Kisah Manis 1961, Indonesia Juarai Piala Asia U-19

Indonesia U-19 pernah jadi raja Asia pada 57 tahun silam.

Kamis, 18 Oktober 2018 | 13:45 WIB
Timnas Indonesia U-19 di Piala Asia 1961. (Dok. Goal).

Timnas Indonesia U-19 di Piala Asia 1961. (Dok. Goal).

Bolatimes.com - Timnas Indonesia U-19 akan segera memulai perjuangan mereka di Piala Asia U-19 2018 dengan melawan Taiwan U-19 pada laga perdana Grup A di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (18/10/2018) pukul 19.00 WIB.

Indonesia didapuk menjadi tuan rumah turnamen dua tahunan tersebut. Sebelumnya, Indonesia pernah mendapatkan amanat untuk menjadi tuan rumah pada tahun 1990 dan 1994. Sebagai tuan rumah Piala Asia U-19 2018, skuat Garuda Nusantara mendapat kesempatan lolos secara otomatis ke babak utama. Pasukan Indra Sjafri berada di Grup A bersama Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, dan Taiwan.

Indonesia pun mendapat tugas berat dari PSSI yakni melaju hingga babak semifinal Piala Asia U-19 2018 agar bisa tampil ke Piala Dunia U-20 2019 di Polandia. Jika melihat rekam sejarah, Indonesia bukanlah unggulan, tetapi tidak menjadi hal yang mustahil mengingat skuat Garuda Muda pernah melenggang ke partai final sebanyak tiga kali dan keluar sebagai juara pada 1961.

Baca Juga: Prediksi Timnas Indonesia U-19 vs Taiwan di Piala Asia U-19

Kala itu, skuat Merah Putih pernah menjadi juara Piala Asia U-19 meski raihan gelar itu harus berbagi dengan Burma yang kini lebih dikenal dengan Myanmar.

Timnas Indonesia U-19 ketika itu dilatih oleh Toni Pogacnik yang didampingi oleh Djamiat Dalhar dan Maulwi Saelan. Di bawah kendali ketiganya, Indonesia yang tergabung di Grup A bersama Korea Selatan, Vietnam, Singapura, dan Jepang, mampu keluar sebagai juara grup.

Skuat Garuda Muda benar-benar tampil garang. Para pemain seperti Ipong Silalahi, Andjiek Alinurdin, serta Idris Mappakaja mampu mengalahkan Vietnam (2-0) dan Jepang (2-1). Kemudian, skuat Merah Putih bermain imbang lawan Siangpura (1-1) dan Korea Selatan (2-2). Hasil tersebut sudah cukup bagi Bob Hippy dan kolega menjadi juara Grup A dengan raihan enam poin.

Baca Juga: Ingin ke Real Madrid, Chelsea Akan Buat Hazard Betah di Klub

Saat itu, regulasi Piala Asia U-19 menyatakan setiap juara grup akan langsung lolos ke partai final, sehingga Indonesia berhasil mencapai partai final dan melawan Burma yang menjadi Grup B.

Adapun cerita menarik pada final Piala Asia U-19 1961 saat itu. Pertandingan final antara Indonesia versus Burma berakhir imbang 0-0 setelah 2x45 menit. Dilansir dari Goal, babak perpanjangan waktu dan penalti tiba-tiba ditiadakan dan Raja Thailand saat itu Bhumibol Adulyadej memutuskan keduanya untuk menjadi juara bersama Piala Asia U-19 2018.

Keputusan tersebut secara otomatis membuat Indonesia dan Burma berbagi medali juara. Sehingga, yang mendapat medali hanyalah skuat Garuda Muda yang bermain di lapangan dan para pemain cadangan tak kebagian medali juara Piala Asia U-19 1961.

Baca Juga: Memalukan! Dua Penalti Griezmann Berhasil Digagalkan Robot Kiper

Kesuksesan Indonesia tak berlanjut pada edisi selanjutnya 1962, setelah skuat Garuda Muda hanya mampu meraih tempat ketiga. Pada Piala Asia U-19 1962, Indonesia finis sebagai runner-up Grup A dan berebut tempat ketiga melawan runner-up Grup B, Malaysia. Pertandingan pun dimenangkan oleh skuat Merah Putih dengan skor telak 3-0.

