Profil Luke Shaw, Bek Inggris yang Pecahkan Rekor Gol Tercepat Final Euro

Luke Shaw cetak gol pada menit ke-2 saat Inggris lawan Italia di final Euro 2020.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Senin, 12 Juli 2021 | 16:30 WIB
Selebrasi bek Timnas Inggris, Luke Shaw usai cetak gol cepat lawan Italia di final Euro 2020. (ANDY RAIN / POOL / AFP)

Selebrasi bek Timnas Inggris, Luke Shaw usai cetak gol cepat lawan Italia di final Euro 2020. (ANDY RAIN / POOL / AFP)

Bolatimes.com - Di balik kekalahan menyakitkan Timnas Inggris dari Timnas Italia, ada sebuah momen bahagia yang dirasakan Luke Shaw kala menjadi pembuka gol di final Euro 2020.

Luke Shaw berhasil mencetak gol pertama di partai puncak Euro 2020 hanya dalam waktu dua menit saja sejak pertandingan dimulai. yang ia cetak tersebut tak lepas dari usahanya sendiri.

Dengan catatan waktu itu, Shaw melampaui rekor gol tercepat laga final Euro yang sebelumnya dipegang oleh Chus Pereda untuk Spanyol, yakni pada menit keenam dalam partai puncak Euro 1964 kontra Uni Soviet.

Baca Juga: 7 Potret Kamar Adiba Khanza, Si Cantik yang Pernah Digosipkan dengan Egy

Pemain berusia 26 tahun ini menjadi pembuka serangan gol pertama Inggris melalui aksinya dari lini pertahanan sebelum memberikan bola ke tengah.

Bola pun lalu diteruskan ke sisi kanan serangan, yakni ke kaki Kieran Trippier. Shaw lantas berlari ke depan dan menyambut umpan silang rekannya tersebut dengan sepakan first time.

Bola hasil sepakan Luke Shaw dengan deras masuk ke gawang Gianluigi Donnarumma sekaligus memberi asa bagi Inggris untuk memenangkan Euro 2020.

Baca Juga: Dinar Candy Murka, Bagian Sensitifnya Dipegang-pegang Pria Tak Dikenal

Shaw juga memberi suntikan semangat ke rekan-rekannya yang tampil ngotot di babak pertama. Hanya saja, di babak kedua, golnya tersebut tak menjadi berarti setelah Leonardo Bonucci menyamakan kedudukan memanfaatkan kemelut di depan gawang.

Hasil imbang 1-1 di waktu normal, membuat laga dimainkan hingga babak perpanjangan waktu yang berlanjut ke babak adu penalti.

Di babak ini, Inggris harus menelan pil pahit setelah tiga penendangnya gagal mengeksekusi penalti. Sebaliknya, tiga penendang Italia berhasil menuntaskan tugasnya.

Baca Juga: Pengakuan Nadia Christina, Alami KDRT dari Alfath Fathier Berkali-kali

Kepedihan dirasakan seluruh komponen Inggris, termasuk Luke Shaw. Mimpi besarnya untuk memberikan trofi ke Inggris ternyata hanya bertahan selama 65 menit laga saja.

Selebrasi bek Timnas Inggris, Luke Shaw usai cetak gol cepat lawan Italia di final Euro 2020. (ANDY RAIN / POOL / AFP)
Selebrasi bek Timnas Inggris, Luke Shaw usai cetak gol cepat lawan Italia di final Euro 2020. (ANDY RAIN / POOL / AFP)

Profil Luke Shaw

Menyebut Luke Shaw memimpikan gelar untuk Inggris bukanlah tanpa sebab. Ia menjadi satu-satunya penampil terbaik The Three Lions di Euro 2020 ini.

Baca Juga: Bos Persikota Akui Pernah Naksir Dian Sastro, Begini Kisahnya

Satu gol dan dua assist telah ia cetak sepanjang Euro 2020. Meski demikian, raihan ini nyatanya tak cukup membawa negara yang ia cintai memenangkan gelar.

