3 Alasan Masuk Akal Indonesia Tak Akan Tinggalkan AFF dan Gabung EAFF, Salah Satunya Jarak

Jika Indonesia gabung EAFF, ada hal-hal yang membuat Indonesia lebih susah, seperti anggaran dan jarak

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Minggu, 31 Juli 2022 | 17:00 WIB
Selebrasi Elkan Baggott bersama rekan-rekan Timnas Indonesia usai membantai Nepal. (Dok. PSSI)

Selebrasi Elkan Baggott bersama rekan-rekan Timnas Indonesia usai membantai Nepal. (Dok. PSSI)

Bolatimes.com - Wacana soal keputusan PSSI meninggalkan keanggotaannya di AFF dan bergabung ke EAFF diyakini tak akan terwujud. Setidaknya ada sejumlah alasan yang menjadi dasarnya.

Dalam waktu dekat, PSSI akan menggelar diskusi dengan anggota Komite Eksekutif (Exco) untuk menimbang untung-ruginya jika meninggalkan AFF dan bergabung ke EAFF.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, wacana tersebut menjadi salah satu bahan diskusi dalam rapat Exco PSSI. Nantinya, hasil diskusi akan menjadi pertimbangan mengambil keputusan.

"Jadi setelah ini kita akan diskusikan dengan anggota Exco PSSI untuk membahas untung ruginya kita keluar atau tidak dari AFF. Setelah itu baru kita putuskan,” kata Yunus Nusi dilansir dari laman PSSI.

"Beri kami waktu dulu. Setelah semua clear, pada waktunya kita akan sampaikan kepada publik," paparnya.

Meskipun demikian, PSSI diyakini akan tetap bertahan di AFF dan membatalkan opsi bergabung ke EAFF seperti desakan publik yang sempat mencuat belakangan ini.

Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga alasan yang membuat Indonesia tetap bertahan di AFF dan batal bergabung ke EAFF.

1. Jarak yang Terlalu Jauh

Salah satu konsekuensi logis dari keputusan PSSI meninggalkan AFF dan bergabung ke EAFF ialah jarak tempuh yang semakin jauh bagi rombongan timnas Indonesia.

Kondisi ini tentu berbeda jika Indonesia hanya menghadapi pertandingan melawan tim-tim Asia Tenggara. Sebab, saat melawat ke berbagai negara di Asia Timur, Indonesia harus menjalani perjalanan yang lebih jauh.

Situasi semacam ini tentu saja akan mempengaruhi kondisi para pemain timnas Indonesia apabila melakoni laga tandang melawan negara-negara Asia Timur.

2. Boros Anggaran

Jarak yang terlalu jauh juga beririsan dengan biaya yang dibutuhkan untuk melakoni perjalanannya. Kondisi ini akan mempengaruhi anggaran yang berkaitan dengan pengeluaran PSSI.

PSSI tentu saja harus merogoh anggaran yang lebih besar apabila ingin menerbangkan timnas Indonesia ke China, Jepang, Korea Selatan, hingga Kepulauan Mariana Utara yang berjarak paling jauh.

Jumlah anggaran yang harus dikeluarkan ini tentu sangat membludak apabila dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan andai Indonesia hanya melawan negara-negara Asia Tenggara.

3. Dampak Politik Tinggalkan AFF

Salah satu alasan yang membuat Indonesia dan PSSI tetap bertahan di AFF ialah karena pertimbangan politis. Sebab, Indonesia bagaimanapun juga adalah anggota penting di ASEAN.

“Kami harus mengkaji dan menganalisis opsi itu. Tidak bisa secepat itu kami putuskan. Ini perkumpulan negara ASEAN,” kata Iriawan.

“Secara politis, kami bersama-sama dengan mereka. Namun, kami berterima kasih kepada netizen, suporter, dan penggemar timnas Indonesia,” ia melanjutkan.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Pemain yang sempat membuat sewot Shin Tae-yong saat melatih Timnas Indonesia resmi merapat ke Semen Padang.

bolaindonesia | 19:23 WIB

Sorotan tajam mengarah pada sosok striker muda penuh talenta, Arkhan Kaka.

bolaindonesia | 19:11 WIB

Salah satu media Korea mengklaim suporter Timnas Indonesia mulai menyesal karena Shin Tae-yong dipecat.

bolaindonesia | 15:09 WIB

Tim promosi Liga 1, PSIM Yogyakarta terus bergeliat di bursa transfer.

bolaindonesia | 14:58 WIB

Persib Bandung melakukan vaksinasi termasuk pemain dan staf untuk menyambut musim 2025/26.

bolaindonesia | 05:52 WIB

Nick Kuipers ingin juara bersama Persib Bandung

bolaindonesia | 17:50 WIB

Klub promosi asal Jawa Tengah ini resmi mengumumkan perekrutan Alexis Nahuel Gomez

bolaindonesia | 17:38 WIB

Tom Haye, masih bersabar menunggu tawaran konkret dari klub baru usai kontraknya berakhir bersama Almere City

bolaindonesia | 09:54 WIB

Pemain berdarah Indonesia-Belanda itu resmi bergabung dalam skuad Garuda Pertiwi jelang Kualifikasi Piala Asia Putri 2025.

bolaindonesia | 22:49 WIB

Posisi Asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia sepertinya masih belum aman.

bolaindonesia | 19:34 WIB

Kondisi Nathan Tjoe-A-On yang tanpa klub jadi sorotan sejumlah media di Korea.

bolaindonesia | 19:06 WIB

Media itu menyebut Indonesia sebagai negara dengan skuad termahal di Asia Tenggara, bahkan menyaingi pasar nilai skuad milik negara-negara top Asia

bolaindonesia | 18:57 WIB

Media asing menyoroti perihal kondisi enam pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang saat ini berstatus nganggur alias tanpa klub.

bolaindonesia | 18:41 WIB

Eks striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, kini resmi menjabat sebagai Direktur Teknik PSPS Pekanbaru

bolaindonesia | 21:38 WIB

Persija Jakarta dan Bhayangkara FC menjadi penyumbang pemain terbanyak di Indonesia All Star

bolaindonesia | 21:31 WIB

Persik Kediri resmi mengumumkan Ong Kim Swee sebagai pelatih kepala baru

bolaindonesia | 20:52 WIB

Langkah Persija Jakarta menunjuk Maman Abdurrahman sebagai pelatih Persija Youth Development memunculkan beragam reaksi dari publik sepak bola nasional

bolaindonesia | 18:15 WIB

Benjamin van Leer merupakan kiper keturunan Indonesia yang sempat bermain di Roda JC dan tim muda PSV hingga Ajax.

bolaindonesia | 18:11 WIB
Tampilkan lebih banyak