Selebrasi Kontroversial Xhaka dan Shaqiri Naik Meja Komdis FIFA

FIFA investigasi motif selebrasi kontroversial dua pemain Swiss, Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri.

Stephanus Aranditio | BolaTimes.com
Senin, 25 Juni 2018 | 21:52 WIB
Xhaka dan Shaqiri/Instagram

Xhaka dan Shaqiri/Instagram

Bolatimes.com - Kasus selebrasi kontroversial dua pemain Swiss, Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri saat menjebol gawang Serbia yang sarat akan muatan politik membuat FIFA mulai membuka proses investigasi.

Kedua pemain yang memiliki latar belakang Albania-Kosovo, melakukan selebrasi dengan membentuk lambang elang di dada yang mengacu pada simbol mendera nasional Albania dalam laga kedua Grup E.

Tuntutan itu datang dari federasi sepak bola Serbia yang meminta FIFA bersikap serius dalam melihat selebrasi kontroversial tersebut. Tuntutan itu kemudian dipenuhi FIFA yang mulai membuka proses investigasi.

"Komite disiplin FIFA telah membuka proses investigasi terhadap pemain Swiss, Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri atas selebrasi gol mereka saat Swiss lawan Serbia," tulis FIFA dilansir dari goal.

Apabila terbukti, kedua pemain tersebut bakal mendapat larangan tampil di dua pertandingan. Seperti yang tertulis di peraturan FIFA bab 54:

Setiap orang yang memprovokasi publik selama pertandingan akan dilarang tampil di dua laga dan dijatuhi dena minimal CHF 5.000 atau Rp 71,2 juta.

Selebrasi Kontroversial Xhaka dan Shaqiri Naik Meja Komdis FIFA - 1

Namun FIFA juga akan melakukan penyelidikan terhadap federasi Serbia dimana suporter mereka terindikasi melakukan chant bernada politik di pertandingan yang sama (vs Swiss).

"Lebih lanjut, penyelidikan awal dibuka terhadap pelatih Serbia, Mladen Krstajik atas pernyataan tuduhan yang dibuatnya selepas pertandingan berjalan," jelas FIFA.

Selebrasi Kontroversial Xhaka dan Shaqiri Naik Meja Komdis FIFA - 2

Baca Juga: Pesawat yang Membawa Suporter Peru Terbakar di Rusia

Shaqiri adalah pemain kelahiran Kosovo yang kemudian pindah ke Swiss saat masih kecil ketika mencari suaka, sementara Xhaka memiliki orang tua berdarah Albania yang berasal dari Serbia.

 

Bolatimes.com/Stephanus Aranditio

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB