Ternyata Ini Sebab Kegagalan Pinalti Graziani ke Gawang Liverpool

Malam nanti, bentrok antara Liverpool dengan AS Roma di pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions bakal jadi ajang pembuktian.

Galih Priatmojo | BolaTimes.com
Selasa, 24 April 2018 | 14:49 WIB
ciccio__graziani/Instagram

ciccio__graziani/Instagram

Bolatimes.com - Malam nanti, bentrok antara Liverpool dengan AS Roma di pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions bakal jadi ajang pembuktian. Laga ini akan menjadi pertemuan keenam dalam sejarah pertemuan keduanya atau bisa juga disebut laga keempat di liga Champions Eropa yang sebelumnya bernama Piala Champions. Merujuk riwayat pertemuan, kedua tim memperlihatkan kualitas yang hampir berimbang di mana Liverpool menang dua kali atas AS Roma serta menelan sekali kekalahan dengan dua laga berakhir dengan hasil imbang.

Melihat bentrok keduanya nanti malam, kurang elok rasanya jika tak menengok pertemuan bersejarah keduanya untuk pertama kalinya. Final Piala Champions Eropa 1984 menjadi pertemuan pertama Liverpool dan AS Roma di kejuaraan antar klub Eropa. Liverpool melaju ke final usai menyingkirkan Dynamo Bucharest (Rumania) aggregate 3-1 di babak semifinal. Sedangkan AS Roma menumbangkan Dundee United (Skotlandia) dengan kemenangan aggregate 3-2. Stadion Olimpico yang juga menjadi markas AS Roma dipilih UEFA sebagai tempat laga final.

Salah satu mantan penggawa AS Roma, Francesco Graziani ingat betul bagaimana atmosfer malam itu yang dipenuhi energi kemenangan. Sebanyak 70 ribu penonton menyemut di seluruh bangku stadion. Sayang, setelah 90 menit yang panjang dengan tambahan babak pinalti yang dramatis, seketika semua mimpi dan euforia kemenangan itu runtuh. AS Roma dipaksa tunduk atas Liverpool dengan skor 2-4. Kegagalan dua eksekutor pinalti AS Roma jadi musababnya dan Graziani merupakan penendang kedua AS Roma yang gagal mengemban tugasnya sebagai eksekutor waktu itu.

Dilansir dari Dailymail, Francesco Graziani mengungkapkan suasana malam itu sangat luar biasa. Di antara peluh dan emosi, semua pemain AS Roma menyimpan asa menggapai kampium juara untuk kali pertama di pentas Eropa. Ia mendapat giliran sebagai penendang pinalti keempat. Tetapi ia gagal menendang eksekusi pinalti.

Ia mengaku kegagalannya kala itu selain lantaran "gangguan" kiper Liverpool Bruce Grobbelaar yang meloncat loncat ketika ia hendak menendang, tekanan penonton dan suasana stadion membuat konsentrasinya buyar saat itu.

Walhasil eksekusi tendangannya melebar mengenai tiang gawang. Kejadian sama juga dialami Bruno Conti yang sebelumnya gagal sebagai eksekutor kedua AS Roma saat itu. Mimpi skuat i Giallorossi untuk menyicip kampium, akhirnya kandas.

"Bisa dibayangkan bagaimana suasana di dalam stadion saat itu. Kami bermain dengan tekanan yang besar dari pendukung sendiri. Belum lagi para fotografer yang berdiri di belakang net gawang. Begitu saya akan menendang, flash kamera mereka merusak konsentrasi saya," ungkap Graziani, Selasa (24/4/2018).

Pada laga tersebut, Liverpool dilatih Joe Fagan yang mengandalkan Bruce Grobbelaar di bawah mistar gawang serta Ian Rush yang difungsikan sebagai striker tunggal didukung oleh Craig Johnston, Graeme Souness, Sammy Lee dan Ronnie Whelan di tengah untuk menjebol gawang Franco Tancredi.

Sementara AS Roma yang dilatih Nils Liedholm mengandalkan dua pemain asal Brazil di lini tengah, Paulo Roberto dan Toninho Cerezo. Keduanya diposisikan untuk mendukung pergerakan duet striker Francesco Graziani dan Roberto Fruzzo serta gelandang legendaris Italia, Bruno Conti guna melayani permainan cepat yang dikembangkan para penggawa Liverpool.

Phil Neal membawa Liverpool unggul 1-0 pada menit 13'. Tetapi tak berapa lama, Roberto Fruzzo mencetak gol penyeimbang di menit 42'. Skor 1-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan dan terpaksa diakhiri lewat adu pinalti. Eksekusi pinalti sendiri diwarnai kegagalan dari kedua tim, Steve Nicol dari Liverpool dan Bruno Conti serta Graziani dari AS Roma.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Dua kali selamat dari kanker, Ann-Katrin Berger tampil luar biasa dan jadi pahlawan kemenangan dramatis Jerman

boladunia | 01:45 WIB

Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, tampil luar biasa dan sukses mencatat cleansheet

boladunia | 23:49 WIB

Awal perjalanan Kevin Diks bersama Borussia Monchengladbach tidak berjalan mulus.

boladunia | 23:28 WIB

Salah satu media Denmark ungkap fakta lain kegagalan pemain Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On bergabung ke Lyngby

boladunia | 14:03 WIB

Vinicius Jr dikabarkan dibidik klub Arab Saudi.

boladunia | 02:53 WIB

Spekulasi masa depan Vinicius Jr bersama Real Madrid memasuki babak mengejutkan.

boladunia | 02:39 WIB

Berada satu grup dengan Arab Saudi dan Irak, sejumlah media di kawasan Timur Tengah, terkesan meremehkan kekuatan Timnas Indonesia.

boladunia | 01:50 WIB

Bagi para pecinta sepak bola di seluruh dunia termasuk Indonesia kini saatnya bersiap!

boladunia | 01:44 WIB

Kabar gembira bagi para pencinta sepak bola, pendaftaran pembelian tiket Piala Dunia 2026 akan dibuka mulai 10 September 2025

boladunia | 01:37 WIB

Donald Trump, kembali mencuri perhatian dunia sepak bola.

boladunia | 22:59 WIB

Bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, tengah menjadi sorotan tajam publik dan pemerintah Spanyol

boladunia | 23:35 WIB

Enzo Maresca dikenal sebagai penggila catur.

boladunia | 23:01 WIB

Presiden kehormatan FAM, Sri Hamidin Mohd Amin optimis Harimau Malaya dalam waktu tiga tahun akan tembus 100 besar ranking FIFA.

boladunia | 20:39 WIB

Malaysia U-23 telan pil pahit pada laga perdana grup A Piala AFF U-23 2025.

boladunia | 19:57 WIB

Chelsea sukses mengukir sejarah baru dengan menjuarai Piala Dunia Antarklub 2025 usai mengalahkan PSG.

boladunia | 18:52 WIB

Joao Pedro langsung catatkan sejarah bersama Chelsea dengan menjadi juara Piala Dunia Antarklub 2025.

boladunia | 18:44 WIB

Luis Enrique langsung memberikan klarifikasi dan melakukan pembelaan diri.

boladunia | 14:41 WIB

Berikut daftar Pemain Argentina U-17 di Turnamen U-20 LAlcudia

boladunia | 14:11 WIB
Tampilkan lebih banyak