Liga
Eks Timnas Inggris Meninggal Dunia usai Positif Virus Corona
Legenda Leeds United, Norman Hunter meninggal setelah sebelumnya positif terjangkit Virus Corona.
Irwan Febri Rialdi
![Norman Hunter saat memperkuat Timnas Inggris. [Laman resmi Leeds United]](https://media.bolatimes.com/thumbs/2020/04/18/34994-norman-hunter-saat-memperkuat-timnas-inggris-laman-resmi-leeds-united/730x480-img-34994-norman-hunter-saat-memperkuat-timnas-inggris-laman-resmi-leeds-united.jpg)
Bolatimes.com - Mantan bek Timnas Inggris, Norman Hunter, meninggal dunia setelah sebelumnya positif Virus Corona (COVID-19). Legenda Leeds United ini meninggal dalam usia 76 tahun, Jumat (17/4/2020).
Hunter yang mengabdi pada Leeds --klub legendaris Inggris yang kini bermain di Divisi Championshi-- pada periode 1962-1976 itu sudah masuk rumah sakit sejak pekan lalu.
Sayang, sang legenda yang juga sukses membawa Timnas Inggris juara Piala Dunia 1966 tersebut akhirnya gagal memenangi pertarungan melawan COVID-19.
"Dia telah meninggalkan lubang yang besar dan warisannya tidak akan kami lupakan. Doa kami selalu menyertai keluarga dan kerabat Norman," demikian pernyataan resmi Leeds United via laman resmi mereka.
Baca Juga
Ada Motif Sayap, Ini Penampakan Jersey Baru Timnas Indonesia
Lautaro Matinez atau Neymar? Ini Komentar Pelatih Barcelona
Rivaldo Sarankan Barcelona 'Buang' Ousmane Dembele sebelum Datangkan Neymar
Blak-blakan, Shin Tae-yong Sebut Sistem Medis di Indonesia Sangat Buruk
Media Portugal Soroti Martunis yang Lelang Jersey Pemberian Ronaldo
Tak ketinggalan, Timnas Inggris juga mengahaturkan duka cita mendalam.
"Kami sangat sedih mendengar kabar meninggalnya Norman Hunter. Norman adalah salah satu bagian dari skuat juara Piala Dunia 1966 dan telah menorehkan 28 caps," demikian cuit kubu The Three Lions di akun Twitter resmi mereka.
Selama 14 tahun membela panji Leeds, Hunter sukses mempersembahkan dua gelar Divisi Utama (Liga Inggris) serta satu Piala Liga Inggris.
Hunter juga menjadi pemain pertama yang mendapat penghargaan Pemain Terbaik PFA pada 1974 silam.
Penulis: Rully Fauzi