Rekam Jejak Kepemimpinan Arema FC, Terbaru Ditinggal Sang Presiden Klub Juragan 99

Berikut jejak kepemimpinan Arema FCsejak berdiri hingga kini.

Husna Rahmayunita | BolaTimes.com
Sabtu, 29 Oktober 2022 | 18:00 WIB
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana menyampaikan keterangan kepada wartawan di Sekretariat Arema FC, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa]

Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana menyampaikan keterangan kepada wartawan di Sekretariat Arema FC, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa]

Bolatimes.com - Menilik rekam jejak kepemimpinan Arema FC yang kini ditinggal oleh presiden klubnya, Gilang Widya Prama atau yang tenar dengan nama Juragan 99.

Pada Sabtu (29/10/2022), Gilang Widya Pramana mengumumkan dirinya mengundurkan dir dari jabatan Presiden Arema FC. Keputusan itu disinyalir akibat meletusnya tragedi Kanjuruhan berdarah yang menelan setidaknya 135 korban jiwa.

Di hadapan pers dan beberapa fans tim Singo Edan, Gilang Widya Pramana tak kuasa menahan tangis sembari mengumumkan bahwa dirinya ingin mengambil rehat dari dunia sepak bola.

"Saya memutuskan untuk istirahat, rehat dari dunia sepak bola," ujarnya di hadapan para audiens.

Kepergian Gilang dari kursi presiden Arema FC menandai silih bergantinya kepemimpinan tim tersebut. Kursi kepemimpinan Arema FC kini kosong dan menanti sosok lainnya untuk membersamai tim berjuluk Singo Edan itu.

Adapun Gilang adalah satu dari beberapa sosok yang pernah memimpin tim berlogo singa gagah tersebut. Berikut kilas balik rekam jejak kepemimpinan Arema FC dari sejak berdiri hingga kini.

Lucky Zaenal - 1987

Lucky Zaenal tercatat sebagai orang pertama yang memegang kepemimpinan Arema FC. Lucky merupakan putra mantan Gubernur Papua, Mayor Jenderal TNI (Purn) Acub Zaenal.

Kala itu, Acub mendorong agar anaknya tergerak untuk memimpin Arema FC di masa-masa muda tim tersebut.

Lucky sontak memenuhi saran ayahnya meski Arema FC kala itu dilanda masalah finansial. Tak tergoyahkan dengan isu tersebut, Lucky tetap bersikeras mencari sponsor dan pendanaan agar Tim Singo Edan masih berkesempatan berlaga di lapangan hijau.

Prestasi Arema FC di bawah komando Lucky Zaenal salah satunya adalah menjadi juara Galatama musim 1992/1993.

PT Bentoel dan Darjoto Setiawan - 2003

Masalah finansial yang mendera Arema FC lambat laun kembali lagi. Lucky Zaenal kemudian memutar otak agar tim kesayangannya tersebut masih dapat berlaga.

Akhirnya, Lucky memutuskan untuk memberikan manajerial Arema FC ke PT. Bentoel pada 2003.

Estafet kepemimpinan Arema FC akhirnya diteruskan ke sosok Darjoto Setiawan sebagai direktur tim dan perlahan kembali membangkitkan Singo Edan dari 'mati surinya'.

Arema FC di bawah manajerial PT Bentoel juga kembali berprestasi dan menjuarai Piala Indonesia secara berturut-turut pada tahun 2005 dan 2006.

Konsorsium PT Arema Indonesia - 2009

PT Bentoel akhirnya 'dibeli' oleh BAT (British American Tobacco) dan tak lagi memutuskan untuk berkiprah di dunia sepak bola.

Akhirnya, Arema FC berada di tangan Konsorsium PT Arema Indonesia pada 2010.

Kepemimpinan Konsorsium PT Arema Indonesia menjadi sebuah 'kejatuhan' bagi tim Arema FC. Sebab kala itu, terjadi sebuah perpecahan internal yang berebut untuk aktif di Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL).

Meski demikian, Arema FC tetap menjuarai beberapa liga di bawah kondisi konflik internal.

Arema Cronus dan Bakrie Grup - 2013

Perpecahan internal tersebut kembali terjadi lagi di tahun-tahun selanjutnya. Bahkan, nama klub Arema FC harus diubah menjadi Arema Cronus demi dapat berlaga di ISL 2013. Nama tersebut diambil dari PT Pelita Jaya Cronus, kepanjangan tangan dari Bakrie Grup.

Lambat laun pihak internal muak dengan perpecahan internal dan memutuskan untuk membuat PT AABBI (Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia) pada 2016 dan membagi saham Arema antara sosok Iwan Budianto dan Agoes Soerjanto.

Juragan 99 - 2021

Pengusaha Gilang Widya Pramana alias Juragan 99 akhirnya tergerak untuk mengambil alih tongkat komando Singo Edan pada 2021 lalu.

Gilang berbekal cita-cita besar yakni mengakhiri perpecahan internal Arema FC untuk selama-lamanya.

Sayangnya, kepemimpinan Gilang harus berakhir tiba-tiba lantaran mencuatnya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC.

Kini, tim Singo Edan menanti pemimpin baru yang dapat membawa klub kebanggaan Kota Malang tersebut setelah dilanda duka tragedi berdarah yang terjadi di stadion kebanggaan mereka.

(Suara.com/Armand Ilham)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Pekan pembuka BRI Super League 2025/26 menyajikan kejutan dari kiper Persik Kediri, Leo Navacchio, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga melawan Bali United

bolaindonesia | 23:16 WIB

Kiper andalan PSM Makassar, Reza Arya Pratama, baru saja mengukir rekor pribadi yang membanggakan.

bolaindonesia | 22:05 WIB

Persib Bandung memulai perjalanan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang

bolaindonesia | 22:00 WIB

Polemik rumput JIS kembali mencuri perhatian penggemar sepak bola Indonesia, mempertanyakan mengapa stadion megah berbiaya Rp2 triliun ini terus bermasalah.

bolaindonesia | 12:18 WIB

Persita Tangerang memulai BRI Super League 2025/26 dengan kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta di Jakarta International Stadium

bolaindonesia | 12:09 WIB

Persija Jakarta memulai petualangan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Persita

bolaindonesia | 10:08 WIB

Persija Jakarta mengawali BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan gemilang 4-0 atas Persita Tangerang

bolaindonesia | 01:21 WIB

Kodai Tanaka, striker asal Jepang, menjadi bintang kemenangan Laskar Sambernyawa dengan gol krusialnya, menandai debut impresif di sepak bola Indonesia.

bolaindonesia | 01:13 WIB

Saya yakin kami bisa menang, tapi banyak peluang gagal jadi gol, ujar pelatih asal Belanda itu.

bolaindonesia | 01:08 WIB

Persib Bandung memulai langkah mereka di BRI Super League 2025/26 dengan hasil gemilang.

bolaindonesia | 00:57 WIB