Thomas Tuchel Resmi Tangani PSG, Seberapa Hebat Dia?

Sebelumnya, Thomas Tuchel tiga musim melatih Borussia Dortmund. Namun, tanpa satu trofi Bundesliga pun.

Selasa, 15 Mei 2018 | 09:24 WIB
Thomas Tuchel. (Sumber: Twitter/PSG_English).

Thomas Tuchel. (Sumber: Twitter/PSG_English).

Bolatimes.com - Thomas Tuchel, eks pelatih Borussia Dortmund akhirnya resmi akan menangani raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Melalui laman resmi klub, pelatih 44 tahun itu menggantikan Unai Emery untuk menangani tim selama dua musim ke depan.

Sebelumnya PSG dan Emery memutuskan untuk tak melanjutkan kerja sama, kontrak profesional mereka akan selesai pada akhir musim ini. Kendati berhasil mempersembahkan trofi League 1 Prancis dan Piala Prancis, hal itu dirasa belum cukup.

Pasalnya, Les Parisiens memiliki ambisi untuk berjaya di kancah Eropa. Mereka berani menggelontorkan dana selangit untuk mendatangkan pemain muda berbakat seperti Neymar dan Kylian Mbappe.

Baca Juga: Persija Wajib Cetak Gol Cepat Untuk Lolos ke Final Piala AFC

Namun, di bawah kendali Unai Emery, PSG bahkan hanya mampu menembus babak 16 besar Liga Champions musim 2017/2018. Mereka saat itu takluk dari wakil Spanyol, Real Madrid.

Kemudian PSG mencari pelatih yang bisa memberi jaminan prestasi lebih baik lagi, terutama di Eropa.

Beberapa kandidat jempolan sempat dirumorkan mulai dari Zinedine Zidane, Antonio Conte, sampai Massimiliano Allegri, tapi pilihan itu akhirnya jatuh pada Thomas Tuchel.

Baca Juga: Jelang Final Liga Champions Hotel di Kiev Pasang Tarif Tinggi

Thomas Tuchel. (Sumber: Dok. Sky Sports).

Tuchel akan dikontrak selama dua musim lamanya, tugasnya dimulai pada awal Juli esok. Ia dipercaya mendapat gaji 8 juta euro atau Rp133,4 miliar per musimnya.

"Dengan penuh kebahagiaan, kebanggaan, dan dipenuhi hasrat saya bergabung dengan klub yang luar biasa, Paris Saint-Germain," ujar Tuchel di laman resmi klub barunya.

Baca Juga: 5 Potret Kebersamaan Pesepak Bola Bersama Anaknya

"Saya tak sabar untuk segera bekerja sama dengan semua pemain hebat di sini, yang mana mereka juga jadi salah satu yang terbaik di dunia. Bersama staf saya, kami akan berusaha semaksimal mungkin mengangkat PSG menembus batas di level internasional," tuturnya menambahkan.

Lebih lanjut, Tuchel mengaku melihat potensi hebat di PSG. Ia menjadi tak sabar untuk segera memulai kerjasama.

"Ada potensi yang sangat besar di PSG dan ini merupakan tantangan yang sangat menarik buat saya. Tak sabar pula menjejakkan kaki di Parc des Princes, sebagai salah satu stadion terbaik di Eropa dengan atmosfer yang fantastis," pungkasnya.

Baca Juga: Gareth Bale Jadi Pemain Terkaya di Britania Raya

Seberapa hebat Thomas Tuchel?

Secara objektif, Thucel belum bisa dikatakan sebagai pelatih berkualitas tinggi layaknya pelatih yang telah teruji di kompetisi lokal dan juga Eropa seperti Pep Guardiola, Jose Mourinho atau pun Zenedine Zidane.

Sebelumnya, tiga musim ia telah menjadi nakhoda klub Jerman, Borussia Dortmund. Namun, tak ada prestasi yang berarti.

Thomas Tuchel. (Sumber: Dok. Itv.com).

Paling bagus, saat ia berhasil mengantarkan Die Borussen menjadi juara DFB Pokal pada musim 2016/2017.

Selain itu, mereka hanya menjadi runner-up di dua kompetisi bergengsi Jerman pada satu musim sebelumnya, yakni di ajang Bundesliga dan DFB Pokal. Praktis gelar Bundesliga belum pernah dipersembahkan Tuchel untuk Dortmund.

Namun, ia dikenal sebagai pelatih memiliki visi bermain yang kuat. Tuchel memiliki ciri khas dengan formasi 4-2-3-1 dan 4-1-4-1, melalui formasi tersebut ia menerapkan gaya menyerang dengan tekanan tinggi atau gegenpressing.

Sebelum menjadi arsitek Dortmund, Tuchel sempat menjadi pelatih pada 2004 pernah menangani Stuttgart U-19, Augsburg, dan Mainz.

Tuchel memiliki gaya permainan yang mirip Juergen Klopp

Jika bicara tentang gegenpressing tentu pecinta sepak bola tak bisa mengesampingkan pelatih Liverpool, Juergen Klopp. Di Dortmund, gegenpressing bisa dikatakan diperkenalkan lebih dulu oleh Klopp dibanding Tuchel.

