Jose Mourinho Harus Tinggalkan Manchester United, Ini Alasannya

Sudah saatnya Manchester United harus mencari pelatih baru menggantikan Jose Mourinho.

Stephanus Aranditio | BolaTimes.com
Kamis, 02 Agustus 2018 | 10:26 WIB
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho (AFP)

Pelatih Manchester United, Jose Mourinho (AFP)

Bolatimes.com - Pelatih Manchester United, Jose Mourinho mengalami masa-masa sulit selama tur pramusim Setan Merah jelang Liga Premier Inggris yang akan digelar pada 10 Agustus 2018. 

Jika "The Spesial One" -julukan Mourinho- bisa membawa Inter, Real Madrid dan Chelsea berjaya beda halnya dengan Manchester United. Musim pertamanya, Mou terbilang cukup sukses setelah memberikan gelar juara Liga Eropa 16/17 dan Piala Liga 16/17.

Di musim keduanya, pelatih asal Portugal itu gagal membawa satu trofi pun ke Old Traford, markas Manchester United. Nama pelatih papan atas seperti Zinedine Zidane sudah mencuat ke permukaan publik Setan Merah beberapa hari belakangan.

Selain itu masih banyak faktor yang memungkinkan Manchester United akan mengganti Jose Mourinho di kursi pelatih:

1. Alergi Pemain Muda

Peseteruan Jose Mourinho dengan beberapa pemain muda akademi Manchester United jadi permasalahan besar yang muncul sepanjang pramusim.

Di turnamen pramusim International Champions Cup 2018, MU harus ditinggal beberapa pilar penting yang masih masa liburan pasca Piala Dunia 2018. Hal ini diituding Mourinho sebagai biang dari kekalahan Manchester United dari sang rival, Liverpool dengan skor 1-4. Kemenangan tipis 2-1 pemain muda MU atas Real Madrid di laga selanjutnya juga dinilai Mourinho sebagai hal yang biasa saja

Mourinho memang dikenal sebagai pelatih yang boros belanja pemain bintang demi mencapai target juara dengan menenggelamkan pemain-main muda di klub tersebut. Sebut saja Marcus Rashford, Anthony Martial, Matteo Darmian dan Luke Shaw lebih sering dicadangkan oleh The Spesial One.

2. Minim Gelar

Pelatih Manchester Unite, Jose Mourinho
Pelatih Manchester Unite, Jose Mourinho

Musim pertama Mourinho di MU memang sudah membawa dua trofi, Liga Eropa 16/17 dan Piala Liga 16/17. Namun dua trofi itu kurang bergengsi bagi klub besar sekelas Manchester United.

Baca Juga: Hasil ICC: Arsenal Taklukkan Chelsea di Derby London

Di musim kedua, Mourinho gagal total membawa MU meraih satu gelar pun. Di Liga Premier Inggris, MU terpaksa finis sebagai runner-up dengan selisih cukup jauh 19 poin dari rivalnya, Manchester City.

Sementara di Liga Champions 17/18, Setan Merah harus gugur di babak 16 besar setelah disingkirkan tim medioker asal Spanyol, Sevilla.

3. Identitas Permainan Tidak Jelas

Entah kenapa, strategi yang selama ini melekat pada sosok Jose Mourinho tidak terlihat di Manchester United selama di musim lalu. Jika dibandingkan dengan Pep Guardiola di Man City, Jurgen Klopp di Liverpool, dan Arsene Wenger di Arsenal yang memiliki visi yang jelas.

Kehebatan taktis, manajemen permainan di lini tengah dan mengandalkan serangan balik cepat yang selama ini melekat pada Mourinho seperti "melempem" diterapkan di Manchester United.

4. Hubungan Tidak Harmonis dengan Pemain

Selain berkonflik dengan pemain muda akademi di turnamen Pramusim, Mourinho juga memperlakukan Marcus Rashford dan Anthony Martian secara tidak pantas, keduanya meredup di musim lalu. Paul Pogba juga pernah mengalami hal ini dengan Jose Mourinho.

Romelu Lukaku bisa bersinar di Belgia saat Piala Dunia sementara di Manchester United sedikit loyo sepanjang musim 17/18. Sementara Real Madrid boleh saja mengalihkan pandangan kiper Chelsea, Thibaut Courtois, tetapi jika Madrid gagal bukan tidak mungkin radar mereka akan kembali menuju David De Gea.

5. Pelatih Hedon

Pelatih Manchester United, Jose Mourinho
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho

Jose Mourinho dikenal sebagai pelatih yang gemar membeli pemain bintang bukan mencetak pemain bintang. Total 392,55 juta pounds atau sekitar Rp 7 triliun untuk belanja pemain sejak tahun 2016.

Sementara Manchester United hanya mendapatkan pemasukan 85,3 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,6 triliun dari hasil menjual pemain, yang artinya mereka telah boros anggaran sebesar  307,25 juta pounds atau sekitar Rp 5,4 triliun.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Manajer PSIM, Razzi Taruna, mengungkapkan bahwa perekrutan Fase berdasarkan rekomendasi pelatih Jean-Paul Van Gastel.

liga | 11:52 WIB

Menghadapi Persib, yang berstatus sebagai raksasa Liga 1, jelas bukan tugas mudah bagi Persijap sebagai pendatang baru.

liga | 11:48 WIB

Pelatih Napoli, Antonio Conte, menegaskan bahwa klubnya memilih jalur yang tepat dengan tidak berlebihan dalam belanja pemain

liga | 09:20 WIB

Pelatih Juventus, Igor Tudor, mengungkapkan kekecewaannya terhadap ulah sebagian suporter yang mencemooh striker, Dusan Vlahovic

liga | 09:11 WIB

Debut kiper baru PSG, Lucas Chevalier, justru mencuri perhatian karena blunder yang memicu gelombang candaan dari penggemar

liga | 09:06 WIB

Newcastle United secara resmi mengumumkan kedatangan bek Malick Thiaw dari AC Milan

liga | 08:00 WIB

Lucas Chevalier, yang mendapat pujian tinggi dari pelatih Luis Enrique dan rekan setimnya.

liga | 07:37 WIB

Luis Enrique menyebut keputusannya sebagai 100% pilihan saya untuk mencari profil berbeda di posisi penjaga gawang.

liga | 07:30 WIB

PSG sempat mencetak gol melalui Bradley Barcola, tetapi dianulir wasit karena offside.

liga | 07:21 WIB

Darwin Nunez resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan klub Arab Saudi, Al-Hilal

liga | 07:15 WIB