5 Alasan yang Bikin Liga Indonesia Musim Depan Kurang Menarik

Ini sejumlah alasan mengapa kompetisi liga Indonesia di musim depan dimungkinkan takkan berjalan menarik.

Galih Priatmojo | BolaTimes.com
Kamis, 29 November 2018 | 11:51 WIB
Suporter membentangkan poster Edy Out dalam pertandingan lanjutan Piala AFF 2018 antara Timnas Indonesia melawan Filipina di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (25/11/2018). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Suporter membentangkan poster Edy Out dalam pertandingan lanjutan Piala AFF 2018 antara Timnas Indonesia melawan Filipina di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (25/11/2018). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Bolatimes.com - Sengkarut sepakbola Indonesia tampaknya urung bakal terurai dalam waktu dekat. Setumpuk persoalan, mulai dari gaji pemain nan macet, pengaturan skor hingga mafia sepakbola yang masih bergentayangan di balik rumah PSSI dimungkinkan bakal membuat kompetisi liga Indonesia musim depan berjalan kurang menarik.

Kegagalan Timnas Indonesia berbicara banyak di ajang Piala AFF 2018 memang tidak bisa jadi patokan. Tetapi setidaknya, kisah nahas itu menjadi pemantik soal keraguan akan kinerja PSSI sebagai federasi yang bertanggung jawab soal keberlangsungan sepakbola tanah air. Pertanyaan besar itu pula yang kemudian dikuliti di sebuah acara talkshow terkemuka Mata Najwa, Rabu (28/11/2018) yang megangkat tajuk PSSI Bisa Apa?

Merangkum dari talkshow yang berdurasi hingga dua jam tersebut, sejumlah persoalan pelik mengemuka. Sayangnya tak ada solusi konkrit. Itu sebabnya tak salah jika muncul asumsi jika eksosistem sepakbola tanah air yang masih dalam pesakitan urung terobati, bisa dimungkinkan kompetisi liga di Indonesia yang jadi kawah candradimuka para pemain Timnas Indonesia bakal tidak menarik.

Baca Juga: Cetak Satu Gol ke Gawang Liverpool, Neymar Lewati Rekor Kaka

Berikut alasan mengapa liga Indonesia musim depan dimungkinkan tidak akan menarik.

Pengaturan Skor

Aksi buka-bukaan yang dilakukan oleh Manajer Madura FC, Januar Herwanto soal adanya tekanan saat melakoni pertandingan di Liga 2, membuktikan bahwa mafia pengaturan skor itu nyata adanya.

Baca Juga: Kalah dari PSG, Liverpool Dihadapkan Laga Hidup Mati Lawan Napoli

Dalam acara talkshow Mata Najwa, secara terang benderang, Januar bahkan menyebut sosok anggota EXCO PSSI, Hidayat yang diduga terlibat dalam sandiwara jelang laga Madura FC dan PSS Sleman. Meskipun, sosok Hidayat kemudian memberikan klarifikasi dan menyatakan tak terlibat dalam tindakan tak terpuji itu.

Jika tak ada tindakan serius dari federasi soal dugaan pengaturan skor yang dialami Madura FC, bisa dimungkinkan, peristiwa serupa bakal terulang di kompetisi liga Indonesia selanjutnya. Apalagi dalang di balik itu semua masih abu-abu.

Mafia sepakbola

Baca Juga: Kekalahan Liverpool Atas PSG Bikin Persaingan di Grup C Sengit

Sejurus dengan masih maraknya aksi pengaturan skor, mafia sepakbola di Indonesia dipastikan masih bebas bergentayangan.

Mantan runner pengaturan skor Bambang Suryo pun membenarkan adanya sosok itu. Ia bahkan sempat menyebut Vigit Waluyo yang meski namanya akrab di telinga pelaku sepakbola Indonesia tapi susah tersentuh.

Dalam perbincangannya dengan Najwa Shihab, Bambang menyebut Vigit bahkan tak sendiri. Ada beberapa orang yang juga turut terlibat dalam lingkaran mafia tersebut.

Baca Juga: 12 Tim yang Berhasil Lolos ke Babak 16 Besar Liga Champions

''Katanya PSSI mau menyikat semua mafia, tapi nyatanya masih ada salah satu oknum malah ini sudah berjamaah, contohnya seperti yang saya sebut Sontoloyo yang namanya adalah Vigit Waluyo coba tolong dipanggil,'' ungkapnya.