Sebelum Klopp hijrah ke Liverpool, Dortmund sangat lekat dengan gegenpressing ala Juergen Klopp. Skuat kuning hitam itu berhasil merusak dominasi Bayern Muncehn di Bundesliga dengan memenangi trofi liga pada 2010/2011 dan 2011/2012.

Dortmund dengan gegenpressing-nya juga sempat mengejutkan Eropa saat mampu melaju ke partai puncak Liga Champions musim 2012/2013.

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp. (sumber: twitter/@LFC).

Namun, gegenpressing Klopp sempat tak bertaring dan membuat Dortmund berada di papan bawah Bundesliga musim 2015/2016.

Saat itu, usai Klopp dipinang Liverpool, Thomas Tuchel datang ke Signal Iduna Park. Mantan pelatih Mainz itu mampu mengembalikan filosofi bermain gegenpressing.

Bersama Tuchel, Dortmund sempat terpuruk di dasar klasemen Bundesliga di awal musim mampu menutup musim dengan kelolosan ke kualifikasi Liga Europa.

Beban berat Thomas Tuchel di PSG

Tuchel memiliki beban berat di raksasa Prancis, PSG. Pasalnya, gemilang gelar domestik tak mampu memuaskan sang pemilik klub, Nasser Ghanim Al-Khelaifi.

Pria asal Qatar itu sempat menegaskan jika PSG sangat mendambakan gelar Liga Champions.

Berbagai usaha telah dilakukan, termasuk mendatangkan para pemain bintang dengan harga super mahal seperti Neymar, Kylian Mbappe, atau pun bintang sebelumnya seperti Edison Cavani dan juga Zlatan Ibrahimovic yang telah pergi.

Akan tetapi, semua usaha tersebut belum sekalipun mampu mendatangkan gelar Liga Champions ke Paris. Pelatih jempolan silih berganti menangani.

Sebut saja seperi Carlo Ancelotti, Laurent Blanc, dan Unai Emery, tetapi lagi-lagi belum mampu mempersembahkan trofi telinga besar tersebut.

Kini, dinasti PSG berada di tangan Thomas Tuchel. Patut ditunggu akankah ia mampu mempersembahkan dahaga gelar Liga Champions untuk Les Rouge-et-Bleu.

Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Nama Nico Williams, winger lincah milik Athletic Bilbao dan timnas Spanyol, kian santer dikaitkan dengan Blaugrana.

liga | 13:15 WIB

Nama bek Timnas Indonesia, Jay Idzes jadi sorotan di bursa transfer musim panas Serie A Italia.

liga | 21:59 WIB

Pemain keturunan Indonesia itu sudah mulai dibandingkan dengan ikon City, Kevin De Bruyne.

liga | 21:26 WIB

Klub berjuluk Los Blancos mengumumkan striker, Kylian Mbappe dilarikan ke rumah sakit

liga | 21:20 WIB

Real Madrid gagal meraih kemenangan di laga perdana mereka di Piala Dunia Antarklub 2025 setelah ditahan imbang 1-1 Al Hilal

liga | 18:02 WIB

Di tim U-17 FC Groningen, Reis sempat menjadi rekan pemain keturunan Indonesia, Tapmahoe Sopacua.

liga | 21:40 WIB

Di Piala Dunia Antarklub 2025, pelatih Manchester City, Pep Guardiola telah menunjuk kapten baru.

liga | 21:14 WIB

Superkomputer Opta memprediksi hasil yang akan diraih klub Premier League di pekan pertama musim 2025/2026.

liga | 19:48 WIB

Klub milik orang Indonesia, Como dilaporkan merekrut pemain muda Inggris, Charlie Cresswell.

liga | 19:28 WIB

Berikut jadwal pertama Premier League 2025/2026.

liga | 19:17 WIB

Manchester United beberapa waktu lalu resmi merekrut pemain Brasil Matheus Cunha dari Wolves.

liga | 18:51 WIB

Udinese segara mengajukan tawaran resmi ke Venezia untuk bisa merekrut bek Timnas Indonesia, Jay Idzes.

liga | 15:30 WIB

Klub Serie B Italia, Palermo berkeinginan untuk bisa mempermanenkan kiper Timnas Indonesia, Emil Audero.

liga | 21:37 WIB

Direktur teknik FC Twente, Jan Streuer mengungkap keluh kesah soal kinerja lini belakang di musim lalu.

liga | 21:21 WIB

Rumor kepindahan bek Timnas Indonesia, Jay Idzes ke klub Udinese sepertinya akan mendekati kenyataan.

liga | 21:09 WIB

Sejarah mencatat ada 5 tim terburuk yang tampil di Liga Inggris dan pada akhirnya terdegradasi

liga | 18:31 WIB

Tijjani Reijnders menolak jika kepindahannya dari AC Milan ke Manchester City untuk menggantikan peran Kevin De Bruyne.

liga | 09:28 WIB

Real Madrid resmi mendatangkan pemain keturunan Franco Mastantuono.

liga | 15:12 WIB
Tampilkan lebih banyak