Pengundian grup Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 di Miami, Amerika Serikat, Kamis (5/12/2024) waktu setempat atau Jumat dini hari WIB. (ANTARA/HO-FIFA)
Bolatimes.com - Perhelatan Piala Dunia Antarklub 2025 bisa dibilang tak berjalan dengan mulus. Salah satu kendala besar yang dihadapi ialah persoalan cuaca.
Sejak turnamen dimulai, protokol badai petir nasional Amerika Serikat telah menyebabkan sedikitnya tujuh pertandingan tertunda, termasuk duel panas antara Chelsea vs Benfica yang terhenti selama hampir dua jam pada akhir pekan lalu.
Masalah ini bukan hanya soal cuaca, tapi soal hukum negara bagian yang berada di atas yurisdiksi FIFA.
Baca Juga: Sejarah! Guru Penjaskes Berstatus Magang Cetak Gol di Piala Dunia Antarklub 2025
Protokol ini menyatakan bahwa jika terdeteksi sambaran petir atau aktivitas listrik dalam radius 13 kilometer dari stadion, pertandingan harus dihentikan.
Penonton dievakuasi, pemain kembali ke ruang ganti, dan waktu dihitung mundur selama 30 menit tanpa kejadian petir berikutnya. Jika muncul kilat baru, waktu kembali dihitung dari awal.
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, menyindir keputusan FIFA memilih Amerika sebagai tuan rumah. “Ini seperti lelucon,” katanya seperti dikutip dari Mundo Deportivo.
Baca Juga: Piala Dunia Antarklub 2025 Kacau Balau! Kuasa Tuhan Buat Laga Dihentikan
“Bukan karena protokolnya, tapi karena memilih negara yang memang sedang musim petir. Apalagi ini jadi lokasi Piala Dunia musim panas depan,” sindirnya usai pertandingan.
Aturan ini adalah bagian dari hukum negara bagian di AS, bukan sekadar regulasi olahraga, sehingga FIFA tidak memiliki kuasa untuk membatalkan atau menyesuaikannya.
Bahkan, satu-satunya cara FIFA bisa mengubah protokol adalah jika ada kesepakatan khusus dengan pemerintah AS, dalam hal ini di bawah pemerintahan Donald Trump.
Baca Juga: Piala Dunia Antarklub 2025: Lionel Messi Cetak Rekor, Lawan Mantan di Fase Knock Out
Protokol ini bukan hal baru bagi dunia olahraga Amerika. Kompetisi besar seperti NFL (football Amerika), MLS (liga sepak bola AS), hingga olahraga universitas juga tunduk pada aturan serupa.
Hal ini juga sejalan dengan kebijakan di olahraga lain secara global: tenis Wimbledon dan Roland Garros, serta Formula 1, yang menghentikan lomba ketika cuaca ekstrem menyerang.
Protokol ini tampaknya akan tetap diberlakukan saat Piala Dunia 2026, yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Baca Juga: Gelombang Panas Ganggu Persiapan Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025
Dengan banyaknya kota tuan rumah di wilayah AS yang rawan badai petir, kemungkinan gangguan serupa bisa kembali terjadi, mengancam kelancaran jadwal turnamen yang begitu padat.
Kontributor: M.Faqih