Belajar dari Syauqi Saud, Mengenal Makna Fair Play dalam Olahraga

Simak pengertian fair play berikut ini.

Husna Rahmayunita | BolaTimes.com
Rabu, 05 Oktober 2022 | 21:00 WIB
Penggawa Timnas Futsal Indonesia Syauqi Saud dipeluk pemain Jepang usai fair play. (Twitter/@FSProfissional)

Penggawa Timnas Futsal Indonesia Syauqi Saud dipeluk pemain Jepang usai fair play. (Twitter/@FSProfissional)

Bolatimes.com - Sikap fair play yang diperlihatkan oleh pemain timnas futsal Indonesia, Syauqi Saud, ketika menghadapi Jepang pada laga perempat final Piala Asia Futsal 2022 sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi luas dari publik.

Sebab, keputusan Syauqi Saud untuk menerapkan prinsip fair-play pada pertandingan itu perlu dianggap sebagai sebuah sikap yang menunjukkan martabat ksatria dalam sebuah pertandingan olahraga.

Sayangnya, Syauqi Saud justru menerima hujan dari netizen karena bersikap fair-play. Sebab, timnas futsal Indonesia akhirnya tumbang dengan skor 2-3 dari Jepang dan gagal lolos ke semifinal Piala Asia Futsal 2022.

Untuk memahami keputusan yang diambil oleh Syauqi Saud, netizen kiranya perlu mencermati dasar-dasar sikap fair-play sebagai sebuah bentuk sportivitas dalam dunia sepak bola.

Berikut Bolatimes.com menyajikan penjelasan mengenai makna fair-play yang menjadi salah satu etika yang penting dalam dunia olahraga.

Konsep fair play dalam dunia sepak bola sebetulnya berangkat dari sebuah konsep moralitas yang berisi penghargaan terhadap lawan dan harga diri.

Sebagai dua kubu yang sedang bersaing untuk meraih kemenangan, kedua pihak juga harus memahami bahwa lawan juga hadir sebagai mitra. Prinsipnya: lawan adalah kawan bermain.

Gagasan ini sebetulnya juga tertuang dalam European Sport Charter and Code of Ethic yang diterbitkan oleh Dewan Olahraga Eropa pada 1993.

Dalam dokumen tersebut, ‘fair-play’ disebut sebagai, “Lebih dari sekedar bermain dalam aturan”. Dengan kata lain, ada prinsip-prinsip di luar aturan pemain yang mesti dipahami.

Jika diuraikan dalam bentuk yang lebih konkret, perilaku-perilaku yang bertumpu pada asas fair-play bisa dijabarkan melalui sejumlah contoh.

Pertama, adanya keinginan yang tulus dan ikhlas agar lawan bertanding mendapatkan kesempatan yang benar-benar sama dengan dirinya sendiri.

Aspek inilah yang sebetulnya ingin diperlihatkan Syauqi Saud. Dia menolak berbuat, dalam segala kondisi, untuk mendapatkan keuntungan dari suatu keadaan yang merugikan lawan.

Dalam kondisi inilah, Syauqi Saud yang mendapatkan keuntungan karena pemain lawan tersungkur lantaran cedera, enggan memanfaatkan keuntungan tersebut karena dianggap tidak adil.

Hal ini juga berarti bahwa Syauqi Saud menolak menggunakan cara-cara apa pun yang menguntungkan timnya sendiri, meskipun sebenarnya tidak bertentangan dengan peraturan permainan.

Untuk mengambil keputusan semacam ini, memang dibutuhkan keberanian untuk menanggung risiko. Risiko itu pula yang kiranya dihadapi Syauqi Saud.

Selain itu, sikap fair-play yang diperlihatkan Syauqi juga menjelaskan prinsip penting, yakni sikap ksatria yang menolak untuk meraih kemenangan dengan segala cara.

Syauqi Saud Dihujat Netizen karena Fair Play

Pemain timnas futsal Indonesia, Syauqi Saud, justru mendapat hujatan dari netizen karena melakukan ‘fair play’ pada pertandingan perempat final Piala Asia Futsal 2022 melawan Jepang.

