Juventus juara Coppa Italia musim 2017/2018. (Sumber: Twitter:@SerieA_TIM).
Bolatimes.com - Serie A musim 2018/2019 akan segera bergulir. Chievo kontra Juventus akan menjadi partai pembuka yang rencananya akan dihelat di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, Sabtu (18/8/2018).
Pada musim ini pun menarik untuk diprediksi siapa yang akan meraih trofi Serie A musim 2018/2019. Juventus kembali dijagokan di barisan terdepan untuk memenangkannya.
Hal itu bukan tanpa alasan, beberapa persiapan matang menjadi salah satu sebab. Selain itu, ada pula beberapa pemain baru yang akan membuat skuat Bianconeri semakin diperhitungkan.
Berikut tiga alasan Juventus akan kembali menjuarai Serie A musim 2018/2019, yang dihimpun oleh Bolatimes.com.
1. Komposisi pemain tak banyak berubah

Juventus memiliki skuat yang mumpuni untuk meraih Scudetto ke-8 secara beruntun. Hal ini terlihat dari komposisi pemain yang tak banyak berubah dan diprediksi akan membuat semakin padu.
Apalagi, kini ada Cristiano Ronaldo di lini depan Juventus dan kembalinya Leonardo Bonucci di barisan pertahanan yang membuat skuat si Nyonya Tua nyaris sempurna.
Satu-satunya yang masih diragukan hanyalah di posisi penjaga gawang. Sepeninggalan Buffon ke PSG, tembok terakhir Juventus akan diperebutkan Wojciech Szczesny dan Matia Perin. Kendati keduanya hebat, tentu kualitas mereka belum teruji seperti apa yang telah dilakukan Buffon.
Szczesny pada musim lalu hanya bermain sebanyak 17 kali di Serie A, sementara Perin berhasil tampil sebanyak 37 laga bersama Genoa.
2. Lini serang yang semakin tajam
Baca Juga: David de Gea Beli Rumah Baru di Manchester, Sinyal Bertahan di MU

Perekrutan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid tak dipungkiri akan membuat lini serang Juventus semakin tajam.
Pada musim 2017/2018, perpaduan antara Higuain, Paulo Dybala, dan Douglas Costa berhasil menorehkan 48 gol di semua kompetisi. Sedangkan dengan kehadiran Ronaldo diprediksi akan membuat lini serang semakin produktif.
Pasalnya bintang asal Portugal itu berhasil menciptakan 42 gol di Real Madrid. Torehan itu hampir menyamai apa yang sempat dihasilkan oleh Higuain, Dybala, dan Costa.
3. Pesaing di Serie A

Juventus menjadi tim yang perkasa pada tujuh musim terakhir, langkah mereka dalam meraih gelar Serie A tak terhentikan.
Jawara Serie A terakhir kali sebelum Juventus adalah AC Milan. Namun, skuat Rossoneri tampil angin-anginan pada beberapa musim terakhir dengan hanya finis di posisi enam (2017), peringkat enam (2016), peringkat tujuh (2015).
Saat ini Inter Milan, AS Roma, AC Milan dan Napoli terlihat serius membangun tim dengan mendatangkan berbagai pemain anyar untuk menghentikan dominasi Juventus.
Meski demikian, melihat kedalaman skuat Juventus saat ini, tampaknya para pesaing wajib bekerja keras untuk menghalangi gelar Serie A ke-8 Juventus secara beruntun.