Luke Shaw, lahir di Kingston Upon Thame, London Selatan, tepat pada 26 tahun silam yakni 12 Juli 1995. Sebagai anak yang lahir di ibu kota Inggris dan besar di lingkungan sepak bola, ia pun memiliki mimpi besar untuk menjadi pemain ternama.

Karier pertama Luke Shaw sendiri dimulai dari London, bersama tim pengembangan Chelsea. Sayang, ia tak ditawari masuk ke akademi dan memilih hijrah ke Southampton.

Dari Southampton lah karier Shaw dimulai. Ia bermain di level junior hingga menembus tim utama pada 2012, atau saat usianya baru 16 tahun di ajang Piala FA.

Di tahun yang sama, Shaw menjadi pemain termuda Southampton yang bermain di Liga Inggris pada bulan November. Pesatnya perkembangannya, membuat Arsenal dan Chelsea meminatinya.

Meski demikian, ia bertahan dua tahun sebelum hijrah ke Manchester United, tim yang ia bela saat ini, pada 2014 silam dengan nilai transfer sebesar 30 juta poundsterling.

Pelatih Jose Mourinho berbicara dengan Luke Shaw saat usai pertandingan melawan Tottenham Hotspur (Oli Scarff/AP)
Pelatih Jose Mourinho berbicara dengan Luke Shaw saat usai pertandingan melawan Tottenham Hotspur (Oli Scarff/AP)

Jadi Olokan Jose Mourinho hingga Pecahkan Rekor Final Euro

Perjalanan Luke Shaw selama berkarier sendiri tak selamanya berjalan mulus, terutama usai kepindahannya ke Manchester United.

Selama di Old Trafford, ia mendapat beragam ujian seperti cedera hingga kata-kata menyakitkan dari sang pelatih, yakni Jose Mourinho.

Kata-kata menyakitkan itu ia terima kala Mourinho menukangi Man United selama periode 2016 hingga 2018. Pada 2017, pelatih berjuluk The Special One itu mengeluarkan komentar yang membuat kuping Shaw panas.

Saat bulan April 2017, Shaw tampil mengecewakan di kala Manchester United bermain imbang dengan Everton. Hal tersebut membuat Mourinho selaku pelatih naik pitam.

Pasca laga, Mourinho menyindir bahwa Shaw bermain apik karena keputusan Mourinho sendiri, bukan karena kemampuan sang pemain.

“Shaw punya performa yang bagus. Tapi itu tubuhnya (yang bermain) dengan otakku,” tutur Mourinho dikutip dari laman Planet Football.

“Komunikasi itu terjadi karena kami sangat dekat (di lapangan).  Saya berpikir (mengambil keputusan) untuknya ketika masuk ke area lawan, kapan harus melebar, kapan harus menekan, saya yang membuat setiap keputusan untuknya saat bermain,” pungkas Mourinho.

Komentar Mourinho ini sendiri adalah sindiran halus bahwa Shaw tak bermain baik dan cenderung buruk di mata sang pelatih.

Kisruh tersebut pun berlanjut hingga Euro 2020 di mana Mourinho kembali menyindir Shaw yang tampil bersama Inggris. Hal ini membuat sang pemain jengah, begitu pula legenda Manchester United Rio Ferdinand.

Meski disindir oleh Mourinho, nyatanya Shaw tetap tampil konsisten bersama Inggris. Puncaknya terjadi saat ia mencetak gol tercepat sepanjang sejarah final Euro saat melawan Italia.

Hebatnya lagi, gol tersebut adalah gol pertamanya bagi Inggris usai tampil sebanyak 16 kali sejak tahun 2014 silam.