Momen sikap ‘fair play’ yang ditunjukkan Syauqi Saud pada pertandingan ini terjadi tepatnya pada menit ke-35. Saat itu, skuad Garuda posisinya tertinggal 1-2 dari Jepang.

Sebetulnya, timnas futsal Indonesia memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan lewat skema serangan balik cepat. Situasinya, ada dua pemain Indonesia yang menyerang melawan satu pemain lawan.

Syauqi Saud yang menginisiasi serangan balik ini justru memilih untuk berhenti berlari dan membuang bola ke luar lapangan. Ini dilakukannya setelah ada pemain Jepang yang tergeletak di lapangan karena cedera.

Padahal, sebetulnya Syauqi bisa saja melanjutkan serangan tersebut untuk mencetak gol. Namun, karena menghargai prinsip fair-play dalam olahraga, dia pun memilih untuk menghentikan aksinya tersebut.

Dua pemain timnas futsal Jepang, Shimizu Kazuya dan Kanazawa Sora, pun langsung menunjukkan gesture terima kasih kepada Syauqi karena telah bersikap fair play.

Aksi fair play yang dilakukan oleh Syauqi ini justru diganjar hujatan dari netizen. Menurut mereka, Syauqi tak seharusnya bersikap ‘fair-play’ lantaran timnas futsal Indonesia dalam kondisi tertinggal.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Pemain yang sempat membuat sewot Shin Tae-yong saat melatih Timnas Indonesia resmi merapat ke Semen Padang.

bolaindonesia | 19:23 WIB

Sorotan tajam mengarah pada sosok striker muda penuh talenta, Arkhan Kaka.

bolaindonesia | 19:11 WIB

Salah satu media Korea mengklaim suporter Timnas Indonesia mulai menyesal karena Shin Tae-yong dipecat.

bolaindonesia | 15:09 WIB

Tim promosi Liga 1, PSIM Yogyakarta terus bergeliat di bursa transfer.

bolaindonesia | 14:58 WIB

Persib Bandung melakukan vaksinasi termasuk pemain dan staf untuk menyambut musim 2025/26.

bolaindonesia | 05:52 WIB

Nick Kuipers ingin juara bersama Persib Bandung

bolaindonesia | 17:50 WIB

Klub promosi asal Jawa Tengah ini resmi mengumumkan perekrutan Alexis Nahuel Gomez

bolaindonesia | 17:38 WIB

Tom Haye, masih bersabar menunggu tawaran konkret dari klub baru usai kontraknya berakhir bersama Almere City

bolaindonesia | 09:54 WIB

Pemain berdarah Indonesia-Belanda itu resmi bergabung dalam skuad Garuda Pertiwi jelang Kualifikasi Piala Asia Putri 2025.

bolaindonesia | 22:49 WIB

Posisi Asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia sepertinya masih belum aman.

bolaindonesia | 19:34 WIB

Kondisi Nathan Tjoe-A-On yang tanpa klub jadi sorotan sejumlah media di Korea.

bolaindonesia | 19:06 WIB

Media itu menyebut Indonesia sebagai negara dengan skuad termahal di Asia Tenggara, bahkan menyaingi pasar nilai skuad milik negara-negara top Asia

bolaindonesia | 18:57 WIB

Media asing menyoroti perihal kondisi enam pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang saat ini berstatus nganggur alias tanpa klub.

bolaindonesia | 18:41 WIB

Eks striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, kini resmi menjabat sebagai Direktur Teknik PSPS Pekanbaru

bolaindonesia | 21:38 WIB

Persija Jakarta dan Bhayangkara FC menjadi penyumbang pemain terbanyak di Indonesia All Star

bolaindonesia | 21:31 WIB

Persik Kediri resmi mengumumkan Ong Kim Swee sebagai pelatih kepala baru

bolaindonesia | 20:52 WIB

Langkah Persija Jakarta menunjuk Maman Abdurrahman sebagai pelatih Persija Youth Development memunculkan beragam reaksi dari publik sepak bola nasional

bolaindonesia | 18:15 WIB

Benjamin van Leer merupakan kiper keturunan Indonesia yang sempat bermain di Roda JC dan tim muda PSV hingga Ajax.

bolaindonesia | 18:11 WIB
Tampilkan lebih banyak