 
  Pesepak bola berkewarganegaraan Spanyol Jordi Amat memberikan keterangan kepada pewarta di Jakarta, Kamis (26/5/2022). Jordi yakin proses naturalisasinya menjadi warga negara Indonesia sudah mendekati akhir dan dia segera memperkuat tim nasional. (ANTARA/Michael Siahaan)
Bolatimes.com - Calon bek naturalisasi Timnas Indoneia, Jordi Amat, mengakui bahwa klub Liga Super Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT) menjadi salah satu opsi klub barunya setelah kontrak dengan tim Liga Belgia KAS Eupen tuntas.
Meski begitu, dia juga memiliki tawaran menarik lainnya dari Jepang dan Spanyol.
“JDT itu salah satu opsi. Saya juga mendapatkan tawaran bergabung dari beberapa klub di Jepang dan Spanyol,” ujar Jordi usai latihan bersama tim nasional Indonesia di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa (31/5).
Pesepak bola berusia 30 tahun itu menegaskan bahwa dirinya belum membuat keputusan apapun terkait masa depannya.
Selain karena kontraknya dengan KAS Eupen baru berakhir pada 30 Juni 2022, Jordi juga masih harus mendiskusikannya dengan sang istri yang kini berada di Spanyol.
Pria keturunan Indonesia dari sang nenek itu sangat mempertimbangkan masukan keluarga karena kini dia mempunyai seorang anak yang usianya baru sekitar satu bulan.
“Saya berharap, apapun keputusan saya nanti, itu akan menjadi yang terbaik,” tutur Jordi.
Beberapa waktu lalu memang beredar rumor yang menyebut bahwa eks pemain Real Betis dan Swansea City tersebut akan direkrut oleh JDT, salah satu tim tersukses di Malaysia.
Ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Jordi sempat membantah rumor tersebut.
Laman Transfemarkt juga mengonfirmasi ketertarikan JDT itu, tetapi mereka menilai kemungkinan Jordi memperkuat JDT kurang dari 18 persen.
Baca Juga: Jelang Duel, Kapten Bangladesh Anggap Timnas Indonesia sebagai Tim Kuat
Transfermarkt memperkirakan nilai transfer Jordi Amat saat ini adalah sekitar satu juta euro atau sekitar Rp15,7 miliar.
Jordi Amat merupakan salah satu pemain luar negeri keturunan Indonesia yang berkas administrasi naturalisasinya ke WNI sedang diproses oleh pemerintah, selain Sandy Walsh dan Shayne Pattynama.
(Antara)