Ramai Isu Pengaturan Skor, Ini 3 Langkah PSSI Perangi Mafia Bola

PSSI tidak bisa sendirian, mafia bola harus dilawan oleh seluruh elemen sepak bola Indonesia.

Stephanus Aranditio | BolaTimes.com
Sabtu, 01 Desember 2018 | 16:30 WIB
Sekjen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria (kiri) bersama Pengamat Sepak Bola Weshley Hutagalung menjadi pembicara dalam Diskusi Sepak Bola Nasional di Jakarta, Jumat (30/11/2018). Diskusi sepak nasional tersebut menyoroti citra negatif sepak bola nasional pada musim ini. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Sekjen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria (kiri) bersama Pengamat Sepak Bola Weshley Hutagalung menjadi pembicara dalam Diskusi Sepak Bola Nasional di Jakarta, Jumat (30/11/2018). Diskusi sepak nasional tersebut menyoroti citra negatif sepak bola nasional pada musim ini. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Bolatimes.com - Sekretaris Jendral PSSI, Ratu Tisha Destria mengaku pihaknya sudah mengambil langkah untuk melawan match-fixing atau pengaturan skor. Menurutnya, upaya ini sudah dilakukan PSSI sebelum isu pengaturan skor muncul ke permukaan beberapa hari terakhir.

Dalam memerangi pengaturan skor, menurut Tisha, dirinya bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu Genius Sport-- lembaga independen untuk mengidentifikasi sejumlah pertandingan yang dianggap anomali. Data yang terkumpul kemudian diteruskan Genius Sport kepada PSSI untuk ditindaklanjuti.

''Kami menyiapkan tiga cara. Pertama adalah langkah pencegahan. September 2017, kami sudah bekerja sama dengan Genius Sports. Itu sudah berjalan sejak tahun ini. Dari sana kami akan mendapat peringatan untuk laga mana yang perlu mendapat perhatian,'' kata Tisha pada acara diskusi PSSI Pers di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (30/11/2018).

''Kedua adalah investigasi lebih lanjut mengenai pertandingan tersebut. Kami akan melakukan investigasi secara tertutup, terlepas ada atau tidaknya laporan mengenai sebuah pelanggaran,'' tambahnya.

Berikutnya, PSSI akan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terlibat. Namun, dalam hal ini PSSI tidak bisa bekerja sendirian sehingga membutuhkan bantuan pihak lain.

''Ketiga adalah tindak lanjut berupa hukuman yang sesuai dengan kapasitas PSSI, yaitu melalui badan peradilannya, yakni Komite Disiplin.''

''Kami sejujurnya tidak bisa sendirian memerangi match-fixing karena kami butuh dukungan dari pemerintah, stakeholder, serta masyarakat,'' pungkasnya.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Pekan pembuka BRI Super League 2025/26 menyajikan kejutan dari kiper Persik Kediri, Leo Navacchio, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga melawan Bali United

bolaindonesia | 23:16 WIB

Kiper andalan PSM Makassar, Reza Arya Pratama, baru saja mengukir rekor pribadi yang membanggakan.

bolaindonesia | 22:05 WIB

Persib Bandung memulai perjalanan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang

bolaindonesia | 22:00 WIB

Polemik rumput JIS kembali mencuri perhatian penggemar sepak bola Indonesia, mempertanyakan mengapa stadion megah berbiaya Rp2 triliun ini terus bermasalah.

bolaindonesia | 12:18 WIB

Persita Tangerang memulai BRI Super League 2025/26 dengan kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta di Jakarta International Stadium

bolaindonesia | 12:09 WIB

Persija Jakarta memulai petualangan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Persita

bolaindonesia | 10:08 WIB

Persija Jakarta mengawali BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan gemilang 4-0 atas Persita Tangerang

bolaindonesia | 01:21 WIB

Kodai Tanaka, striker asal Jepang, menjadi bintang kemenangan Laskar Sambernyawa dengan gol krusialnya, menandai debut impresif di sepak bola Indonesia.

bolaindonesia | 01:13 WIB

Saya yakin kami bisa menang, tapi banyak peluang gagal jadi gol, ujar pelatih asal Belanda itu.

bolaindonesia | 01:08 WIB

Persib Bandung memulai langkah mereka di BRI Super League 2025/26 dengan hasil gemilang.

bolaindonesia | 00:57 WIB