Bek Belanda Virgil van Dijk memuji para suporter setelah pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Senegal dan Belanda di Stadion Al-Thumama di Doha pada 21 November 2022. Alberto PIZZOLI / AFP
Bolatimes.com - Sepak bola Indonesia disebut eks pelatih Virgil van Dijk ternyata memiliki jebakan.
Pieter Huistra yang saat ini menjabat sebagai pelatih PSS Sleman bongkar-bongkaran soal perkembangan sepak bola Indonesia.
Pieter Huistra menjelaskan bahwa pada 2015 saat ia menjadi dirtek Timnas Indonesia, ada jebakan yang dirasakannya saat menerima pekerjaan tersebut.
Menurut Pieter Huistra, di periode tersebut banyak orang-orang yang ingin berinvestasi di sepak bola Indonesia.
Mereka ini kata Pieter Huistra, ingin meraih keuntungan saat investasi di sepak bola Indonesia.
"Dulu juga ada yang mau investasi di sepak bola, tapi juga mau cepat-cepat sukses," ucap eks pemain Rangers FC tersebut seperti dilansir dari trouw.nl, Rabu (11/6).
"Saat itu Indonesia sudah punya potensi yang sangat besar. Namun, itu butuh waktu dan rencana yang matang," tambah eks pelatih Virgil van Dijk tersebut.
Pieter Huistra mengatakan bahwa di era saat ia jadi dirtek Timnas Indonesia, tidak ada yang mengenal dengan sepak bola dan klub Belanda.
"Kehidupan (sepak bola) dan infrastruktur klub yang kami miliki di Belanda dan sama sekali tidak dikenal di Indonesia. Dan Anda membutuhkan itu untuk mengembangkan bakat," jelas eks pelatih Virgil van Dijk tersebut.
Namun menurut Huistra saat ini, sepak bola Indonesia memetik manfaat dari Belanda.
"Ya dan itu merupakan pengalaman unik bagi banyak pemain," kata Huistra.
Aroma Belanda di Timnas Indonesia
Simon Tahamata resmi ditunjuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengisi posisi sebagai Kepala Pemandu Bakat.
Mendapat tugas sebagai kepala pemandu bakat, Simon Tahamata antusias untuk segera bekerja sama dengan pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert.
"Pertama, terima kasih atas semua pesan yang baik yang saya terima. Saya menantikan bekerja bersama coach Patrick Kluivert dan staf teknis lainnya di Indonesia,” kata Simon Tahamata seperti dikutip Suara.com
Ketua Umum PSSI Erick Thohir berharap dengan pengalaman yang diperoleh pria berdarah Maluku tersebut nantinya mampu mengembangkan talenta-talenta pemain muda Indonesia sehingga menjadi salah satu aset berharga bagi tim Merah Putih untuk mimpi menuju panggung dunia.
Simon Tahamata nantinya bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan merekrut talenta-talenta potensial Indonesia yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.
Nantinya legenda Ajax Amsterdam tersebut juga akan bekerja sama dengan pelatih timnas Indonesia mulai dari senior hingga kelompok umur yakni Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, dan Nova Arianto.
Pria yang mempunyai karier bersama dengan timnas Belanda dari tahun 1979-1986 ini memang punya segudang pengalaman sebagai pelatih di level junior.
Tercatat Simon Tahamata pernah menangani akademi dan tim junior klub-klub seperti Standard Leige, Germinal Beerschot, Ajax Amsterdam, hingga Al Ahli dalam kurun waktu 1996 hingga 2024.
Simon Tahamata dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada akhir Mei mendatang.
Kontributor: M.Faqih