Selepas Piala Asia U-19 1962, performa Indonesia naik-turun. Indonesia tumbang 0-2 dari Vietnam pada perebutan tempat ketiga. Kemudian, Indonesia gagal kembali menjadi juara Piala Asia U-19 setelah digulung oleh Israel dengan skor 0-3 pada edisi 1967. Pada Piala Asia U-19 1970, Indonesia kembali tampil di final, tetapi takluk dari Myanmar dengan skor 0-3.

Indonesia kini kembali berjuang di Piala Asia U-19 2018. Bertindak sebagai tuan rumah, pasukan Indra Sjafri mendapat amanat dari PSSI untuk bisa minimal melangkah ke babak semifinal agar secara otomatis pergi ke Piala Dunia U-20 2019 di Polandia. Hanya saja, Egy Maulana cs wakib bekerja keras, mengingat Indonesia tak lagi lolos dari fase grup Piala Asia U-19 sejak gelaran 1978.

Baca Juga: Ngeri! Ini Komentar Fabinho Melihat Trisula Serang Liverpool

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam.

bolaindonesia | 19:53 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, malam ini, Selasa (29/7/2025) pukul 20.00 WIB.

bolaindonesia | 19:35 WIB

Berikut susunan pemain dan fakta menarik jelang pertarungan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam

bolaindonesia | 19:28 WIB

Laga final Piala AFF U-23 2025 antara Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam sesaat lagi akan kick off.

bolaindonesia | 19:17 WIB

Menurut mereka, di sekitaran Stadion Gelora Bung Karno (GBK), polisi dan tentara begitu banyak

bolaindonesia | 19:09 WIB

Striker Timnas Indonesia U-23, Jens Raven, menjadi sorotan jelang final Piala AFF U-23 2025 melawan Vietnam

bolaindonesia | 18:56 WIB

Timnas Indonesia U-23 bersiap menghadapi laga panas melawan Timnas Vietnam U-23 di final Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 17:24 WIB

Justin Hubner, bek andalan Timnas Indonesia, resmi bergabung dengan klub Eredivisie Belanda, Fortuna Sittard

bolaindonesia | 16:54 WIB

Pelatih Vietnam U-23, Kim Sang Sik, memancarkan kepercayaan diri jelang laga final Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 23:40 WIB

Kondisi tiga pilar penting Garuda MudaJens Raven, Arkhan Fikri, dan Toni Firmansyahmasih menjadi tanda tanya besar menjelang pertarungan krusial ini.

bolaindonesia | 23:34 WIB

Hubner menegaskan tekadnya untuk tetap bermain di Eropa tapi sampai sekarang ia masih asyik berpacaran dengan Jennifer Coppen

bolaindonesia | 21:53 WIB

Vietnam U-23, di bawah kendali pelatih Kim Sang Sik, siap mengukir sejarah sebagai tim pertama yang meraih tiga gelar beruntun di Piala AFF U-23.

bolaindonesia | 21:40 WIB

Vietnam U-23, di bawah komando pelatih Kim Sang Sik, siap mencatatkan sejarah dengan mengejar gelar ketiga beruntun di Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 21:32 WIB

Kekalahan dari Indonesia U-23 tak diterima oleh suporter Thailand.

bolaindonesia | 17:11 WIB

Dua penyerang keturunan, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans, juga masuk radar naturalisasi.

bolaindonesia | 17:03 WIB

Pelatih Vietnam U-23, Kim Sang Sik, optimistis timnya bisa mempertahankan gelar juara Piala AFF U-23

bolaindonesia | 16:52 WIB

Dengan VAR yang debut di final Indonesia vs Vietnam U-23 ini, laga diprediksi bakal penuh drama.

bolaindonesia | 16:44 WIB

Diterapkannya VAR di final Piala AFF U-23 2025 disambut publik dan media Vietnam.

bolaindonesia | 16:35 WIB
Tampilkan lebih banyak