Memang benar, untuk menutup mulut seseorang, perlu pembuktian lewat tindakan. Luke Shaw pun menjadi contoh anyar bagaimana ia menerapkan prinsip: ‘Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu’.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Tiga negara yang memastikan diri lolos ke babak final Euro 2024, yakni Georgia, Ukraina, dan Polandia akan terbang ke Jerman, yang menjadi tuan rumah Euro 2024.

boladunia | 15:18 WIB

Pertandingan Vietnam vs Indonesia akan berlangsung di Stadion My Dinh, Hanoi pada Selasa, (26/3/2024) pukul 19.00 WIB.

boladunia | 20:26 WIB

Deretan laga besar akan tersaji dalam Euro 2024 yang tak lama lagi akan digelar di Benua Biru. Jelang pertarungan bergengsi antar-negara di Eropa ini, ada sejumlah fakta menarik yang layak untuk dikupas.

boladunia | 09:15 WIB

Barcelona terjepit. Klub Catalan itu sudah disebut miskin oleh pemain incarannya. Pengaturan transfer menjadi lebih lancar ketika klub memiliki sumber daya finansial yang pas-pasan.

boladunia | 22:17 WIB

Liverpool memiliki kesempatan besar dalam mencari pengganti Juergen Klopp yang akan segera meninggalkan klub.Xabi Alonso, yang saat itu menjadi pelatih Bayer Leverkusen, pernah menjadi pilihan utama Liverpool.

boladunia | 21:58 WIB

Hasil undian untuk semifinal Piala FA diumumkan sekitar dua puluh lima menit setelah pertandingan Man United vs Liverpool di Old Trafford berakhir pada hari Minggu, tanggal 17 Maret 2024.

boladunia | 20:52 WIB

Striker AC Milan, Olivier Giroud dikabarkan akan merapat ke klub sepakbola asal Amerika Serikat. Saat ini disebutkan jika sang pemain sedang dalam tahap pembicaraan dengan LAFC di Amerika Serikat.

boladunia | 00:05 WIB

Di pertandingan melawan Hellas Verona pada pekan ke-29 Liga Italia, Pulisic mencetak gol penting yang mencatat sejarah bagi klub.

boladunia | 15:00 WIB

Gelaran drawing Europa Conference League 2023/2024 dilakukan di Nyon, Swiss pada Jumat, 15 Maret 2024. Dalam undian ada empat laga akan digelar pada delapan besar.

boladunia | 21:19 WIB

Detik-detik menegangkan terjadi ketika VAR melakukan tinjauan intensif untuk memastikan keabsahan gol tersebut, menciptakan ketegangan dan euforia di seluruh stadion.

boladunia | 07:00 WIB

Dalam pertandingan tersebut, Simone Inzaghi's squad mencetak gol melalui kontribusi Mateo Darmian, Lautaro Martinez, Federico Dimarco, dan Davide Frattesi, mengumpulkan total 69 poin, unggul 12 poin dari Juventus yang menempati posisi kedua dengan 57

boladunia | 06:15 WIB

Pertandingan tandang Al Nassr melawan Al Shabab pada pekan ke-21 Liga Pro Arab Saudi, Senin (26/2/2024) dini hari WIB, berlangsung di Prince Faisal bin Fahd Stadium.

boladunia | 11:33 WIB

Suporter fanatik Timnas Indonesia, Katon, dikabarkan telah meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

boladunia | 21:35 WIB

Babak 16 besar Liga Europa menunjukkan bahwa AC Milan berpeluang menghadapi Liverpool. AC Milan dan Liverpool bertemu di babak final Liga Europa, bukan di fase awal eliminasi.

boladunia | 11:02 WIB

Di era di mana penilaian terhadap pemain semakin berkutat pada statistik serangan mereka, mengutip rangkuman transfermarkt-com, ada 20 puluh pemain papan atas di Eropa yang berhasil mencatatkan angka dua digit dalam mencetak gol dan memberikan assist

boladunia | 10:17 WIB

Laga Al-Nasr vs Al-Hilal berlangsung di Kingdom Arena, pada Jumat, (9/2/2024). Tim dengan jersey warna kuning dominan itu harus mengakui keunggulan Al-Hilal dengan skor 2-0.

boladunia | 08:25 WIB

Partai final Piala Asia 2023, laga antara Qatar vs Yordania berlangsung di Stadion Lusail, pada Sabtu, (10/2/2024) malam WIB.

boladunia | 08:13 WIB

Laga final Piala Asia 2023 antara Yordania menantang tim tuan rumah Qatar bakal berlangsung di Stadion Lusail, pada Sabtu (10/2/2024) pukul 22.00 WIB.

boladunia | 13:21 WIB
Tampilkan lebih banyak