Momen gol tangan Tuhan Diego Maradona. (Dok. FIFA)
Bolatimes.com - Skandal seputar kematian legenda sepak bola dunia, Diego Armando Maradona, kembali mengguncang Argentina.
Kali ini, sorotan tertuju pada Julieta Makintach, hakim wanita berusia 47 tahun, yang secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya setelah kegagalannya memimpin proses hukum terkait kematian sang legenda.
Makintach, yang sebelumnya menjabat di Tribunal Oral San Isidro, memilih mundur setelah digugat secara etik karena diduga mengizinkan proses syuting dokumenter terkait penyelidikan kematian Maradona, yang dinilai tidak etis dan menodai integritas hukum.
Baca Juga: Potret Kylian Mbappe yang Turun 5 Kg Akibat Serangan Virus
Ia bahkan sudah lebih dulu diberi "cuti wajib" selama 90 hari oleh Komite Disiplin Mahkamah Agung Buenos Aires, sebelum akhirnya menyerahkan surat pengunduran dirinya.
Pada sidang perdana yang digelar oleh Jurado de Enjuiciamiento de Magistrados di La Plata, seluruh anggota juri yang terdiri dari legislator dan pengacara memutuskan secara bulat bahwa Makintach harus mundur dari posisinya.
Dalam surat pengunduran dirinya yang ditujukan kepada Gubernur Buenos Aires, Axel Kicillof, Makintach menyatakan bahwa ia memilih mundur demi menjaga integritas sistem hukum dan kepercayaan publik.
Baca Juga: Siapa Kota Takai? Bikin Mati Kutu Ole Romeny Kini Pecahkan Rekor Transfer Tottenham
"Saya sadar bahwa keberlanjutan situasi ini hanya akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan,” tulis Makintach seperti dikutip dari TycSports.
“Saya memutuskan untuk mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban etis dan kontribusi saya dalam memulihkan kredibilitas institusi.”
Dalam suratnya yang bernada penuh penyesalan, Makintach menyebut bahwa dirinya tidak menolak hak untuk membela diri.
Baca Juga: Jose Mourinho Siap Bajak Jadon Sancho ke Fenerbahce: Iming-imingi Uang Segepok
Namun mengakui pentingnya “gestur tegas dan keputusan yang memberi contoh” dalam menjaga martabat kekuasaan kehakiman, terlebih dalam kasus yang disorot tajam oleh publik.
Nama Makintach mulai jadi sorotan setelah muncul kabar bahwa ia mengizinkan pihak luar untuk membuat dokumenter selama proses penyelidikan kematian Maradona masih berlangsung.
Hal ini dianggap sebagai pelanggaran etik berat dan menciptakan konflik kepentingan dalam pengadilan yang seharusnya netral.
Baca Juga: Transfer Jay Idzes Rumit, Udinese Segera Umumkan Perekrutan Bek Italia
Kematian Diego Maradona pada November 2020 memang menyisakan banyak pertanyaan. Dugaan kelalaian medis dan berbagai penyelidikan hukum terus bergulir hingga hari ini.
Proses peradilan yang seharusnya menjawab misteri tersebut justru terhambat oleh drama internal, salah satunya yang kini menyeret nama Makintach.
Kontributor: M.Faqih