3 Opsi Pelatih Timnas Indonesia Andai Luis Milla Ditendang

Andai Luis Milla ditendang, PSSI setidaknya memiliki tiga opsi yang bisa digunakan untuk Piala AFF 2018.

Senin, 27 Agustus 2018 | 07:00 WIB
Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla berteriak mengistruksikan pemainnya dari luar lapangan saat timnya berhasil menang telak 4-0 Indonesia pada pertandingan Grup A Asian Games ke-18 di Stadion Patriot, Bekasi Minggu (12/8). (ANTARA/INASGOC/Charlie)

Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla berteriak mengistruksikan pemainnya dari luar lapangan saat timnya berhasil menang telak 4-0 Indonesia pada pertandingan Grup A Asian Games ke-18 di Stadion Patriot, Bekasi Minggu (12/8). (ANTARA/INASGOC/Charlie)

Bolatimes.com - Nasib Luis Milla di Timnas Indonesia tengah berada di ujung tanduk. Kabar tersebut mencuat setelah pelatih asal Spanyol itu gagal memenuhi target PSSI, yakni membawa skuat Garuda Muda finis di babak empat besar Asian Games 2018.

Kegagalan itu membuat Luis Milla terancam terdepak. Selain kontraknya dikabarkan hanya sampai Asian Games 2018, gaji selangit yang diterima eks pemain Barcelona itu pun disebut sebagai faktor yang akan dipertimbangkan.

Hingga saat ini, Minggu (26/8/2018), PSSI pun belum mengambil sikap. Padahal tak lama lagi Indonesia akan dihadapkan even bergengsi antar negara Asia Tenggara, Piala AFF 2018, yang rencananya akan mulai bergulir pada 8 November 2018.

Andai Luis Milla ditendang, dengan waktu persiapan yang mepet untuk persiapan Piala AFF 2018, tentu PSSI wajib memilih pelatih yang tepat. Mengingat ajang tersebut sangat bergengsi dan masuk dalam agenda FIFA.

Untuk itu, berikut Bolatimes merangkum tiga opsi pelatih paling masuk akal untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

1. Bima Sakti

Mantan pelatih Timnas U-19 Indonesia, Bima Sakti (dua dari kanan).
Mantan pelatih Timnas U-19 Indonesia, Bima Sakti (dua dari kanan).

Bima Sakti adalah asisten pelatih Luis Milla selama di Indonesia. Pelatih 42 tahun itu bisa menjadi opsi darurat andai Luis Milla tak diperpanjang PSSI.

Alasannya, Bima Sakti sudah bersama para pemain Timnas Indonesia U-23 yang tampil di Asian Games 2018. Sehari-hari dirinya bersama Luis Milla, tentu sedikit banyak ia menyerap ilmu dari pelatih asal Spanyol tersebut.

Kehadiran Bima Sakti tak akan mengubah banyak bentuk Timnas Indonesia yang telah dibangun hingga saat ini. Terlebih dirinya putra Indonesia dan mantan pemain Timnas Indonesia, ia bisa memiliki nilai lebih untuk memilih komposisi pemain terbaik.

2. Alfred Riedl

Baca Juga: Nasib Luis Milla Digantung PSSI, Presenter Cantik Ini Ikut Sedih

Alfred Ridel. (Suara.com).
Alfred Riedl. (Suara.com).

Alfred Riedl tentu bukan wajah baru bagi pecinta sepak bola Indonesia karena sempat memimpin skuat Garuda di tiga gelaran Piala AFF. Meski dirinya belum pernah mempersembahkan trofi untuk Indonesia, setidaknya skuat Garuda selalu tampil meyakinkan.

Pada Piala AFF 2010, pelatih asal Austria itu memimpin Irfan Bachdim Cs. Timnas Indonesia pun tampil garang dengan sempat mencukur Malaysia 5-1 di fase grup. Indonesia pun melangkah hingga partai final, sayangnya mereka tumbang dari Malaysia dengan agregat gol 2-4.

Berselang empat tahun, Riedl kembali menangani Indonesia. Namun, persiapan yang minim membuat skuat Garuda gagal total dan tidak mampu lolos dari fae grup.

Pada Piala AFF 2016, Alfred Riedl lagi-lagi menangani Timnas Indonesia. Skuat Garuda pun dibawanya melaju ke partai final. Sayangnya Indonesia kembali kalah setelah gugur dari Thailand di partai puncak.

Andai Luis Milla didepak, Alfred Riedl bisa menjadi opsi mengingat dirinya sudah hafal betul dengan sepak bola Indonesia dan saat ini dirinya masih menganggur.

3. Robert Rene Alberts

Robert rene Albert/Instagram
Robert rene Albert/Instagram

Robert Rene Alberts salah satu pelatih asing di Liga 1 yang kiprahnya di panggung sepak bola nasional terbilang mentereng.

Selama di Indonesia, ia sempat membawa Arema menjuarai Liga 1 (ISL) 2009. Dan kini meski belum ada tim yang dibawa lagi meraih juara, pelatih asal Belanda ini selalu membuat tim yang dilatih berada di papan atas. Seperti halnya PSM Makassar pada Liga 1 musim 2017. Skuat Juku Eja berhasil finis di posisi tiga.

Robert Rene sudah sekitar sembilan tahun berada di Indonesia. Hal tersebut akan memudahkan dirinya untuk memilih pemain dan melakukan pendekat strategi yang tepat untuk karakter skuat Garuda.

Selain itu, pengalaman ketika menjadi Direktur Teknik Football Association of Malaysia (FAM), Penanggung jawab Progam Pendidikan Kepelatihan Sepak Bola Korea Football Federation (KFA), dan melatih berbagai klub Asia Tenggara (Home United, Kedah FA) akan membantu kinerja pelatih 63 tahun tersebut.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Pekan pembuka BRI Super League 2025/26 menyajikan kejutan dari kiper Persik Kediri, Leo Navacchio, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga melawan Bali United

bolaindonesia | 23:16 WIB

Kiper andalan PSM Makassar, Reza Arya Pratama, baru saja mengukir rekor pribadi yang membanggakan.

bolaindonesia | 22:05 WIB

Persib Bandung memulai perjalanan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang

bolaindonesia | 22:00 WIB

Polemik rumput JIS kembali mencuri perhatian penggemar sepak bola Indonesia, mempertanyakan mengapa stadion megah berbiaya Rp2 triliun ini terus bermasalah.

bolaindonesia | 12:18 WIB

Persita Tangerang memulai BRI Super League 2025/26 dengan kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta di Jakarta International Stadium

bolaindonesia | 12:09 WIB

Persija Jakarta memulai petualangan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Persita

bolaindonesia | 10:08 WIB

Persija Jakarta mengawali BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan gemilang 4-0 atas Persita Tangerang

bolaindonesia | 01:21 WIB

Kodai Tanaka, striker asal Jepang, menjadi bintang kemenangan Laskar Sambernyawa dengan gol krusialnya, menandai debut impresif di sepak bola Indonesia.

bolaindonesia | 01:13 WIB

Saya yakin kami bisa menang, tapi banyak peluang gagal jadi gol, ujar pelatih asal Belanda itu.

bolaindonesia | 01:08 WIB

Persib Bandung memulai langkah mereka di BRI Super League 2025/26 dengan hasil gemilang.

bolaindonesia | 00:57 WIB