Pemerintah China Geram Lihat Kicauan Ozil tentang Umat Islam Uighur

Menurut mereka, Ozil telah dibutakan oleh berita-berita palsu yang memberitakan adanya penindasan di Uighur.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Selasa, 17 Desember 2019 | 10:00 WIB
Masut Ozil vs Leicester City. (Glyn Kirk/AFP).

Masut Ozil vs Leicester City. (Glyn Kirk/AFP).

Bolatimes.com - Pemerintah China benar-benar dibuat geram soal kicauan Mesut Ozil terkait konflik etnis Uighur di Xinjiang. Menurut mereka, gelandang Arsenal itu telah dibutakan oleh berita-berita palsu yang memberitakan adanya penindasan di sana. 

Untuk membuktikan bahwa berita itu tindak benar, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang sampai-sampai bersedia mengundang Ozil untuk berkunjung ke Xinjiang. Tujuannya agar bisa membedakan mana yang benar dan salah. 

"Ia (Ozil) tidak tahu bahwa pemerintah China melindungi warga China, termasuk kebebasan beragama warga Uighur, sesuai dengan hukum," kata Shuang dalam jumpa pers, seperti dikutip dari CNN International.

''Saya dapat mengatakan kepadanya bahwa Xinjiang China saat ini menikmati stabilitas politik, pembangunan ekonomi, persatuan nasional, keharmonisan sosial dan orang-orang hidup serta bekerja dalam damai,'' imbuhnya.

Seorang demonstran memegang foto pemain Arsenal Mesut Ozil dalam aksi dukungan bagi muslim Uighur, China, pada 14 Desember 2019 [AFP]
Seorang demonstran memegang foto pemain Arsenal Mesut Ozil dalam aksi dukungan bagi muslim Uighur, China, pada 14 Desember 2019 [AFP]

Usut punya usut, akar persoalan yang diutarakan Ozil bermula dari pernyataan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) bahwa selama dua setengah tahun terakhir, China telah menahan hingga 2 juta warga Uighur, yang mayoritas adalah Muslim.

Sebagai buntut komentar Ozil, pemerintah China sampai-sampai memboikot siaran pertandingan Liga Primer Inggris antara Arsenal melawan Manchester City pada Minggu (15/12/2019).  Laga itu sendiri berakhir dengan kekalahan The Gunners dengan skor 0-3.

Sebelumnya, Ozil menuliskan kritikan soal Uighur. Melalui unggahan di Twitter dan Instagramnya, ia mengatakan '(Di China) Al-Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah-sekolah teologi Islam, madrasah dilarang, cendekiawan agama dibunuh satu per satu. Meski begitu demikian, umat Islam tetap diam'.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB