Sadis, Petinju Asal Iran Dihukum Gantung Gara-gara Protes Kasus Korupsi

Mohammad Javad dihukum gantung akibat protes kasus korupsi di negaranya, Iran.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Rabu, 19 Januari 2022 | 19:35 WIB
Petinju Iran, Mohammad Javad terkena hukuman gantung akibat protes kasus korupsi. (Twitter/@AlinejadMasih)

Petinju Iran, Mohammad Javad terkena hukuman gantung akibat protes kasus korupsi. (Twitter/@AlinejadMasih)

Bolatimes.com - Nasib tragis dialami petinju Iran, Mohammad Javad yang dijatuhi hukuman mati oleh negaranya sendiri setelah melakukan protes keras terkait kasus korupsi.

Mohammad Javad pernah terlibat dalam aksi protes terhadap kasus korupsi yang terjadi di Iran, kejadian ini berlangsung pada 2019 lalu.

Sialnya suara lantang dan aksi Mohammad Javad terkait korupsi di negaranya justru membuatnya sial, Iran justru menjatuhinya dengan hukuman mati.

Kepastian hukuman mati Iran untuk Javad ini diketahui dari unggahan wartawan sekaligus aktivis perempuan lokal, Masih Alinejad.

Vonis hukuman mati untuk Mohammad Javad didapat karena keikutsertaannya di aksi protes damai terkait kasus korupsi di Iran pada 2019 lalu.

Dilansir dari Jerusalem Post, hukuman mati setelah protes kasus korupsi di Iran lebih dulu dialami pegulat lokal, Navid Afkari.

Banyak pihak yang menyesal karena tak sempat menyelamatkan Navi dari hukuman gantung yang didapatnya setelah protes yang dilakukannya.

"Hukuman mati untuk atlet lain di Iran karena kejahatan memprotes pada November 2019," tulis Alinejad pada akun Twitter pribadi.

"Mohammad Javad, 26, adalah seorang juara tinju. Mereka menjatuhkan hukuman mati karena 'menyebarkan korupsi di Bumi'. Kami tidak bisa menyelamatkan pegulat Iran, Navid Afkari.''

"Atlet dunia mungkin dapat membantu kami kali ini," imbuhnya.

Baca Juga: Profil Duncan Ferguson, Pelatih Interim Everton yang Pernah Dipenjara

Iran menghukum gantung Navi Afkari pada 2020, dua tahun sebelumnya tepatnya pada 2018 ia turut melancarkan aksi protes terhadap masalah ekonomi dan politik rezim saat itu.

Kesan menyebarkan korupsi di bumi kerap kali digunakan para pemimpin kebijakan Pimpinan Tertinggi rezim Ali Khamenei uncuk ancaman atas perlawanan rakyat Iran.

"Sebelum dieksekusi, Navid berkata, 'Republik Islam sedang mencari leher untuk diikat dengan tali'" ujar Alinejad.

"Kali ini Mohammad Javad Vafei menghadapi eksekusi atas kejahatan bergabung dengan protes nasional Iran." imbuhnya.

Sangat mengerikan bagi masyarakat biasa yang melakukan perlawanan terhadap kasus korupsi di Iran, jika langkah yang diambil penguasa adalah pembungkaman lewan hukuman mati.

Kontributor: Eko
×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Perubahan aturan di olahraga padel tengah disuarakan oleh para pemain.

arena | 18:33 WIB

Tapi kamu jangan ngaku anak Padel, kalau belum tahu kosakata unik dalam Padel.

arena | 14:49 WIB

Olagraga padel kini dimainkan oleh lebih dari 25 juta orang di lebih dari 90 negara.

arena | 13:51 WIB

Seorang petarung MMA asal Rusia, Anastasia Luchkina (24 tahun), memicu kemarahan publik setelah memberikan vape kepada seekor orangutan

arena | 19:36 WIB

Jin Sasaki mengalami kehilangan ingatan enam minggu terakhir usai kalah KO dalam laga perebutan gelar juara dunia WBO kelas welter

arena | 13:01 WIB

Suara.com merayakan ulang tahun (HUT) ke-11 yang jatuh tepat pada tanggal 11 Maret 2025

arena | 16:09 WIB

Sosok yang juga Manajer Timnas Putri Indonesia itu terpilih secara aklamasi dalam Konges Biasa di Hotel Megaland, Solo, Minggu (22/12/2024).

arena | 14:06 WIB

CORE Indonesia meluncurkan laporan terbaru, Brief Report CORE Economic Outlook 2025, yang mengulas tekanan ekonomi global dan kebijakan domestik yang memengaruhi kelas menengah Indonesia.

arena | 14:21 WIB

Workshop kolaborasi Suara.com dan UAJY di 3 kota sukses digelar dengan diikuti 150 lebih digital creator

arena | 17:26 WIB

Al Farisi Baseball Softball National Championship III Jadi Ajang Pencarain Bakat Usia Muda. Kejuaraan ini digelar di Lapangan Softball Lodaya dan Lapangan Baseball Arcamanik, Kota Bandung dari tanggal 14 hingga 26 Oktober 2024.

arena | 00:22 WIB