Kisah Lahirnya Eintracht Frankfurt, Klub Asal Jerman Bentukan Yahudi

Gara-gara bentukan Yahudi, pemain Eintracht Frankfurt pernah alami diskriminasi ras.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Kamis, 10 Maret 2022 | 15:30 WIB
Pemain Eintracht Frankfurt, Filip Kostic yang jadi incaran Lazio. (LEON KUEGELER / POOL / AFP)

Pemain Eintracht Frankfurt, Filip Kostic yang jadi incaran Lazio. (LEON KUEGELER / POOL / AFP)

Bolatimes.com - Mengenal Eintracht Frankfurt, klub yang dibentuk oleh sekelompok Yahudi hingga mengalami diskriminasi antar ras di Jerman.

Nama Eintracht Frankfurt tengah menjadi perbincangan karena belum lama ini membuat kejutan dengan mengalahkan Real Betis di leg pertama babak 16 besar Liga Europa 2021/22, Kamis (10/3/22).

Eintracht Frankfurt yang ada di posisi ke-10 klasemen Bundesliga Jerman musim ini, mampu meraih kemenangan 2-1 di markas Real Betis yang ada di lima besar klasemen La Liga Spanyol.

Baca Juga: Kontras, Proses Naturalisasi Emil Audero dan Filip Nguyen Dibahas Media Vietnam

Eintracht Frankfurt berhasil meraih kemenangan di markas Real Betis lewat gol Filip Kostic dan Daichi Kamada. Sedangkan tuan rumah hanya bisa membalasnya lewat gol Nabil Fekir.

Kemenangan ini membuat tim berjuluk Die Adler ini membuka asanya untuk lolos ke babak perempat final dan mengulangi kisah suksesnya di Liga Europa pada musim 2018/19 saat lolos ke semifinal.

Potret pertandingan Eintracht Frankfurt saat kalahkan Real Betis 2-1 di Liga Europa. (CRISTINA QUICLER / AFP)
Potret pertandingan Eintracht Frankfurt saat kalahkan Real Betis 2-1 di Liga Europa. (CRISTINA QUICLER / AFP)

Tak hanya mengulangi kisah lolos ke semifinal, Eintracht Frankfurt juga berambisi bisa mengulangi pencapaiannya menjuarai Piala UEFA (Liga Europa) di musim 1979/80.

Baca Juga: Profil Karim Benzema, Biodata dan Agama Pemain yang Pecahkan Rekor di Liga Champions

Dalam perjalanannya sebagai tim, Eintracht Frankfurt tak punya rekam jejak mentereng. Bahkan, dalam perjalanannya, Die Adler lebih banyak merasakan kepedihan.

Kepedihan ini tak lepas dari latar belakang politik di Jerman, di mana Eintracht Frankfurt yang didirikan oleh kelompok Yahudi, mendapat diskriminasi ras dari para penduduk Jerman di masa pendudukan Adolf Hitler.

Bagaimana kisah perjalanan Eintracht Frankfurt, sebuah klub yang dibentuk Yahudi dan besar di tanah Jerman?

Baca Juga: Eks Bayern Munchen Terancam Kena Pasal Usai Dianggap Masa Bodoh Soal Ukraina

Profil Eintracht Frankfurt

Eintracht Frankfurt berdiri pada 8 Maret 1899 oleh sekelompok Yahudi yang berasal dari dua klub Frankfurter Futball-Club Viktoria dan Frankfurter Futball-Club Kickers.

Dalam sejarahnya, Eintracht Frankfurt kerap mengalami diskriminasi rasial karena latar belakangnya yang dibentuk oleh sekelompok Yahudi.

Baca Juga: Ingat Agama, Karim Benzema Tak Lupa Ucap Ini usai Hajar PSG

Diskriminasi itu didapat saat pendudukan Adolf Hitler sejak 1933. Sebagaimana diketahui, di bawah pimpinan Der Fuhrer, Jerman menggalakkan propaganda komunitas nasional.

Di bawah kekuasaan Adolf Hitler, sepak bola menjadi salah satu sarana propaganda yang tepat. Karenanya, tim-tim yang punya afiliasi dengan Yahudi, salah satunya Eintracht Frankfurt, mendapat julukan Judenklub.

Karena dilabeli sebagai Judenklub, Eintracht Frankfurt mendapat diskriminasi ras besar-besaran di Jerman, kendati para Yahudi telah bermigrasi ke Inggris.

Label Judenklub ini tetap melekat pada Eintracht Frankfurt. Alhasil Die Adler kerap mendapat cemoohan dari pendukung lawan saat menjalani laga tandang.

Karena tekanan ini pula, para pemilik Eintracht Frankfurt seperti David Rothschild harus mundur dan keluar dari Jerman.

Kapten Eintracht Frankfurt, David Abraham. [Tobias SCHWARZ / AFP]
Kapten Eintracht Frankfurt, David Abraham. [Tobias SCHWARZ / AFP]

Padahal, di bawah kepemilikan David Rothschild, Eintracht Frankfurt menjalani musim yang sukses dengan meraih enam gelar di kompetisi Jerman.

Hal serupa juga dirasakan oleh Alfred Myers, penerus David Rothschild. Ia juga harus mundur sebagai pemilik Eintracht Frankfurt dan keluar dari Jerman karena latar belakangnya sebagai seorang Yahudi.

Meski demikian, anti semitisme yang dirasakan oleh Eintracht Frankfurt ini perlahan memudar seiring jatuhnya kekuasaan Adolf Hitler pada 1945.

Sejak saat itu, Eintracht Frankfurt menstabilisasikan diri sebagai salah satu klub terbaik di Jerman yang berhasil meraih beragam gelar di kancah domestik dan Eropa, seperti satu gelar Bundesliga, lima gelar DFB Pokal, dan satu Piala UEFA (Liga Europa).

Meski begitu, chant anti semitisme terkadang masih digaungkan oleh para sebagian kecil para pendukung rival yang masih menganut paham Nazi hingga saat ini.

(Kontributor: Vikal Pamungkas)

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB

Dunia sepak bola dikejutkan dengan kabar kepindahan Son Heung-Min, kapten Tottenham Hotspur, ke Los Angeles FC

boladunia | 19:31 WIB

Barcelona menutup tur pramusim Asia mereka dengan penampilan gemilang, menghancurkan Daegu FC dengan skor telak 5-0

boladunia | 21:11 WIB

Kevin Diks bek Timnas Indonesia berusia 28 tahun, langsung mencuri perhatian sejak bergabung dengan Borussia Monchengladbach pada Juli 2025.

boladunia | 21:41 WIB

Cheuko dilarang berada di area teknis setelah insiden usai kemenangan Inter Miami 2-1 atas Club Atlas pada 30 Juli 2025.

boladunia | 19:04 WIB

Lionel Messi, kapten Inter Miami, terpaksa meninggalkan lapangan karena cedera hamstring hanya 10 menit setelah kick-off melawan Club Necaxa

boladunia | 18:03 WIB

Keputusan ini diambil menyusul performa buruk tim yang terpuruk dalam 10 laga tanpa kemenangan.

boladunia | 18:49 WIB

Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner, menjalani debutnya bersama klub Eredivisie Belanda, Fortuna Sittard

boladunia | 17:27 WIB

Fortuna Sittard resmi mendatangkan bek Timnas Indonesia, Justin Hubner

boladunia | 16:45 WIB
Tampilkan lebih banyak