3 Penyebab Timnas Futsal Indonesia Kalah 2-3 dari Jepang di Piala Asia Futsal 2022

Sudah unggul lebih dulu, tetapi akhirnya harus menelan kekalahan

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Rabu, 05 Oktober 2022 | 09:55 WIB
Timnas Futsal Indonesia usai kalah 2-3 dari Jepang di Piala Asia Futsal 2022. (Dok. FFI)

Timnas Futsal Indonesia usai kalah 2-3 dari Jepang di Piala Asia Futsal 2022. (Dok. FFI)

Bolatimes.com - Timnas futsal Indonesia harus mengakhiri perjuangannya setelah tumbang dari Jepang pada babak perempat final Piala Asia 2022.

Dalam duel yang berlangsung di Saad Al Abdullah Hall, Kuwait City, Selasa (4/1/2022) itu, timnas futsal Indonesia kalah tipis dengan skor 2-3 dari Jepang.

Timnas futsal Indonesia sebetulnya mampu unggul terlebih dahulu pada menit ke-21 lewat gol Samuel Eko. Sayangnya, pada menit ke-33, Indonesia kebobolan dua gol cepat dalam kurun waktu kurang dari satu menit.

Jepang semakin berada di atas angin setelah mampu melesakkan gol ketiganya pada menit ke-39 lewat sepakan kiper Higor Pires yang memanfaatkan gawang kosong timnas Indonesia karena menerapkan power-play.

Pada menit-menit akhir pertandingan, skuad Garuda sempat memperkecil kedudukan lewat gol Dewa Rizky untuk mengubah kedudukan menjadi 2-3.

Dalam waktu sisa tujuh detik, Indonesia sebetulnya mampu mencetak gol penyama kedudukan. Namun dianulir oleh wasit karena waktunya sudah dianggap habis lebih dulu.

Dengan kekalahan ini, anak asuh Mohammed Hashemzadeh gagal melaju ke semifinal Piala Asia Futsal 2022. Namun, pencapaian ini memang sudah menjadi sejarah tersendiri.

Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga hal yang menyebabkan kekalahan timnas futsal Indonesia dari Jepang pada perempat final Piala Asia Futsal 2022.

1. Kesalahan Wendy Brian Lindrey

Setelah timnas futsal Indonesia kebobolan gol mengejutkan dari Sora Kanazawa yang membuat kedudukan berimbang 1-1, Wendy Brian Lindey malah melakukan kesalahan yang fatal.

Pemain bernomor punggung enam ini gagal mengoper bola dengan tepat sehingga jalurnya diintersep oleh pemain Jepang. Soma Mizutani yang kemudian mendapat bola liar sukses menyambarnya.

Sepakan Mizutani terlalu deras dan tak mampu dihalau oleh pemain timnas futsal Indonesia. kedua yang berlangsung kurang dari tempo satu menit sejak gol pertama tadi langsung membuat kedudukan berubah drastis jadi 2-1 untuk keunggulan Jepang.

Kesalahan inilah yang menjadi titik awal kekalahan skuad Garuda. Sebab, mereka tampak kesulitan mencari gol penyama kedudukan hingga pertandingan berakhir.

2. Strategi Power-Play yang Gagal

Selama lima menit terakhir pertandingan tersebut, Mohammed Hashemzadeh menginstruksikan anak asuhnya untuk menerapkan skema power-play.

Namun, timnas futsal Indonesia gagal memaksimalkan strategi ini. Dua menit jelang bubaran, misalnya, skema ini justru berujung mala petaka.

Sebab, Muhammad Iqbal yang memaksakan mengoper bola ke depan justru berhasil ditangkap Higor Pires, kiper Jepang. Higor langsung melepaskan tembakan jarak jauh yang membobol gawang Indonesia yang sudah kosong melompong.

3. Gagal Maksimalkan Banyak Peluang

Faktor penyelesaian akhir juga tampak menjadi masalah tersendiri bagi timnas futsal Indonesia ketika takluk dari Jepang pada pertandingan ini.

Sebab, Samuel Eko dan kawan-kawan sebetulnya mampu menciptakan banyak peluang, baik itu di babak pertama maupun babak kedua.

Sayangnya, kemampuan konversi gol timnas futsal Indonesia tak terlalu klinis. Sejumlah peluang matang yang didapat di depan gawang Jepang gagal dimaksimalkan menjadi gol.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Langkah Persija Jakarta menunjuk Maman Abdurrahman sebagai pelatih Persija Youth Development memunculkan beragam reaksi dari publik sepak bola nasional

bolaindonesia | 18:15 WIB

Benjamin van Leer merupakan kiper keturunan Indonesia yang sempat bermain di Roda JC dan tim muda PSV hingga Ajax.

bolaindonesia | 18:11 WIB

Induk sepak bola dunia, FIFA hingga Selasa (17/6) malam WIB merilis daftar klub Liga Indonesia yang terkena registration ban.

bolaindonesia | 21:34 WIB

Juara Liga 1 2024/2025 beberapa waktu lalu resmi merekrut pemain Timnas Indonesia, Saddil Ramdani.

bolaindonesia | 21:21 WIB

Bek Timnas Indonesia, Jordi Amat mengakhiri masa baktinya bersama klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) pada Selasa (17/6).

bolaindonesia | 20:42 WIB

PSIM Yogyakarta di akun Instagram miliknya memperkenalkan pelatih Belanda, Jean-Paul van Gastel sebagai nakhoda baru untuk Liga 1 2025/2026.

bolaindonesia | 20:31 WIB

Inilah daftar 30 pemain yang dipanggil untuk persiapan Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 13:55 WIB

Imran Nahumarury buka suara perihal gosip-gosip sumbang terkait pemecatan dirinya sebagai pelatih Malu United.

bolaindonesia | 13:26 WIB

Tak semua pemain keturunan Indonesia yang berkarier di Eropa alami karier yang bagus.

bolaindonesia | 09:49 WIB

Malut United yang di musim lalu tunjukkan perfomance gemilang mengambil keputusan mengejutkan dengan memencat pelatih Imran Nahumarury serta dirtek Yeyen Tumena

bolaindonesia | 21:53 WIB

Untuk urusan militansi dan dukung mendukung tim nasional, orang Indonesia bisa kalahkan negara juara Piala Dunia.

bolaindonesia | 16:49 WIB

PSSI menyambut positif keputusan AFC menunjuk Arab Saudi dan Qatar menjadi tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

bolaindonesia | 10:27 WIB

Salah satu pengamat sepak bola, Bung Binder di kanal Youtube miliknya menyampaikan ulasan tajam soal taktik Timnas Indonesia melawan Jepang.

bolaindonesia | 14:33 WIB

Piala Presiden 2025 akan dimeriahkan klub asing yang memiliki nilai seluruh pemain Rp272 miliar.

bolaindonesia | 14:19 WIB

Timnas Indonesia melaju ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan hadapi negara-negara Arab.

bolaindonesia | 18:21 WIB

Netizen +62 mendadak menggeruduk akun Instagram pemain PSV, Ryan Flamingo. Siapa Ryan Flamingo ini?

bolaindonesia | 21:12 WIB

Sepak bola Indonesia disebut eks pelatih Virgil van Dijk ternyata memiliki jebakan.

bolaindonesia | 09:10 WIB

Timnas Indonesia mengakhiri matchday terakhir grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil buruk.

bolaindonesia | 19:41 WIB
Tampilkan lebih banyak