Perlawanan PSIS Atas Sanksi Berat sampai Akhir Musim BRI Liga 1

Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menganggap sanksi tersebut tidak adil dan terlalu berat, merasa bahwa klubnya menjadi korban dalam insiden tersebut.

Rizki Laelani | BolaTimes.com
Kamis, 07 Desember 2023 | 12:22 WIB
Ilustrasi Kerusuhan suporter di laga PSIS Semarang. CEO PSIS melawan atas sanksi PSSI.

Ilustrasi Kerusuhan suporter di laga PSIS Semarang. CEO PSIS melawan atas sanksi PSSI.

Bolatimes.com - PSIS Semarang mendapat sanksi berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI setelah terjadi kericuhan antarsuporter di Stadion Jatidiri, Semarang, pada pertandingan melawan PSS Sleman. Larangan menggelar laga kandang dengan penonton hingga akhir musim BRI Liga 1 2023/2024 dan denda sebesar Rp25 juta diberlakukan oleh Komdis PSSI.

“Merujuk kepada Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4, dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, PSIS Semarang dikenakan sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah,” bunyi hukuman pada surat Komdis PSSI.

“Sanksi ini berlaku sejak keputusan ini diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat sampai dengan kompetisi BRI Liga 1 tahun 2023/2024 berakhir,” lanjutnya.

Baca Juga: Gara-gara Masalah Ini Makan Konate Berpisah dengan Barito Putera, Eks Persib Levy Madinda Turut Komentar

Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menganggap sanksi tersebut tidak adil dan terlalu berat, merasa bahwa klubnya menjadi korban dalam insiden tersebut.

“Ini hukuman yang berat dan tidak adil karena larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim. Yang kami sesalkan, kami itu justru menjadi korban di sini,” kata Yoyok lewat keterangan resmi, Kamis (7/12/2023).

Meskipun panitia pelaksana telah berupaya maksimal untuk mengatasi kejadian, hukuman tetap diberlakukan. Yoyok menyatakan niat PSIS untuk mengajukan banding melalui mekanisme yang disediakan oleh Komdis PSSI.

Baca Juga: Karena 'Kesalahan' Persib, PSM Percaya Diri Hadapi Radja Nainggolan dkk

“Kenapa justru dihukum seberat itu. Usaha panpel juga sudah maksimal, dari awal hingga pada saat kejadian gerak cepat dan apa yang terjadi di stadion bisa segera diatasi dengan baik hingga semua pihak yang berada di stadion bisa pulang dengan selamat,” imbuhnya.

Kericuhan terjadi pada pertandingan di Stadion Jatidiri, di mana suporter dari tribune utara dan barat terlibat dalam insiden lempar-lemparan. Momen tersebut terjadi pada masa injury time babak kedua, memicu eskalasi ketegangan antara kedua kelompok suporter. Yoyok Sukawi sendiri mengalami luka robekan di kepalanya akibat pelemparan dalam insiden tersebut.

“Kami akan mengajukan banding, karena dalam surat juga disebutkan bahwa kami dapat melakukan banding. Semoga masih ada titik cerah bagi kami untuk mendapatkan keadilan,” ujar Yoyok.

Baca Juga: Duel Sedarah Persib vs Persik

Perampasan dan perusakan

Pertikaian antara para penggemar sepakbola terjadi pada pertandingan antara PSIS Semarang dan PSS Sleman di Stadion Jatidiri Semarang pada 3 Desember 2023.

Insiden tersebut tidak terbatas hanya di dalam stadion, melainkan juga meluas ke luar stadion dan jalan, ditandai dengan tindakan perampasan uang dan merusak bus serta kendaraan lainnya.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Satake Bayu, menyatakan bahwa pihak kepolisian, khususnya Polrestabes Semarang, belum menetapkan tersangka dalam kasus ini, meskipun telah memeriksa 13 orang sebagai saksi.

Satake menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi ketika bus suporter dari Sleman hendak menjemput, dan sekitar 30 pengendara sepeda motor melemparkan batu, merusak kaca lima bus dan satu minibus.

