Selamat Ulang Tahun PSSI!

Tepat hari ini, 19 April 88 tahun yang lalu, federasi sepak bola Indonesia (PSSI) lahir. Dalam perjalannnya sebuah langkah kerjasama dengan Italia menciptakan sejarah yang mengenang.

Kamis, 19 April 2018 | 12:15 WIB
Timnas Primavera (sumber: the-afc.com).

Timnas Primavera (sumber: the-afc.com).

Bolatimes.com - Sepak bola Indonesia terus menggema bahkan sebelum Tanah Air merdeka. Di kala bapak yang terhormat Ir. Soekarno belum memproklamasikan kebebasan Indonesia, organisasi sepak bola Indonesia telah lahir.

Terbukti di hari ini, 19 April 2018, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) tepat berusia 88 tahun. Ya, usia yang lebih tua dibanding kemerdekaan Indonesia yang baru berusia 73 tahun.

PSSI (sumber; twitter).

Baca Juga: Ditahan Crotone, Juventus Gagal Menjauh dari Kejaran Napoli

Selama 88 tahun itu pun, skuat dengan nama tenar Garuda telah bertarung di bawah panji sepak bola di Asia bahkan Dunia.

Lika-liku turut terjadi pada prestasi Timnas Indonesia. Namun, ada sebuah kisah manis di masa lalu dari para anak bangsa. Bukan yang terbaik, tetapi mencatatkan sejarah yang cukup hebat.

Beberapa putra Indonesia seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti Tukiman, dan Kurnia Sandy telah mencoba mengharumkan nama Indonesia kala berkarier di Eropa. Kisah yang begitu jauh sebelum saat ini tengah gambar-gembor Egy Maulana Vikri ke Polandia.

Baca Juga: Kaka Ungkap Hubungannya yang Rumit dengan Jose Mourinho

Semua itu bermula ketika sepak bola Indonesia menjalin kerjasama dengan Italia hingga terbentuk sebuah nama PSSI Primavera. Para pesepakbola muda Indonesia U-19 dikirimkan ke Italia untuk persiapan Olipiade 1996 di Atlanta.

Usut punya usut, kerjasama tersebut bermula dari sebuah hubungan mitra bisnis. Saat itu teman dekat pemilik Sampdoria, Paolo Mantovani yang bernama Enrico Ercolani mengunjungi Asia Tenggara untuk bertemu Aburizal Bakrie.

Enrico Mantovani, Mantan Presiden Sampdoria (sumber: The-AFC.com).

Baca Juga: 5 pemain di Divisi Championship Ini Punya Skill Mumpuni

“Ketika ayah saya masih hidup, Enrico Ercolani, yang bekerja di industri minyak seperti keluarga saya dulu, ada di Indonesia untuk bertemu dengan Tuan Bakrie,” jelas anak Paolo Mantovani, Enrico Mantovani yang saat itu menjabat sebagai Presiden Sampdoria pada 1993-2000, dikutip Bolatimes.com dari The-AFC.com.

“Saat istirahat mereka mulai berbicara tentang sepakbola, dan Mr. Bakrie bertanya pada Ercolani apakah dia punya kontak di sepakbola Italia," lanjutnya

"Enrico memanggil ayah saya untuk menanyakan peluang membuka saluran komunikasi, menjelaskan bahwa mimpi Pak Bakrie adalah mengirim tim muda Indonesia untuk berlatih di Italia untuk membantu mereka menjadi kompetitif pada waktunya untuk Olimpiade 1996 di Atlanta.”

Baca Juga: Persija dan Bali United Kena Sanksi Dari AFC

Tetapi sayang, kerjasama tersebut tak menghasilkan prestasi yang memukau. Indonesia gagal lolos ke Olimpiade 1996.

Timnas Primavera (sumber: the-afc.com).

Kendati demikian, kerjasama bersama Sampdoria tetap berlanjut. Musim berikutnya Sampdoria membawa trio Kurnia Sandy, Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto ke Italia untuk bergabung dengan tim Campionato Primavera atau Sampdoria U-19.

Khusus Kurnia Sandy, ia berhasil menembus skuat utama Sampdoria, walaupun hanya menjadi kiper ketiga.

“Pada awal musim 1996-97 kami harus memutuskan kiper pilihan ketiga kami di belakang (Fabrizio) Ferron dan (Matteo) Sereni,” kenang Mantovani.

“Saya memutuskan untuk berbicara dengan pelatih kiper kami, Pietro Battara, dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan sangat senang jika dia bisa memilih Kurnia Sandy karena itu akan mengirim pesan penting kepada mitra kami di Indonesia," tuturnya melanjutkan.

Mantovani mengaku memilih Kurnia Sandy berdasarkan kualitas, ia mempercayakan keputusan kepada pelatih kiper Pietro Battara, meski ia mengaku memiliki kecondongan pribadi.

“Namun, saya bersikeras bahwa dia hanya boleh dipilih jika Pietro menghakiminya untuk memiliki keterampilan teknis yang tepat. Saya sangat mempercayai Pietro dan dia meyakinkan saya bahwa Kurnia Sandy memiliki semua atribut untuk menjadi kiper pilihan ketiga Sampdoria, dan dengan demikian pemain muda Indonesia menjadi bagian dari tim utama kami, ” kata Mantovani.

Kesan tersendiri Mantovani sebagai Presiden Sampdoria sampaikan untuk Kurniwan Dwi Yulianto. Penyerang yang telah menciptakan 31 gol untuk Timnas Indonesia ini disebut sebagai pemain terkuat dalam sejarah.

Kurniawan Dwi Yulianto (kiri) dan David Platt (kanan) saat berseragam Sampdoria. (twitter/kangope).

“Kurniawan mungkin adalah pemain terkuat dalam sejarah Indonesia. Pada awalnya, dia melakukan hal-hal yang sangat baik dengan Sampdoria, tetapi kemudian dia memiliki beberapa masalah," jelas Mantovani.

“Sangat disayangkan karena dia bisa melakukannya dengan sangat baik jika saja dia terus melakukan apa yang bisa dia lakukan dengan sangat baik.”

Usai tak lagi bersama Sampdoria, Kurniawan diboyong klub Swiss, FC Luzern selama satu musim (1994-1995). Bersama klub tersebut ia bermain dalam 12 pertandingan.

Yang paling diingat yakni saat ia menyumbang gol kemenangan FC Luzern 2-1 atas FC Basel. Ia menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain, dan mencetak gol di Piala Interkontinental UEFA dimana usianya saat itu masih 19 tahun.

Sedangkan untuk Bima Sakti, usai meninggalkan Sampdoria Primavera ia membela klub Swiss, Helsinborg IF.

Mantan pelatih Timnas U-19 Indonesia, Bima Sakti (dua dari kanan).

“Waktu di Italia sangat baik bagi kami dan memberi kami banyak pengalaman untuk karir masa depan kita sebagai pemain sepakbola," kenang Bima Sakti.

Secuil kisah indah dari PSSI sebagai pengayom sepak bola bangsa Indonesia. Meski belum memberikan hasil yang hebat, setidaknya dahulu kala putra Indonesia disediakan jembatan untuk mampu menunjukan kemampuan di Eropa.

Selamat ulang tahun PSSI, mari jembatani lagi para putra terbaik Indonesia.

Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Kontraknya yang berakhir pada Juni 2025 membuatnya kini berstatus bebas transfer.

bolaindonesia | 21:13 WIB

Sulthan Zaky Pramana Putra Razak, bek muda berbakat PSM Makassar, resmi memulai petualangan baru di Liga Kamboja

bolaindonesia | 22:00 WIB

Berikut lima fakta menarik pasca kemenangan Persib Bandung atas klub asal Australia tersebut.

bolaindonesia | 21:26 WIB

Mengusung tema City of Champions, jersey ini bukan sekadar seragam, melainkan simbol kebanggaan, sejarah, dan semangat juang Kota Bandung serta bobotoh.

bolaindonesia | 19:06 WIB

Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) bergemuruh pada Sabtu malam (2/8) saat Persib Bandung resmi meluncurkan skuad lengkap

bolaindonesia | 18:59 WIB

Pelatih Persib, Bojan Hodak, menegaskan pentingnya laga ini sebagai ujian mental dan taktikal.

bolaindonesia | 17:35 WIB

Insiden pelanggaran keras pemain Vietnam, Pham Ly Duc, terhadap bintang Timnas Indonesia, Rahmat Arjuna.

bolaindonesia | 21:27 WIB

Timnas Indonesia U-23 tertinggal 0-1 oleh Vietnam di laga final Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 20:51 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam.

bolaindonesia | 19:58 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam.

bolaindonesia | 19:53 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, malam ini, Selasa (29/7/2025) pukul 20.00 WIB.

bolaindonesia | 19:35 WIB

Berikut susunan pemain dan fakta menarik jelang pertarungan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam

bolaindonesia | 19:28 WIB

Laga final Piala AFF U-23 2025 antara Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam sesaat lagi akan kick off.

bolaindonesia | 19:17 WIB

Menurut mereka, di sekitaran Stadion Gelora Bung Karno (GBK), polisi dan tentara begitu banyak

bolaindonesia | 19:09 WIB

Striker Timnas Indonesia U-23, Jens Raven, menjadi sorotan jelang final Piala AFF U-23 2025 melawan Vietnam

bolaindonesia | 18:56 WIB

Timnas Indonesia U-23 bersiap menghadapi laga panas melawan Timnas Vietnam U-23 di final Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 17:24 WIB

Justin Hubner, bek andalan Timnas Indonesia, resmi bergabung dengan klub Eredivisie Belanda, Fortuna Sittard

bolaindonesia | 16:54 WIB

Pelatih Vietnam U-23, Kim Sang Sik, memancarkan kepercayaan diri jelang laga final Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 23:40 WIB
Tampilkan lebih banyak