Ikhsan Fandi Ternyata Punya Darah Indonesia, Kakek Buyutnya dari Pacitan

Ikhsan Fandi berhasil menjebol gawang Timnas Indonesia di leg pertama semifinal Piala AFF 2020

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Kamis, 23 Desember 2021 | 11:36 WIB
Striker Timnas Singapura, Ikhsan Fandi. (Instagram/@ikhsanfandi)

Striker Timnas Singapura, Ikhsan Fandi. (Instagram/@ikhsanfandi)

Bolatimes.com - Penyerang timnas Singapura, Ikhsan Fandi, yang mencetak gol penyama kedudukan pada laga leg pertama semifinal Piala AFF 2020 ternyata memiliki darah keturunan Indonesia.

Sebelumnya, Ikhsan Fandi memang tampil cukup impresif ketika menjadi juru gedor timnas Singapura ketika berjumpa Indonesia di Stadion Nasional, Rabu (22/12/2021).

Setelah timnya tertinggal satu gol dari timnas Indonesia, upaya Ikhsan Fandi untuk menjegol gawang Nadeo Argawinata akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-71.

Striker berusia 22 tahun itu sukses memanfaatkan umpan terobosan Faris Ramli untuk meneruskan bola ke gawang Nadeo.

Ternyata, Ikhsan Fandi memiliki darah keturunan Indonesia. Garis itu diwariskan oleh ayahnya, Fandi Ahmad, yang juga merupakan legenda sepak bola di Singapura.

Fandi Ahmad memang dilahirkan dan dibesarkan di Singapura. Namun, ternyata ia memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya.

Ayah kandung Fandi Ahmad, Ahmad Wartam, ternyata memiliki darah keturunan dari Pacitan, Jawa Timur.

“Indonesia berjasa melegendakan nama saya, tapi lebih dari itu kebetulan kakek dan nenek saya orang Pacitan. Dulu ketika masih bermain di Niac Mitra, saya pernah berkunjung ke sana,” ujarnya pada 2007 silam, dikutp dari Antaranews.

Fandi Ahmad, ayah Ikhsan Fandi, memang sempat mencatatkan kiprahnya saat masih aktif bermain. Ketika itu, dia memperkuat klub Galatama, Niac Mitra, selama periode 1982 hingga 1983.

Selama memperkuat Niac Mitra, Fandi Ahmad sukses membantu timnya mempertahankan gelar Galatama. Saat itu, dia mencetak 13 gol dalam satu musim.

Baca Juga: 3 Pemain Timnas Indonesia yang 'Under Perform' saat Lawan Singapura

Namun, dia harus meninggalkan Indonesia karena saat itu Galatama mulai melarang penggunaan pemain asing.

Akhirnya, Fandi Ahmad mendapatkan tawaran dari klub asal Belanda, Groningen. Di sana, dia mendapatkan kontrak selama dua musim.

Setelah pensiun sebagai pemain, Fandi Ahmad juga pernah mencatatkan kiprahnya ketika menjadi pelatih di Indonesia.

Pada tahun 2006, dia mendapat tawaran untuk membesut Pelita Jaya. Di sana pula, anak-anaknya ikut dibesarkan.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Pekan pembuka BRI Super League 2025/26 menyajikan kejutan dari kiper Persik Kediri, Leo Navacchio, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga melawan Bali United

bolaindonesia | 23:16 WIB

Kiper andalan PSM Makassar, Reza Arya Pratama, baru saja mengukir rekor pribadi yang membanggakan.

bolaindonesia | 22:05 WIB

Persib Bandung memulai perjalanan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang

bolaindonesia | 22:00 WIB

Polemik rumput JIS kembali mencuri perhatian penggemar sepak bola Indonesia, mempertanyakan mengapa stadion megah berbiaya Rp2 triliun ini terus bermasalah.

bolaindonesia | 12:18 WIB

Persita Tangerang memulai BRI Super League 2025/26 dengan kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta di Jakarta International Stadium

bolaindonesia | 12:09 WIB

Persija Jakarta memulai petualangan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Persita

bolaindonesia | 10:08 WIB

Persija Jakarta mengawali BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan gemilang 4-0 atas Persita Tangerang

bolaindonesia | 01:21 WIB

Kodai Tanaka, striker asal Jepang, menjadi bintang kemenangan Laskar Sambernyawa dengan gol krusialnya, menandai debut impresif di sepak bola Indonesia.

bolaindonesia | 01:13 WIB

Saya yakin kami bisa menang, tapi banyak peluang gagal jadi gol, ujar pelatih asal Belanda itu.

bolaindonesia | 01:08 WIB

Persib Bandung memulai langkah mereka di BRI Super League 2025/26 dengan hasil gemilang.

bolaindonesia | 00:57 WIB