Bolatimes.com - Baru mencicipi dua laga setelah berseragam AC Milan, Krzysztof Piatek langsung mempersembahkan dua gol sekaligus membawa kemenangan untuk Rossoneri atas Napoli di babak perempat final Copa Italia. Lucunya, penampilan eks bomber Genoa yang gemilang itu justru membuat sang pelatih Gennaro Gattuso pusing.
Keberhasilan memboyong Piatek ke San Siro disebut sebagai langkah jitu yang dilakukan AC Milan. Piatek yang sudah mengemas 13 gol pada Serie A musim lalu dianggap sebagai solusi tepat untuk menutup kekosongan di lini serang yang ditinggalkan Gonzalo Higuain yang memilih untuk hijrah ke Chelsea mengikuti eks pelatihnya dulu di Napoli, Maurizio Sarri.
Benar saja. Buktinya baru dua kali turun bersama AC Milan, pemain berkebangsaan Polandia tersebut sudah mempersembahkan kemenangan saat menghajar Napoli di Copa Italia beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pep Guardiola Ungkap Tiga Pemain Arsenal yang Perlu Diwaspadai
Bahkan, Gattuso pun dibuat berdecak kagum melihat aksi sang pemain yang disebutnya sebagai striker mematikan. Ia menyebut Piatek piawai mencari celah untuk mencetak gol meski minim peluang.
"Dia (Krzysztof Piatek) adalah penembak jitu mematikan di sepertiga akhir. Kami senang memilikinya bersama kami, tetapi harus memberi selamat kepada seluruh tim, karena kami menderita dan bertahan sebagai satu tim. Setelah itu, Piatek membuat perbedaan," puji Gennaro Gattuso dikutip dari Football Italia usai menang atas Napoli.
Celakanya, penampilan nan ciamik yang dipertontonkan Piatek justru membuat Gattuso pusing kepala. Lah kok bisa?
Baca Juga: Luis Suarez Buka Suara soal Rumor Neymar ke Barcelona
Seperti diketahui, Milan selama ini memiliki komposisi pakem yakni 4-3-3 dengan mengandalkan striker tunggal di ujung lini serang yang selama ini diemban oleh Higuain. Dengan hadirnya Piatek, ia tak ingin mengubah komposisi yang sudah ada semisal dengan formasi dua striker 4-3-1-2 atau bahkan 4-4-2.
Ia pun berharap para strikernya bisa bergantian mengemban tugas di lini serang. Apalagi saat ini yang dibutuhkan Milan adalah konsistensi.
"Kami sudah pernah mencoba bermain dengan dua striker musim ini dan dengan dua lini empat pemain, saya tidak suka itu. Saat ini saya lebih suka tim yang lebih seimbang," katanya pada Football Italia.
Baca Juga: Lawan Manchester City, Unai Emery Siap Turunkan Suarez
"Kami memainkan sepakbola hebat sejak awal musim tapi juga memiliki masalah pertahanan yang lemah. Sekarang kami sudah lebih solid, Paqueta punya kemampuan bagus sementara Castillejo punya kecepatan. Sementara Bakayoko adalah tipe deep-lying midfielder di sepakbola modern. Dia bisa mengubah permainan dari defensif jadi menyerang, dia bisa menghentikan lawan dan selalu berhasil melewati mereka. Saya kira tim sudah berkembang sekarang," jelasnya lebih jauh.
Baca Juga: Sadar Diri, Luis Suarez Tak Yakin Bisa Pensiun di Barcelona