

Setelah belasan tahun mengabdi bersama induk sepak bola dunia itu, Sepp Blatter kemudian terpilih menjadi Presiden FIFA pada Kongres ke-51 yang berlangsung pada 8 Juni 1998.

Blatter kemudian kembali terpilih untuk mempertahankan jabatan itu pada Kongres FIFA yang berlangsung pada 2002, 2017, 2011, hingga 2015.

Selama masa kepemimpinannya, Blatter sukses membuat FIFA mendulang banyak sekali pendapatan melalui penyelenggaraan Piala Dunia.

Namun, dia juga tak luput dari berbagai skandal karena diduga terlibat dalam kasus-kasus suap dan korupsi dalam proses pemilihan tuan rumah sejumlah ajang yang berada di bawah naungan FIFA.

Per bulan Oktober 2015, Blatter dan sejumlah pejabat tinggi FIFA lainnya mendapatkan skorsing di tengah masa penyelidikan. Lalu, pada Desember di tahun yang sama, Komite Etik FIFA mengambil keputusan tegas.

Mereka mengeluarkan Blatter dari kantor dan melarangnya ambil bagian dalam kegiatan FIFA selama delapan tahun berikutnya. 

Pada 24 Maret 2021, Blatter mendapatkan larangan kedua selama enam tahun dan didenda sebesar CHF 1.000.000 oleh Komite Etik setelah penyelidikan pembayaran bonus besar-besaran.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Pekan pembuka BRI Super League 2025/26 menyajikan kejutan dari kiper Persik Kediri, Leo Navacchio, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga melawan Bali United

bolaindonesia | 23:16 WIB

Kiper andalan PSM Makassar, Reza Arya Pratama, baru saja mengukir rekor pribadi yang membanggakan.

bolaindonesia | 22:05 WIB

Persib Bandung memulai perjalanan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang

bolaindonesia | 22:00 WIB

Polemik rumput JIS kembali mencuri perhatian penggemar sepak bola Indonesia, mempertanyakan mengapa stadion megah berbiaya Rp2 triliun ini terus bermasalah.

bolaindonesia | 12:18 WIB

Persita Tangerang memulai BRI Super League 2025/26 dengan kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta di Jakarta International Stadium

bolaindonesia | 12:09 WIB

Persija Jakarta memulai petualangan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Persita

bolaindonesia | 10:08 WIB

Persija Jakarta mengawali BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan gemilang 4-0 atas Persita Tangerang

bolaindonesia | 01:21 WIB

Kodai Tanaka, striker asal Jepang, menjadi bintang kemenangan Laskar Sambernyawa dengan gol krusialnya, menandai debut impresif di sepak bola Indonesia.

bolaindonesia | 01:13 WIB

Saya yakin kami bisa menang, tapi banyak peluang gagal jadi gol, ujar pelatih asal Belanda itu.

bolaindonesia | 01:08 WIB

Persib Bandung memulai langkah mereka di BRI Super League 2025/26 dengan hasil gemilang.

bolaindonesia | 00:57 WIB