Mantan Pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini pun sempat menimpali bahwa sosok Vigit memang sudah sangat akrab bagi yang berkecimpung di dunia sepakbola Indonesia.

''Semua pelaku sepakbola, stake holder sepakbola, pemain pelatih semua pasti tau Vigit itu siapa,'' menanggapi pertanyaan Najwa mengapa coach Fakhri mengangguk angguk saat disebut nama Vigit Waluyo.

Gaji pemain yang masih sering telat

Dalam sesi perbincangan dengan Ketua harian Aceh United, Sa'adan Abidin, Najwa Shibab sempat mempertanyakan soal kejadian para pemain yang mogok berlaga menghadapi PSMP Mojokerto.

Di kesempatan itu, Sa'adan mengakui bahwa kejadian telat gaji memang bukan sesuatu yang baru. Pemainnya pada saat laga menghadapi PSMP Mojokerto memang mengambil momentum di laga terakhir untuk mogok karena gaji sebulan sebelumnya urung terbayarkan.

Meski begitu ia menolak jika di laga itu Aceh United terlibat dalam pengaturan skor yang berujung gol penalti aneh dari salah satu pemain PSMP Mojokerto.

Namun pendapat lain datang dari eks pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini. Ia menyebut justru dengan adanya keterlambatan gaji atau bahkan macet dalam beberapa bulan, sangat rentan terhadap para pemain atau manajemen klub terlibat dalam pengaturan skor.

''Berdasarkan hasil diskusi saya dengan beberapa teman-teman saya yang mengamati tim-tim yang bermain janggal itu ada kecenderungan bahwa telat gajian bisa jadi peluang bagi mafia untuk melakukan pengaturan skor. Klub-klub sakit itu yang dicari,'' jelasnya.

Wasit yang masih bisa dibeli

Dalam satu sesi obrolan di Mata Najwa terungkap bahwa wasit juga memiliki andil besar dalam menjalankan praktek-praktek kotor di kompetisi liga Indonesia.

Berdasar dari transkrip rekaman yang dipublikasikan Mata Najwa, salah seorang oknum wasit bahkan terang-terangan, agar situasi terkondisikan para pemain harus bisa main cantik. Aksi kotor itu terjadi di laga PSPS kontra Persiba Batang.

''Ada orang dari PSSI minta tolong ini PSPS kekurangan dana tapi tim Batang sudah saya beli. Ikuti aja irama pemain ya saya ikuti aja ya diatur sendiri skornya. Babak pertama dan kedua saya awasi oh diatur yasudah terserah,'' bunyi petikan transkrip rekaman tersebut.

Jika komisi wasit tidak bertindak atas ulah para oknum ini. Jelas dimungkinkan di kompetisi liga Indonesia musim depan takkan ada laga yang menarik.

Profesionalisme PSSI

Rangkap jabatan yang disandang Edy Rahmayadi diakui salah satu anggota EXCO PSSI, Gusti Randa sedikit banyak mengganggu komunikasi yang berimbas pada lambannya keputusan-keputusan yang harus diambil.

''Pak Edy jauh di sana kami di sini. Jadi persoalan seperti pak Gatot bilang saya setuju ini persoalan kehadiran, namun organisasi tetap berjalan kok. Tapi kan ada momen kira-kira momentum pak Edy statemen, Exco yang harus melurus-luruskan statemen beliau, iya ini yang kami rasakan,'' terangnya.

Selain itu, terlambatnya kompetisi bergulir juga jadi persoalan tersendiri yang memengaruhi profesionalisme PSSI.

Jika di musim depan kompetisi liga Indonesia kembali mengalami kemunduran jadwal bisa dipastikan liga tak lebih menarik dengan yang sudah bergulir di musim ini.

