Serbia Ingin FIFA Usut Tuntas Kasus Selebrasi Shakiri dan Xhaka

Aksi selebrasi kontroversi Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka saat laga Swiss kontra Serbia menimbulkan masalah.

Senin, 25 Juni 2018 | 07:30 WIB
Xhaka dan Shaqiri/Instagram

Xhaka dan Shaqiri/Instagram

Bolatimes.com - Aksi selebrasi kontroversi Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka saat laga Swiss kontra Serbia menimbulkan masalah. Federasi sepak bola Serbia meminta FIFA untuk menghukum kedua pemain tersebut.

Presiden federasi sepak bola Serbia, Slavisa kokeza telah melaporkan aksi kedua pemain tersebut ke Komisi Disiplin FIFA. "Kami mengirim protes ke FIFA," ujar Kokeza, dilansir dari BBC.

Kokeza menganggap, Serbia telah dirampok setelah kalah 1-2 dari Swiss. Tidak hanya soal aksi selebrasi dua pemain Swiss, tapi juga kepemimpinan wasit. Kokeza meminta FIFA segera mengambil keputusan tegas.

Tak hanya Serbia yang melayangkan protes, para fans Swiss pun menyayangkan kejadian yang berunsur politis itu. Mereka melakukan selebrasi burung elang yang merupakan simbol negara Albania.

Aksi selebrasi kontroversi dari Granit Xhaka.

Jika melihat ke belakang, Serbia dan Albania memiliki sejarah kelam. Pada 1998, Serbia dan Kosovo berperang. Kosovo adalah tanah kelahiran Shaqiri dan Xhaka. Darah Albania mengalir kental di tubuh mereka.

Dalam sebuah diskusi publik di 20Minuten, fans Swiss menilai tindakan Shaqiri dan Xhaka merusak sportivitas sepak bola. Aksi tersebut bakal merugikan Swiss karena kedua pemain itu terancam sanksi.

"Mengapa harus membuat aksi itu? Karena tidak ada unsur politik dalam sepak bola. Saya mendukung Swiss dan hal itu tidak bisa ditoleransi," kata salah seorang fans.

Menyusul kejadian itu, FIFA menyatakan Komdis FIFA telah memulai proses investigasi indisipliner dua pemain Swiss. Terkait selebrasi yang dilakukan Shaqiri dan Xhaka.

Apabila terbukti, kedua pemain tersebut bakal mendapat larangan tampil di dua pertandingan. Seperti yang tertulis di peraturan FIFA bab 54."Setiap orang yang memprovokasi publik selama pertandingan akan dilarang tampil di dua laga dan dijatuhi dena minimal CHF 5.000 atau Rp 71,2 juta."

Baca Juga: Jepang Vs Senegal Masih Sama Kuat di Babak Pertama

Xherdan Shaqiri merayakan kemenangan atas Serbia.

Namun, dalam konferensi pers Shaqiri membantah tuduhan-tuduhan di atas. Tidak ada tujuan aksi politik, ia hanya terbawa suasana ketika mencetak gol. "Saya rasa di sepak bola Anda selalu punya emosi. Anda bisa melihat apa yang saya lakukan dan saya rasa itu hanya perwujudan emosi," kata Shaqiri.

Xhaka pun mengamini, ia hanya melakukan untuk orang-orang yang mendukungnya. "Jujur, saya tidak menujukan itu kepada lawan," ucap pemain Arsenal tersebut kepada The Sun.

"Itu hanyalah untuk orang-orang yang selalu mendukung saya. Orang-orang yang tidak pernah mengabaikan saya di negara dimana keluarga saya berasal. Itu murni hanyalah sebuah luapan perasaan," pungkasnya.

 

Bolatimes.com/Rauhanda Riyantama

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB