Arena
Gangguan Penglihatan Ganda, Marc Marquez Mesti Rehat Balapan Setengah Tahun
Dokter menyebut Marc Marquez mesti beristirahat.
Husna Rahmayunita

Bolatimes.com - Pembalap Tim Repsol Honda Marc Marquez kini tengah menjalani pemulihan akibat diplopia atau gangguan penglihatan ganda.
Diplopia Marc Marquez kambuh setelah mengalami kecelakaan parah saat sesi pemanasan MotoGP Mandalika 2022, Minggu (20/3/2022).
Baca Juga
Kisah Wilfried Zaha, Eks- Sriker Timnas Inggris yang Kini Bela Pantai Gading
Mata Merah dan Kulit Mengelupas, Roman Abramovich Diracun?
Kode Keras, Trent Alexander-Arnold Sebut Dirinya Fans Berat Barcelona
Pernah Bela Inggris, Gareth Southgate Komentari Wilfried Zaha yang Kini Bela Pantai Gading
Louis van Gaal Sindir Manchester United Bukan Klub Bola, tapi Klub Komersial
Teranyar, dokter menyebut Marc Marquez mesti beristirahat dari balapan setidaknya selama setengah tahun demi pemulihan.
Hal ini diutarakan langsung oleh dokter sepesialis mata yang menangani cedera mata Marquez, Josep Visa.
Untuk penyembuhan total, pembalap berjuluk The Baby Alien ini harus rehat selama 6 bulan lamanya untuk penyembuhan yang maksimal.
Dengan absennya ini, pastinya harapan Marc Marquez untuk menjadi juara dunia MotoGP 2022 kembali pupus.
Bagaimana tidak, selama 6 bulan ia harus melewati setidaknya 16 seri balapan di MotoGP 2022. Namun pihak Repsol Honda belum mengonfirmasi terkait absennya Marc Marquez di MotoGP 2022 ini.
"Sering kali, tanpa perawatan apa pun, diplopia membaik, seperti yang terjadi pada Marquez tahun lalu. Saya selalu merekomendasikan waktu tunggu sekitar enam bulan. Jika tidak ada perbaikan, pada bulan ketiga atau keempat kami merekomendasikan operasi," kata Josep Visa disadur dari Motosan.
Namun, di sisi lain Josep Visa menekankan kondisi setiap orang berbeda-beda. Untuk kasus Mac Marquez, mengingat ia adalah seorang pembalap pastinya dituntut agar bisa kembali secepatnya.
"Namun, harus diperhatikan bahwa setiap orang memiliki kebutuhannya masing-masing dan dalam kasus seperti atlet elite tenggat waktu harus berbeda karena kebutuhan mereka berbeda," pungkasnya.
(Suara.com/Gagah Radhitya)