Bolatimes.com - Stadion Olimpiade Ataturk akan menjadi saksi duel Manchester City melawan Inter Milan di final Liga Champions 2023-2024 dan melahirkan juara baru.
Hanya akan ada satu juara yang lahir di Stadion Olimpiade Ataturk dalam perebutan titel jawara Liga Champions musim ini, Manchester City atau Inter Milan.
Duel Manchester City vs Inter Milan vs dihelat pada Minggu (11/6/2023) di salah satu stadion paling fenomenal di Eropa, Stadion Olimpidae Ataturk, Istanbul.
Baca Juga: CEK FAKTA: Mengaku Teman Dekat, Lionel Messi Terkejut Jordi Amat Bela Timnas Indonesia
Terlepas dari siapa yang bakal keluar sebagai juara, hal menarik lain dari partai final Liga Champions musim ini adalah venue pertandingan.
Stadion Olimpiade Ataturk, terletak di Ikitelli yang mana sebuah wilayah di pinggiran Kota Istanbul, Turki yang mewah nan megah.
Usut punya usut, pembangunan stadion ini memakan biaya hingga 130 juta Lira atau sekitar Rp900 miliar, nominal yang fantastis.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester City vs Inter Milan di Final Liga Champions
Proses pembangunan stadion ini menggandeng dua arsitek kenamaan asal Prancis, Michael Macary dan Aymeric Zublena.
Dua sosok ini sangat terkenal di Prancis, keduanya merupakan otak di balik megahnya stadion terbesar di Paris, Stade de France.
Sementara itu Stadion Olimpiade Ataturk memiliki kapasitas jumlah penonton maksimal mencapai 80.567 kursi.
Baca Juga: Juara Bertahan Gugur di Singapore Open 2023, Leo/Daniel Alihkan Fokus ke Indonesia Open
Di tahun 2004 silam, UEFA resmi memberikan gelar komplek olahraga bintang 5 untuk stadion ini.
Karena itu Stadion Olimpiade Ataturk berhak menggelar laga-laga besar kompetisi Benua Biru, termasuk partai final Liga Champions.
Selain itu stadio ini juga pernah menggelar sejumlah kejuaraan atletik Eropa dan dipakai sebagai markas salah satu klub besar Turki, Galatasaray.
Baca Juga: Pakar Sepak Bola Vietnam Iri dengan Gaji di Liga Indonesia, Sarankan Pemainnya Segera Hijrah
Hal itu dilakukan setelah Stadion Ali Sami Yen yang notabene merupakan markas Galatasaray mengalami kerusakan.
Meski begitu, keputusan menempati Stadion Olimpiade Ataturk yang dilakukan Galatasaray menuai banyak protes dari tim lain.
Hingga membuat Galatasaray kembali menempati Stadion Ali Sami Yen pada 2004-2005.