Pemain Brasil Ini Nyaris Mati di Rusia

Ketika Thiago Silva tiba di Rusia untuk Piala Dunia, dia tidak akan bisa mengabaikan kenangan akan mimpi terburuknya.

Galih Priatmojo | BolaTimes.com
Minggu, 17 Juni 2018 | 20:09 WIB
Thiago Silva/Instagram

Thiago Silva/Instagram

Bolatimes.com - Ketika Thiago Silva tiba di Rusia untuk Piala Dunia, dia tidak akan bisa mengabaikan kenangan akan mimpi terburuknya.

Tiga belas tahun yang lalu, bintang Brasil tersebut hampir meninggal karena tuberkulosis di rumah sakit Moskow. Beruntung, berkat penanganan intensif pihak medis Rusia berhasil menyelamatkan nyawanya.

Saat itu bek Paris Saint Germain ini menghabiskan hampir enam bulan sendirian di bangsal rumah sakit. Seperti dilansir dari Fourfourtwo, ia mengaku sempat takut tidak akan bisa bermain sepakbola lagi. Ia menyebut hari-harinya saat itu sangatlah tersiksa.

Thiago Silva notabene pernah merumput di Rusia sekitar tahun 2005 silam. Ia diboyong oleh Dinamo Moscow dari Porto pada bulan Januari tahun itu.

Pemain Brasil Ini Nyaris Mati di Rusia - 1

Bek yang saat itu berusia 20 tahun belumlah seterkenal sekarang. Saat kali pertama berseragam FC Porto, ia bahkan sempat hanya duduk di bangku cadangan dan terdampar di divisi dua. Tetapi agen Jorge Mendes yang juga menangani Cristiano Ronaldo, merekomendasikannya ke DInamo Moscow dengan mahar sebesar 4 juta Euro atau sekitar Rp64 Miliar.

Meski tak terlampau dikenal di tanah Rusia, beberapa orang mengakui talenta yang dimiliki Silva. Di antaranya mantan pelatih Spartak dan Timnas Rusia, Oleg Romantsev. Ia menyebut bek asal Brasil tersebut tampil menawan selama sesi latihan pertamanya.

Namun, Rusia tampaknya kurang bersahabat baginya.

Di awal musim bersama Dinamo Moscow, Silva didera sakit. Kondisi tubuhnya mengalami panas dengan suhu tinggi, batuk serta berkeringat. Pada awalnya, tim medis menganggap itu hanya demam berat. Beberapa hari kemudian, mereka benar-benar khawatir dan mengirimnya untuk pemeriksaan menyeluruh di klinik.

Hasilnya pun mengejutkan. Thiago sakit dengan tuberkulosis, dan telah mengidapnya selama sekitar sembilan bulan.

"Jika penyakit telah ditemukan beberapa minggu kemudian, Anda akan mati," kata dokter kepada Silva kala itu.

Baca Juga: Begini Tanggapan Pelatih Jerman Jelang Menghadapi Meksiko

Kematian memang tampak menakutkan. Akan tetapi, akhir dari karirnya sebagai pesepak bola jauh lebih mengerikan, karena staf medis menyarankan bahwa sebagian besar paru-parunya yang kanan harus dipotong untuk meningkatkan peluang bertahan hidup. Tetapi Thiago menolak dan harus menghabiskan waktu yang cukup lama dengan kondisi sulit di rumah sakit.

Suasana hatinya membaik ketika orang tua dan pacarnya tiba dan praktis tinggal bersamanya di Moskow.

Sementara itu, menghadapi kondisi sakit yang diderita Silva, pihak Dinamo memberi keringanan dengan membayar semua tagihan. Meskipun kemudian kontraknya dibatalkan ketika dia keluar dari rumah sakit.

Silva sempat memutuskan untuk berhenti main sepak bola. Sampai di kemudian hari ibunya menguatkan hatinya untuk kembali merumput.

Butuh waktu, tetapi Thiago Silva berhasil mendapatkan kembali kepercayaan dirinya dan menjadi pemain kunci di Fluminense. Dari Fluminense Silva pun ditaksir dan kemudian diboyong ke Milan pada 2009. Semenjak itu karirnya pun mulai meroket.

Hanya butuh dua tahun baginya untuk turut membawa Milan memenangkan gelar Serie A pada tahun 2011.

Pemain Brasil Ini Nyaris Mati di Rusia - 2

Tak lama berselang, Milan pun menjualnya ke Paris Saint Germain dengan mahar sebesar 42 juta Euro atau sekitar Rp652 Miliar.

Kini setelah berjibaku, ia telah sampai kembali di Rusia. Meski bukan lagi pilihan utama di tim, tetapi Silva sangat berharap bisa membawa Brasil kembali menggenggam kampium Piala DUnia untuk keenam kalinya.

Senin (18/6/2018) dini hari nanti adalah ujian pertama. Timnas Brasil akan menghadapi Swiss di laga pembuka Grup E. Silva dan seluruh penggawa Selecao pastinya tak ingin Brasil tergelincir di laga awal ini. Hasil sempurna 3 poin merupakan harga mati untuk membuka asa menuju kampium Piala Dunia.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB