Kritik Pedas Media Swiss Soal Tragedi Kanjuruhan: 4 Bulan Setelah 135 Nyawa Direnggut, Tak Ada Rasa Bersalah

"Empat bulan berselang, persoalan rasa bersalah belum juga diselesaikan dan revolusi sepak bola Indonesia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo belum juga terwujud,"

Galih Prasetyo | BolaTimes.com
Kamis, 02 Februari 2023 | 15:24 WIB
Kondisi terkini Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai tragedi berdarah yang menewaskan ratusan suporter. (Bolatimes.com/Arif Budi S)

Kondisi terkini Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai tragedi berdarah yang menewaskan ratusan suporter. (Bolatimes.com/Arif Budi S)

Bolatimes.com - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 Aremenia di laga Arema FC vs Persebaya masih menjadi sorotan banyak pihak, utamanya para keluarga korban.

Tidak hanya keluarga korban dan elemen suporter yang masih konsisten perjuangkan usut tuntas di Tragedi Kanjuruhan, sejumlah media asing pun masih konsisten menyoroti sejauh mana kelanjutan kasus ini.

Salah satu media Swiss, SRF Schweize mempertanyakan kelanjutan tragedi ini setelah 4 bulan berlalu. Dalam video yang diunggah media tersebut, diulas bagaimana kondisi keluarga korban dan penyitas tragedi Kanjuruhan menjalani hidup dengan harapan kasus ini diusut tuntas.

Baca Juga: Penyeru Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan Masuk Bui Pasca Rusuh Kantor Arema, Tagar Save Ambon Fanda Bergema

"4 bulan setelah tragedi stadion berlalu. Jika Anda datang ke Malang, Indonesia, Anda mendapati sejumlah spanduk bertuliskan 'Usut Tuntas' dipasang di sejumlah dinding rumah, sudut jalan dan tempat umum lainnya," tulis media Swiss tersebut.

"Spanduk-spanduk itu adalah wujud keinginan dan permintaan dari warga agar Tragedi Kanjuruhan diselidiki secara menyuluruh,"

Dalam video yang diunggah media asing itu, juga diangkat wawancara dengan sejumlah keluarga korban dan para penyitas. Harapan dari mereka agar tragedi ini diusut secara tuntas.

Baca Juga: Viral Yuli Sumpil Diklaim Bela Logo Arema FC Ketimbang Korban Tragedi Kanjuruhan, Tuai Kritikan Warganet

"Kita tahu ini melibatkan 135 nyawa. 135 orang meninggal seperti itu. Tapi penyelidikan dan penanganan kasus ini seperti main-main," ucap salah satu penyitas tragedi Kanjuruhan, Abdul Malik.

Lebih lanjut dalam ulasannya media Swiss itu kemudian singgung bahwa rasa bersalah kepada korban sepertinya tidak mau diselesaikan para pemangku kepentingan.

"Empat bulan berselang, persoalan rasa bersalah belum juga diselesaikan dan revolusi sepak bola Indonesia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo belum juga terwujud,"

Baca Juga: Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan Jadi Sorotan Sejumlah Media Asing

"Mereka yang berduka dan banyak suporter yang merah, mengeluhkan kurangnya simpati dan merasa ditinggalkan oleh pihak berwenang," tulis media Swiss tersebut.

Sidang Kasus Tragedi Kanjuruhan

Di tengah harapan dan keinginan agar kasus ini diusut tuntas, keluarga korban tragedi Kanjuruhna harus merasakan kekecewaan.

Baca Juga: 'Rasanya Tak Elok dan Tak Etis' Tragedi Kanjuruhan Jadi Alasan Iwan Budianto Tak Mau Lagi Jadi Exco PSSI

Devi Athok, menyesalkan proses persidangan Tragedi Kanjuruhan yang digelar di Pengadilan Negeri Surabaya tidak diperbolehkan untuk disiarkan secara langsung oleh media massa dan jurnalis.

Devi, di Kota Malang, Senin, mengatakan bahwa ia selaku keluarga korban mempertanyakan kebijakan dari Pengadilan Negeri Surabaya yang tidak memperbolehkan adanya tayangan langsung proses peradilan tersebut.

"Kami (Aremania) tidak diperbolehkan datang, kemudian juga media tidak diperbolehkan mengekspos (siaran langsung), ada apa. Peristiwa ini bukan kasus asusila, ini merupakan tragedi," kata Devi seperti dikutip dari Antara.

Pengadilan Negeri Surabaya menyatakan bahwa proses persidangan Tragedi Kanjuruhan, tidak diperkenankan untuk disiarkan secara langsung yang merupakan permintaan dari majelis hakim.

Devi Athok sendiri merupakan ayah dari NBR (16) dan NDA (13) yang menjadi korban dalam peristiwa Tragedi Kanjuruhan. Proses autopsi juga telah dilakukan pada kedua putri warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang tersebut.

Ia menambahkan, sesungguhnya jika proses persidangan bisa disiarkan secara langsung oleh media dan jurnalis, proses jalannya persidangan bisa dikawal oleh seluruh pihak, termasuk oleh Presiden Joko Widodo.

"Seharusnya semua warga Indonesia mengetahui (jalannya persidangan), termasuk Presiden Jokowi bisa melihat bagaimana perkembangan persidangan di Surabaya," katanya.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Pekan pembuka BRI Super League 2025/26 menyajikan kejutan dari kiper Persik Kediri, Leo Navacchio, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga melawan Bali United

bolaindonesia | 23:16 WIB

Kiper andalan PSM Makassar, Reza Arya Pratama, baru saja mengukir rekor pribadi yang membanggakan.

bolaindonesia | 22:05 WIB

Persib Bandung memulai perjalanan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang

bolaindonesia | 22:00 WIB

Polemik rumput JIS kembali mencuri perhatian penggemar sepak bola Indonesia, mempertanyakan mengapa stadion megah berbiaya Rp2 triliun ini terus bermasalah.

bolaindonesia | 12:18 WIB

Persita Tangerang memulai BRI Super League 2025/26 dengan kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta di Jakarta International Stadium

bolaindonesia | 12:09 WIB

Persija Jakarta memulai petualangan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Persita

bolaindonesia | 10:08 WIB

Persija Jakarta mengawali BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan gemilang 4-0 atas Persita Tangerang

bolaindonesia | 01:21 WIB

Kodai Tanaka, striker asal Jepang, menjadi bintang kemenangan Laskar Sambernyawa dengan gol krusialnya, menandai debut impresif di sepak bola Indonesia.

bolaindonesia | 01:13 WIB

Saya yakin kami bisa menang, tapi banyak peluang gagal jadi gol, ujar pelatih asal Belanda itu.

bolaindonesia | 01:08 WIB

Persib Bandung memulai langkah mereka di BRI Super League 2025/26 dengan hasil gemilang.

bolaindonesia | 00:57 WIB

Bali United FC akan membuka langkah di kompetisi BRI Super League 2025/26 dengan tantangan besar.

bolaindonesia | 00:53 WIB

Bek anyar Persija Jakarta, Jordi Amat, tak bisa menyembunyikan rasa antusiasnya jelang debut resmi bersama Macan Kemayoran

bolaindonesia | 00:49 WIB

Persijap Jepara berhasil membawa pulang satu poin berharga dari kandang PSM Makassar setelah bermain imbang 1-1

bolaindonesia | 00:43 WIB

Pekan perdana BRI Super League 2025/26 langsung menyajikan partai panas antara Persija Jakarta melawan Persita Tangerang di Jakarta International Stadium (JIS)

bolaindonesia | 00:36 WIB

Justin Hubner mengungkapkan bahwa ia sempat mendapat tawaran menggiurkan dari klub Super League Indonesi

bolaindonesia | 02:27 WIB

Manajemen Persik Kediri resmi mengumumkan skema harga tiket pertandingan kandang untuk kompetisi Super League 2025/2026,

bolaindonesia | 22:56 WIB

Timnas Putri U-17 Indonesia dipastikan tergabung dalam Grup C bersama Myanmar, Mongolia, dan Makau

bolaindonesia | 22:19 WIB

Duel ini tak hanya menjadi penanda dimulainya kompetisi, tetapi juga pertarungan awal dua calon kuat juara musim ini.

bolaindonesia | 22:13 WIB
Tampilkan lebih banyak