3 Alasan Mengapa Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Palestina

Meski menguasai penguasaan bola, timnas Indonesia U-23 kurang beruntung dalam urusan mencetak gol.

Stephanus Aranditio | BolaTimes.com
Kamis, 16 Agustus 2018 | 10:31 WIB
Kapten timnas Indonesia U-23 Hansamu Yama (depan) bersama timnya harus mengakui keunggulan Palestina pada babak penyisihan sepak bola Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Bekasi, Rabu (15/08). (ANTARA/INASGOC/Charlie)

Kapten timnas Indonesia U-23 Hansamu Yama (depan) bersama timnya harus mengakui keunggulan Palestina pada babak penyisihan sepak bola Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Bekasi, Rabu (15/08). (ANTARA/INASGOC/Charlie)

Bolatimes.com - Hasil akhir timnas Indonesia U-23 vs Palestina U-23 dimenangkan oleh Palestina dengan skor tipis 1-2, hasil ini membawa Palestina menggeser Hong Kong di puncak klasemen sementara grup A cabang olahraga Asian Games 2018.

Palestina unggul lebih dulu lewat Oday Dabbagh di menit 16 memanfaatkan penalti yang gagal, namun Irfan Jaya berhasil mencetak gol penyama kedudukan pada menit 23.

Setelah babak pertama berakhir 1-1, Palestina mencetak gol kemenangan mereka lewat Mohamad Darwish di menit 51.

Baca Juga: Klasemen Grup A Asian Games 2018 Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah

Dengan kekalahan ini, Indonesia tertahan di peringkat ketiga Grup A dengan poin 3, hasil dari satu kemenangan dan satu kekalahan.

Penampilan timnas Indonesia U-23 bisa dikatakan mengalami perbedaan yang cukup signifikan dibanding saat mengalahkan Taiwan dengan skor telak 4-0.

Berikut beberapa alasan di balik kekalahan timnas Indonesia U-23 vs Palestina:

Baca Juga: Kalahkan Real Madrid, Atletico Madrid Raja Tanah Eropa

1. Strategi False Nine Gagal

Pelatih Luis Milla dengan berani mengambil keputusan untuk menggunakan strategi false nine sejak menit awal, namun nyatanya apa yang ia harapkan tidak terjadi di lapangan.

Pemain timnas Indonesia Hansamu Yama (kiri) menghadang serangan pemain Palestina Sameh Maraaba (dua dari kanan) pada pada babak penyisihan sepakbola Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Bekasi, Selasa (15/08). (INASGOC/Charlie)
Pemain timnas Indonesia Hansamu Yama (kiri) menghadang serangan pemain Palestina Sameh Maraaba (dua dari kanan) pada pada babak penyisihan sepakbola Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Bekasi, Selasa (15/08). (INASGOC/Charlie)

Milla mengistirahatkan bomber Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly didapuk sabagai striker palsu yang berada di barisan paling depan, sementara Septian David Maulana berdiri di belakang Lilipaly.

Baca Juga: Luis Milla Akui Strategi False Nine Timnas Indonesia U-23 Keliru

"Tadi Septian saya ganti karena Palestina saat itu mulai mendominasi. Kita agak kesulitan ketika ditekan oleh mereka. Makanya kita tambah kecepatan, akhirnya Lilipaly bisa main di tempat biasanya. Saya kira ini sudah tepat, ini hal terbaik yang bisa kita lakukan," kata Milla usai pertandingan.

Strategi ini dilakukan Milla untuk mengatasi recovery pemain yang harus dilakukan dengan baik mengingat jadwal Asian Games yang padat.

2. Ruang Tembak Palestina Terbuka

Baca Juga: Real Madrid Kebobolan Empat Gol, Lopetegui Anggap Itu Tak Wajar

Meski menguasai penguasaan bola, serangan timnas Indonesia kurang efektif. Para pemain Palestina tercatat melakukan 17 tendangan dengan delapan tembakan tepat sasaran sementara Indonesia hanya melakukan enam tembakan dan hanya satu yang tepat sasaran.

Pemain Timnas Indonesia Nugroho Bagas Adi (kiri) dengan pesepak bola Palestina, Yousef Mahmoud dalam pertandingan babak penyisihan sepak bola grup A Asian Games ke 18 di Stadion Patriot, Bekasi, Rabu (15/8). (INASGOC/Hery Sudewo)
Pemain Timnas Indonesia Nugroho Bagas Adi (kiri) dengan pesepak bola Palestina, Yousef Mahmoud dalam pertandingan babak penyisihan sepak bola grup A Asian Games ke 18 di Stadion Patriot, Bekasi, Rabu (15/8). (INASGOC/Hery Sudewo)

Lini tengah Indonesia sepertinya memang jadi sorotan dalam hal ini, duo Hargianto-Zulfiandi sering kali terlalu lebar sehingga pemain Palestina bebas mengalirkan bola ke depan.

