Profil Fariq Hitaba, Wasit Berlisensi FIFA yang Disorot karena Keputusannya

Farid Hitaba mendapat sorotan di laga Persipura Jayapura vs Persita Tangerang

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Senin, 30 Agustus 2021 | 11:48 WIB
Wasit Liga 1 berlisensi FIFA, Fariq Hitaba. (Istimewa)

Wasit Liga 1 berlisensi FIFA, Fariq Hitaba. (Istimewa)

Bolatimes.com - Perhatian publik tertuju pada Fariq Hitaba, wasit yang memimpin duel antara Persipura Jayapura kontra Persita Tangerang

Fariq Hitaba menjadi perbincangan khalayak usai mengambil sejumlah keputusan kontroversial pada duel Liga 1 2021-2022 yang digelar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Sabtu (28/8/2021) itu.

Setidaknya, Fariq Hitaba mengambil dua keputusan yang kontroversial pada pertandingan yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Persita Tangerang tersebut.

Baca Juga: Tanggapan Menohok Paul Pogba Setelah Cristiano Ronaldo Balik ke Man United

Kontroversi pertama terjadi ketika ia tak mengesahkan gol yang dicetak oleh Ahmad Nur Hardianto ke gawang Persipura pada menit ke-20.

Momen ini terjadi ketika tembakan keras Irsyad Maulana diblok oleh kiper Persipura dan menciptakan bola mentah.

Ahmad Nur Hardianto langsung menyambar gol hingga mengoyak gawang Persipura. Namun, Fariq Hitaba tak mengesahkan gol tersebut.
Sebab, hakim garis mengangkat bendera yang menunjukkan bahwa Hur Hardianto berada dalam posisi offside.

Baca Juga: Profil Ezechiel NDouassel, Striker Timnas Chad Top Skor Sementara Liga 1

Sementara kontroversi kedua ialah ketika gol yang dicetak penyerang asing tim Mutiara Hitam, Yevhen Bokhasvili, dianulir oleh Fariq Hitaba.

Saat itu, Fariq menganulir gol tersebut karena menilai Yevhen mengganggu kiper Persita Tangerang yang akan melakukan tendangan.

Profil Fariq Hitaba

Baca Juga: Body Goals Sophia Latjuba Berbusana Backless Dipuji: Manusia Apa Bidadari?

Fariq Hitaba merupakan salah satu wasit elit Indonesia yang berasal dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sejat awal tahun 2020, Fariq Hitaba telah mendapatkan lisensi wasit dari FIFA. Berbekal lisensi tersebut, wasit kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, ini bisa memimpin pertandingan di level internasional.

Salah satu momen yang diingat dari kepemimpinan Fariq Hitaba ialah ketika dia menggunakan Video Assistant Referee (VAR) untuk mengambil keputusan.

Baca Juga: Pulang Kampung ke MU, Cristiano Ronaldo Digaji Miliaran Rupiah per Hari

Momen itu terjadi pada kompetisi Liga 1 2017. Saat itu, dia memimpin pertandingan antara PS TNI melawan Persija Jakarta di Stadion Pakansari.

Pada pertandingan itu, Fariq sempat memutuskan untuk memberi tendangan penalti kepada PS TNI yang berstatus sebagai tuan rumah.

Namun, Fariq membatalkan keputusan tersebut seusai melihat tayangan ulang melalui kamera di pinggir lapangan.

Keputusan yang diambil Fariq ini terbilang unik. Sebab, pada masa-masa itu FIFA belum resmi menggunakan VAR untuk sebuah pertandingan.

Fariq mengatakan, keputusan memberikan penalti saat itu karena ia melihat bek Persija Jakarta, Ryuji Utomo, melakukan handball di dalam area kotak penalti.

Namun, setelah meniup peluit sekaligus menunjuk titik putih, Fariq justru merasa tak yakin dengan keputusannya.

Apalagi, saat itu ia mendapatkan tekanan dari pemain Persija. Kemudian, Fariq memutuskan melihat tayangan ulang dari kamera di pinggir lapangan.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Mulai musim 2025/2026, Liga 1yang kini berganti nama menjadi Super Leagueakan menerapkan kebijakan kontroversial

bolaindonesia | 23:21 WIB

Meski begitu, ada kompetisi untuk pesepak bola Putri di Indonesia. Salah satunya ialah turnamen HYDROPLUS Piala Pertiwi 2025.

bolaindonesia | 11:55 WIB

Jordi Amat, resmi memulai langkah perdananya bersama Macan Kemayoran pada sesi latihan yang digelar di Persija Training Ground, Bojongsari

bolaindonesia | 10:45 WIB

Pelatih yang akrab disapa Coach RD itu percaya bahwa suatu saat nanti, level permainan Indonesia bisa menyamai atau bahkan melampaui tim-tim dari kasta kedua Liga Inggris

bolaindonesia | 21:22 WIB

Memasuki Liga 1 musim 2025/2026, pemain PSM Makassar dipersiapkan dengan matang oleh pelatih Bernardo Tavares.

bolaindonesia | 21:15 WIB

PT Liga Indonesia Baru (LIB) resmi menunjuk Takeyuki Oya sebagai General Manager (GM) Competition dan Operation.

bolaindonesia | 20:58 WIB

Salah satu media di Korea menyoroti perihal kritikan tajam yang disampaikan Andre Rosiade kepada Patrick Kluivert.

bolaindonesia | 20:39 WIB

Rekrutan anyar Persib, Alfeandra Dewangga gusar pasca kekalahan Maung Bandung di laga perdana Piala Presiden 2025.

bolaindonesia | 20:52 WIB

Persib Bandung keok saat menghadapi wakil Thailand, Port FC di laga perdana Piala Presiden 2025, Minggu (6/7).

bolaindonesia | 20:44 WIB

Rahmad Darmawan, mengaku telah melakukan analisis menyeluruh terhadap calon lawan pertama mereka di Grup A, yakni klub asal Inggris Oxford United.

bolaindonesia | 22:17 WIB

Jordi Amat penggawa Timnas Indonesia resmi bergabung ke tim Macan Kemayoran dan akan aruingi Liga Indonesia 2025/2026.

bolaindonesia | 21:17 WIB

Bek Timnas Indonesia, Jordi Amat dikabarkan resmi bergabung ke Persija Jakarta.

bolaindonesia | 20:57 WIB

Nama Jordi Amat kini tidak hanya dikenal sebagai pemain sepak bola naturalisasi Timnas Indonesia, tetapi juga sebagai sosok dengan garis keturunan bangsawan dari tanah Sulawesi.

bolaindonesia | 20:47 WIB

Spekulasi akan berlabuh ke mana Jordi Amat di musim depan terjawab sudah.

bolaindonesia | 19:59 WIB

Pemain anyar Persib Bandung, Luciano Guaycochea, mengungkapkan rasa bahagianya setelah mendapat sambutan hangat dari rekan-rekan barunya.

bolaindonesia | 20:08 WIB

Erick Thohir, mengonfirmasi bahwa Timnas Indonesia akan segera kedatangan satu pemain keturunan baru, yakni Mauro Zijlstra.

bolaindonesia | 19:59 WIB

Melawan Pakistan, Timnas Indonesia kalah 0-2 di laga kedua kualifikasi Piala Asia Putri 2026 Grup D, di Indomilk Arena.

bolaindonesia | 12:38 WIB

Terbaru, Maung Bandung resmi mendatangkan bek tengah asal Argentina, Patricio Martin Matricardi

bolaindonesia | 22:32 WIB
Tampilkan lebih banyak