"Jadi, di saat bus mau menjemput suporter dari Sleman, kemudian bertemu sekitar 30 pengendara roda dua. Kemudian mereka melakukan pelemparan batu yang mengakibatkan lima bus pecah kacanya serta satu minibus juga pecah kacanya," jelas Satake di Semarang, Selasa 5 Desember 2023

Selain perusakan kendaraan, juga terjadi tindakan kriminal lainnya, seperti pengancaman dan perampasan uang dari awak bus.

Sopir dan kernet bus juga diperiksa sebagai saksi, karena mereka mengalami ancaman dan kehilangan uang.

Meskipun sejumlah individu telah diperiksa, belum ada yang ditahan sebagai tersangka, semuanya masih dalam status saksi. Sebelumnya, dilaporkan bahwa pertikaian antar suporter terjadi selama pertandingan PSIS melawan PSS Sleman di Stadion Jatidiri Semarang pada Minggu, 3 Desember 2023, diduga dipicu oleh ejekan saling antara kedua kelompok pendukung yang memanas dan memicu kerusuhan.

"Sopir dan kernet juga diperiksa dimintai keterangan sebagai saksi, karena kernet bus juga diancam yang diambil uangnya. Selain itu ada masyarakat, panpel, dan lain-lain yang juga diperiksa. Belum ada yang diamankan, sementara masih saksi," ungkap Satake. (*)

 

 

 

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Bek Timnas Indonesia, Jordi Amat mengakhiri masa baktinya bersama klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) pada Selasa (17/6).

bolaindonesia | 20:42 WIB

PSIM Yogyakarta di akun Instagram miliknya memperkenalkan pelatih Belanda, Jean-Paul van Gastel sebagai nakhoda baru untuk Liga 1 2025/2026.

bolaindonesia | 20:31 WIB

Inilah daftar 30 pemain yang dipanggil untuk persiapan Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 13:55 WIB

Imran Nahumarury buka suara perihal gosip-gosip sumbang terkait pemecatan dirinya sebagai pelatih Malu United.

bolaindonesia | 13:26 WIB

Tak semua pemain keturunan Indonesia yang berkarier di Eropa alami karier yang bagus.

bolaindonesia | 09:49 WIB

Malut United yang di musim lalu tunjukkan perfomance gemilang mengambil keputusan mengejutkan dengan memencat pelatih Imran Nahumarury serta dirtek Yeyen Tumena

bolaindonesia | 21:53 WIB

Untuk urusan militansi dan dukung mendukung tim nasional, orang Indonesia bisa kalahkan negara juara Piala Dunia.

bolaindonesia | 16:49 WIB

PSSI menyambut positif keputusan AFC menunjuk Arab Saudi dan Qatar menjadi tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

bolaindonesia | 10:27 WIB

Salah satu pengamat sepak bola, Bung Binder di kanal Youtube miliknya menyampaikan ulasan tajam soal taktik Timnas Indonesia melawan Jepang.

bolaindonesia | 14:33 WIB

Piala Presiden 2025 akan dimeriahkan klub asing yang memiliki nilai seluruh pemain Rp272 miliar.

bolaindonesia | 14:19 WIB

Timnas Indonesia melaju ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan hadapi negara-negara Arab.

bolaindonesia | 18:21 WIB

Netizen +62 mendadak menggeruduk akun Instagram pemain PSV, Ryan Flamingo. Siapa Ryan Flamingo ini?

bolaindonesia | 21:12 WIB

Sepak bola Indonesia disebut eks pelatih Virgil van Dijk ternyata memiliki jebakan.

bolaindonesia | 09:10 WIB

Timnas Indonesia mengakhiri matchday terakhir grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil buruk.

bolaindonesia | 19:41 WIB

Penyelamatan gemilang ditunjukkan kiper Emil Audero saat pertandingan Jepang vs Timnas Indonesia dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026.

bolaindonesia | 19:22 WIB

Nasib kurang beruntung dialami oleh pemain Yakob Sayuri saat masuk menggantikan Kevin Diks di pertandingan Jepang vs Timnas Indonesia, Selasa (10/6).

bolaindonesia | 18:56 WIB

Jepang tampil terengginas saat menghadapi Timnas Indonesia di babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026.

bolaindonesia | 18:41 WIB

Asnawi dan Arhan lagi-lagi tak terpilih dalam 23 nama final untuk melawan Jepang

bolaindonesia | 14:38 WIB
Tampilkan lebih banyak