 

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Bek Persib Bandung Kakang Rudianto langsung terbang ke Dubai untuk bergabung bersama Tim Nasional U-23 Indonesia dalam ajang Piala Asia U-23 2024 di Qatar. Timnas mengawalinya dengan pemusatan latihan di Dubai

bolaindonesia | 12:49 WIB

Pelatih Tim Nasional U-23 Indonesia Shin Tae-yong masih mempunyai pekerjaan rumah sebelum menjalani debut di Piala Asia U-23 2024 di Qatar

bolaindonesia | 14:34 WIB

Nathan Tjoe-A-On, pemain asal klub Eredivisie Belanda, SC Heerenveen menjadi nama terakhir yang dipanggil Shin Tae-yong bersama 27 pemain timnas Indonesia guna menjalani persiapan Piala Asia U23 2024 di Qatar.

bolaindonesia | 20:34 WIB

Pelatih timnas Indonesia U23, Shin Tae-yong memberi apresiasi bantuan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dan para pemilik klub Liga 1 Indonesia.

bolaindonesia | 20:06 WIB

Pelatih Tim Nasional U-23 Indonesia, Shin Tae-yong sampaikan terimakasih kepada klub peserta Liga 1 yang sudah memberikan dukungan penuh untuk timnya tampil dalam Piala Asia U-23 Qatar 2024.

bolaindonesia | 16:37 WIB

Pemain Persib Beckham Putra Nugraha kembali batal memperkuat Tim Nasional Indonesia akibat cedera. Sebelumnya absen dalam ajang Asia Games 2023, kali ini tak tampil di Piala Asia U-23 di Qatar

bolaindonesia | 15:45 WIB

Pemain keturunan Seharga Rp31,29 Miliar mengaku sedang melakukan proses naturalisasi, bakal jadi amunisi baru timnas Indonesia kontra Irak?

bolaindonesia | 12:19 WIB

Gelandang Persib Bandung Beckham Putra Nugraha akan fokus untuk menghadapi Bhayangkara FC sebelum berkonsentrasi bersama Tim Nasional U-23 Indonesia dalam AFC U23 Cup 2024 di Qatar

bolaindonesia | 12:40 WIB

Pertandingan Persib kontra Bhayangkara akan jadi pertandingan alumni Seri A Italia

bolaindonesia | 20:34 WIB

Gelandang Persib Bandung, Marc Klok mengalami cedera dan harus menjalani pemulihan di Singapura.Kondisi itu membuat Klok tak ikut dalam dalam rombongan Tim Nasional Indonesia untuk menghadapi Vietnam

bolaindonesia | 19:26 WIB

Setelah pemanggilan pada Sabtu (23/3/2024) pukul 02.44 WIB, hari ini Ernando Ari sudah terlihat ikut berlatih bersama rekan-rekan Timnas lainnya di Hanoi, Vietnam.

bolaindonesia | 09:19 WIB

Jelang laga lawan Vietnam, Timnas Indonesia hadapkan krisis pemain. Sehingga STY memanggil punggawa tambahan untuk terbang ke Vietnam.

bolaindonesia | 13:47 WIB

Dalam pertandingan putaran pertama, pada Jumat, (22/3/2024) berakhir imbang 1-1, Arkhan Kaka sama sekali tidak mencetak gol akibat rapatnya pertahanan timnas China.

bolaindonesia | 12:35 WIB

Kabarnya, Timnas Indonesia harus kehilangan lima pemain sekaligus lantaran kondisi kesehatan yang terganggu.

bolaindonesia | 08:45 WIB

Lama tak ada kabar soal kebersamaannya bersama Timnas Indonesia, gelandang Persib, Marck Klok tiba-tiba memberi kabar tak sedap.Pemain berdarah Belanda itu mengaku jika dirinya meninggalkan Timnas Indonesia karena alasan pribadi.

bolaindonesia | 07:15 WIB

Timnas U20 Indonesia bermain dengan formasi 4-3-3 di pertandingan ini. Indra Sjafri memposisikan Arkhan Kaka sebagai striker utama, didukung oleh Afrisal dan Ariansyah di sampingnya.

bolaindonesia | 06:15 WIB

ek tim nasional Indonesia, Jay Idzes dalam laga itu mendapat pujian netizen lantaran permainan yang apik.Dia mampu menunjukkan sikap rendah hati setelah mendapat pujian lantaran mampu memimpin lini belakang secara baik.

bolaindonesia | 16:39 WIB

Shin Tae-yong membuat kaget para fans Timnas Indonesia dengan memasang Hokky Caraka sebagai starter, ternyata dibalik semua itu ada ada alasan ini

bolaindonesia | 13:59 WIB
Tampilkan lebih banyak