Mohamad Darwish pada menit ke-51 jadi bukti lini tengah terbuka dan pemain tengah Palestina bisa melepaskan assist dengan bebasnya.

3. Lini Belakang Kurang Tenang

Rotasi pemain di lini belakang yang dipercayakan pada Ricky Fajrin, Hansamu Yama, Bagas Adi, dan Gavin Kwan Adsit cukup mempengaruhi permainan timnas Indonesia U-23.

Pemain timnas Indonesia U-23 Rezaldi Hehanussa (belakang) dan Febri Hariyadi (kanan) menjaga ketat pemain Palestina Oday Dabbagh pada babak penyisihan sepak bola Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Bekasi, Rabu(15/08). (ANTARA/INASGOC/Charlie)
Pemain timnas Indonesia U-23 Rezaldi Hehanussa (belakang) dan Febri Hariyadi (kanan) menjaga ketat pemain Palestina Oday Dabbagh pada babak penyisihan sepak bola Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Bekasi, Rabu(15/08). (ANTARA/INASGOC/Charlie)

Penalti yang didapatkan Palestina pada menit ke-16 sebenarnya tidak perlu terjadi jika Zulfiandi yang turun ke bawah bermain lebih tenang.

Setelah itu pada saat penalti, Andritany Ardhiyasa sebenarnya sudah berhasil menyelamatkan gawang, tapi karena pemain lain yang masih belum panas terlambat mengamankan bola muntah yang langsung disambar Oday Dabbagh.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Piala Kemerdekaan 2025 resmi mengumumkan empat negara peserta yang akan berlaga pada 12-18 Agustus di Medan, Sumatera Utara.

bolaindonesia | 21:27 WIB

Di tengah gegap gempita menjelang bergulirnya BRI Super League 2025/2026 pada Jumat (8/8/2025), sebuah kabar kelam mencuri perhatian.

bolaindonesia | 21:17 WIB

Achmad Jufriyanto, mengungkapkan bahwa masih ada empat klub Super League yang belum melunasi gaji para pemainnya.

bolaindonesia | 19:54 WIB

Timnas Putri Indonesia harus mengakui keunggulan mutlak Thailand

bolaindonesia | 19:46 WIB

Persebaya Surabaya resmi memperkenalkan bek tengah asal Brasil, Leo Lelis

bolaindonesia | 12:58 WIB

Klub berjuluk Macan Kemayoran ini resmi mengumumkan kedatangan Maxwell Souza, pemain sayap asal Brasil

bolaindonesia | 22:50 WIB

Ia menghabiskan lima tahun bersama tim asal Sleman itu, sejak memperkuat skuad muda mereka pada 2020.

bolaindonesia | 22:27 WIB

Timnas Indonesia U-17 terus mengasah ketajamannya jelang tampil di ajang paling bergengsi, Piala Dunia U-17 2025 di QataR

bolaindonesia | 22:19 WIB

Timnas Indonesia U-17 di bawah asuhan pelatih Nova Arianto, bersiap mengukir sejarah di Piala Dunia U-17 2025

bolaindonesia | 19:37 WIB

Erick Thohir, menegaskan bahwa Timnas Indonesia tidak akan bergantung pada pemain naturalisasi untuk jangka panjang.

bolaindonesia | 07:11 WIB

Erick mengungkapkan langkah strategis PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia melalui naturalisasi pemain diaspora.

bolaindonesia | 21:25 WIB

Erick Thohir, kembali menegaskan bahwa prioritas utama PSSI adalah memperkuat tim nasional.

bolaindonesia | 21:06 WIB

Proses pemilihan apparel baru untuk Timnas Indonesia periode 20262030 semakin mendekati babak akhir.

bolaindonesia | 18:40 WIB

Kontraknya yang berakhir pada Juni 2025 membuatnya kini berstatus bebas transfer.

bolaindonesia | 21:13 WIB

Sulthan Zaky Pramana Putra Razak, bek muda berbakat PSM Makassar, resmi memulai petualangan baru di Liga Kamboja

bolaindonesia | 22:00 WIB

Berikut lima fakta menarik pasca kemenangan Persib Bandung atas klub asal Australia tersebut.

bolaindonesia | 21:26 WIB

Mengusung tema City of Champions, jersey ini bukan sekadar seragam, melainkan simbol kebanggaan, sejarah, dan semangat juang Kota Bandung serta bobotoh.

bolaindonesia | 19:06 WIB

Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) bergemuruh pada Sabtu malam (2/8) saat Persib Bandung resmi meluncurkan skuad lengkap

bolaindonesia | 18:59 WIB
Tampilkan lebih banyak