3 Dampak Buruk ketika Indonesia Disanksi FIFA 7 Tahun Silam

Akankah ini terulang kembali?

Husna Rahmayunita | BolaTimes.com
Senin, 03 Oktober 2022 | 20:00 WIB
Kondisi terkini Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai tragedi berdarah yang menewaskan ratusan suporter. (Bolatimes.com/Arif Budi S)

Kondisi terkini Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai tragedi berdarah yang menewaskan ratusan suporter. (Bolatimes.com/Arif Budi S)

Bolatimes.com - Indonesia harus was-was dengan sanksi berat yang bisa saja diberikan oleh FIFA selaku federasi sepak bola tertinggi di dunia terkait tragedi Kanjuruhan kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Ya, tragedi kemanusiaan yang menewaskan lebih dari 170 orang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya ini mencuri atensi dunia.

Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi pada sepak bola Indonesia hingga sanksi yang diberikan oleh FIFA selaku federasi sepak bola dunia dan AFC selaku federasi sepak bola Asia.

Dalam sesi jumpa pers yang digelar PSSI, sekretaris jenderal Yunus Nusi membeberkan, bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan FIFA dan AFC.

Menurut Yunus, induk sepakbola dunia itu tak akan mengambil sikap buru-buru. PSSI sadar betul bahwa insiden ini menjadi perhatian dunia, dan media asing pun terus memberitakan tragedi yang benar-benar mencoreng nama sepakbola Indonesia di mata dunia.

Indonesia sendiri sudah pernah mendapat sanksi FIFA dan hal itu menyisakan berbagai dampak negatif untuk sepak bola Tanah Air.

Berkaca pada tahun 2015 lalu saat Indonesia mendapat sanksi akibat keterlibatan pemerintah dalam PSSI, sangat besar kerugian yang harus dirasakan sepak bola Tanah Air akibat hukuman tersebut.

Tak hanya Timnas Indonesia, bahkan para pemain pun juga merasakan dampak negatif dari sanksi FIFA kepada PSSI di tahun tersebut.

1. Ranking FIFA Anjlok

Sanksi FIFA yang diberikan kepada Indonesia sekitar 7 tahun silam membuat kiprah Timnas Indonesia di pentas internasional jadi terganggu.

Kondisi tersebut lantas berpengaruh kepada peringkat Indonesia di ranking FIFA, karena tidak bisa melakukan pertandingan internasional.

Pada Oktober 2015, Indonesia kembali melorot ke peringkat 171 FIFA, di bawah beberapa negara kecil dan yang sepakbolanya gurem seperti Timor Leste (170), Kaledonia Baru (169), India (167), Mauritius (168), Pulau Cook (166), hingga Amerika Samoa (164). Pada April 2016 atau setelah sanksi FIFA dicabut, Indonesia duduk di peringkat 185.

Saat ini peringkat Indonesia sedang naik signifikan seiring hasil positif di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong. Indonesia kini berada di peringkat 153 FIFA.

2. Tak Bisa Ikut Turnamen FIFA

Dengan sanksi FIFA, Timnas Indonesia akhirnya tak bisa berpartisipasi dalam sejumlah event internasional. Selain level timnas, klub-klub yang berada di bawah naungan PSSI atau bagian dari FIFA pun turut mendapat imbas dan harus didiskualifikasi dari ajang Piala AFC.

Dua klub Indonesia yang lolos ke babak 16 besar Piala AFC 2015, Persipura Jayapura dan Persib Bandung resmi dicoret dari kompetisi tersebut.

3. Pemain Kehilangan Pekerjaan

Sebagai pesepak bola, maka pekerjaan utamanya adalah melakoni pertandingan. Sementara dengan tidak adanya kompetisi lokal maupun internasional yang bisa diikuti, maka banyak pemain kehilangan pekerjaannya.

Dengan tak adanya kompetisi, para pemain pun kesulitan mencari pendapatan lantaran tidak ada klub yang mau tetap memberi gaji tanpa adanya pertandingan dan pemasukan dari sisi penjualan tiket.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Ultras Garuda peringatkan Patrick Kluivert

bolaindonesia | 18:25 WIB

Shin Tae-yong menitip pesan untuk Nova Arianto

bolaindonesia | 11:03 WIB

Inilah deretan komentar legendaris Shin Tae-yong selama lima tahun melatih Timnas Indonesia

bolaindonesia | 16:56 WIB

Mitchel Bakker bermain di Lille yang berkompetisi di Liga Champions

bolaindonesia | 11:22 WIB

Impian terbesar seluruh pecinta sepak bola Indonesia

bolaindonesia | 12:35 WIB

Marselino Ferdinan meminta maaf dan tidak ingin menyalahkan siapapun

bolaindonesia | 22:24 WIB

Malaysia resmi menunjuk Peter Cklamovski sebagai pelatih baru

bolaindonesia | 20:44 WIB

Jika menang, maka Timnas Indonesia akan lolos ke semifinal Piala AFF 2024

bolaindonesia | 23:30 WIB

Kelakuan pemain Myanmar bikin petinggi PSSI geram

bolaindonesia | 14:15 WIB

Timnas Indonesia memainkan delapan pemain debutan saat mengalahkan Myanmar

bolaindonesia | 16:02 WIB

"Sold out! Alhamdulillah tiket untuk pertandingan kandang Indonesia melawan Laos dan Filipina di ASEAN Championships 2024 sudah terjual habis,"

bolaindonesia | 16:02 WIB

Apakah skuat muda Timnas Indonesia mampu mengalahkan Myanmar?

bolaindonesia | 15:58 WIB

Satoru Mochizuki ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya

bolaindonesia | 18:39 WIB

Menurut Mochizuki, final Piala AFF Putri 2024 bukan pertandingan mudah.

bolaindonesia | 12:13 WIB

Skuad asuhan Bojan Hodak mengakhiri turnamen sebagai juru kunci dan hanya meraih lima poin dari enam laga.

bolaindonesia | 23:23 WIB

Di Kejuaraan ASEAN 2024, Indonesia tergabung di Grup B bersama Laos, Myanmar, Filipina, dan Vietnam.

bolaindonesia | 17:57 WIB

Arkhan Kaka membalas cibiran netizen dengan kontribusi gol

bolaindonesia | 15:02 WIB

Menurut Hilgers, ada perbedaan besar yang ia rasakan saat bermain di Liga Europa bersama dengan FC Twente dibanding membela Timnas Indonesia

bolaindonesia | 16:50 WIB
Tampilkan lebih banyak