3 Alasan Liga 1 Harus Dikelola Profesional Asing, Saatnya yang Paham Bola yang Mengurus

Saatnya Liga Indonesia dikelola orang-orang yang benar paham sepak bola, agar tercipta pemain-pemain terbaik untuk Timnas.

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Sabtu, 08 Oktober 2022 | 21:00 WIB
Logo Liga 1 2021/2022. (Dok. LIB)

Logo Liga 1 2021/2022. (Dok. LIB)

Bolatimes.com - Meledaknya Tragedi Kanjuruhan yang membongkar borok sistem sepak bola nasional turut menyeret pengelolaan kompetisi yang saat ini berada di bawah kendali PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Bahkan, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, yang ikut terseret sebagai tersangka Tragedi Kanjuruhan juga menjadi salah satu bukti buruknya pengelolaan kompetisi sepak bola Indonesia.

PT LIB juga menjadi salah satu pihak yang menjadi sorotan karena menolak permintaan panitia penyelenggara (panpel) pertandingan yang mengajukan perubahan jadwal dari malam hari menjadi sore hari.

Permintaan ini kemudian ditolak PT LIB dengan alasan kesepakatan dengan pihak broadcaster. Sebab, hal ini berkaitan dengan penayangan langsung pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Potret buruk kinerja PT LIB ini turut memunculkan wacana yang mempromosikan pihak-pihak profesional untuk mengelola kompetisi sepak bola Indonesia.

Salah satu contoh terbaiknya sebetulnya sudah diperlihatkan Kamboja yang menunjuk Satoshi Sato untuk menduduki jabatan Chief Executive Officer (CEO) Cambodian Premier League.

Sosok ini memiliki pengalaman luar biasa, baik saat menjabat di Federasi Sepak Bola Jepang (JFA), AFC, hingga FIFA. 

Oleh karena itu, langkah menunjuk profesional asing berpengalaman semacam ini bisa menjadi salah satu inspirasi yang ditempuh PT LIB untuk memperbaiki kualitas pengelolaan kompetisi.

Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga alasan yang membuat kompetisi Liga 1 sebaiknya dikelola orang asing yang profesional.

1. Menjaga Integritas

Seorang pengelola kompetisi yang profesional tentu diharapkan mampu menjaga integritasnya dalam memimpin PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Sebab, dia dibayar untuk memperbaiki tata kelola penyelenggaraan kompetisi sepak bola nasional yang sejauh ini masih jalan di tempat.

Dengan integritas semacam ini, maka profesional asing yang nantinya memimpin PT LIB akan terbebas dari upaya-upaya tertentu yang mencoba mempengaruhinya.

2. Bebas dari Konflik Kepentingan

Orang-orang profesional yang didatangkan dari luar negeri tentu akan terbebas dari konflik kepentingan jika nantinya menduduki jabatan di pucuk pimpinan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Sebab, profesional asing ini tidak memiliki afiliasi apa pun dengan klub-klub sepak bola di Indonesia. Harapannya, hal ini bisa membebaskan sosok tersebut dari konflik kepentingan dengan klub-klub tertentu.

Dengan demikian, kondisi ini bisa membuat pejabat tersebut bisa menegakkan aturan kepada siapa saja tanpa pandang bulu.

3. Memahami Tata Kelola Industri Sepak Bola Modern

Potensi besar yang dimiliki sepak bola Indonesia tentu harus diolah semaksimal mungkin agar bisa berkembang pesat. Oleh karena itu, sosok yang tepat memang profesional asing yang memahami industri sepak bola modern.

Sebab, orang-orang semacam ini telah menghabiskan waktu yang lama berkecimpung di dunia sepak bola modern. Kualitas semacam inilah yang sebetulnya dibutuhkan oleh PT LIB.

Jika kualitas kompetisi sepak bola nasional mampu diperbaiki dan dikelola secara profesional, maka perkembangan yang diharapkan oleh seluruh masyarakat diyakini bisa segera terwujud.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Ultras Garuda peringatkan Patrick Kluivert

bolaindonesia | 18:25 WIB

Shin Tae-yong menitip pesan untuk Nova Arianto

bolaindonesia | 11:03 WIB

Inilah deretan komentar legendaris Shin Tae-yong selama lima tahun melatih Timnas Indonesia

bolaindonesia | 16:56 WIB

Mitchel Bakker bermain di Lille yang berkompetisi di Liga Champions

bolaindonesia | 11:22 WIB

Impian terbesar seluruh pecinta sepak bola Indonesia

bolaindonesia | 12:35 WIB

Marselino Ferdinan meminta maaf dan tidak ingin menyalahkan siapapun

bolaindonesia | 22:24 WIB

Malaysia resmi menunjuk Peter Cklamovski sebagai pelatih baru

bolaindonesia | 20:44 WIB

Jika menang, maka Timnas Indonesia akan lolos ke semifinal Piala AFF 2024

bolaindonesia | 23:30 WIB

Kelakuan pemain Myanmar bikin petinggi PSSI geram

bolaindonesia | 14:15 WIB

Timnas Indonesia memainkan delapan pemain debutan saat mengalahkan Myanmar

bolaindonesia | 16:02 WIB

"Sold out! Alhamdulillah tiket untuk pertandingan kandang Indonesia melawan Laos dan Filipina di ASEAN Championships 2024 sudah terjual habis,"

bolaindonesia | 16:02 WIB

Apakah skuat muda Timnas Indonesia mampu mengalahkan Myanmar?

bolaindonesia | 15:58 WIB

Satoru Mochizuki ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya

bolaindonesia | 18:39 WIB

Menurut Mochizuki, final Piala AFF Putri 2024 bukan pertandingan mudah.

bolaindonesia | 12:13 WIB

Skuad asuhan Bojan Hodak mengakhiri turnamen sebagai juru kunci dan hanya meraih lima poin dari enam laga.

bolaindonesia | 23:23 WIB

Di Kejuaraan ASEAN 2024, Indonesia tergabung di Grup B bersama Laos, Myanmar, Filipina, dan Vietnam.

bolaindonesia | 17:57 WIB

Arkhan Kaka membalas cibiran netizen dengan kontribusi gol

bolaindonesia | 15:02 WIB

Menurut Hilgers, ada perbedaan besar yang ia rasakan saat bermain di Liga Europa bersama dengan FC Twente dibanding membela Timnas Indonesia

bolaindonesia | 16:50 WIB
Tampilkan lebih banyak