Moacir Barbosa, Legenda Brasil yang Kena Sanksi Sosial Seumur Hidup Akibat Gagal Juara Piala Dunia 1950

Mengenal Moacir Barbosa, kiper legendaris Brasil yang kena sanksi sosial seumur hidup akibat jadi aktor kegagalan juara Piala Dunia 1950.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Rabu, 23 November 2022 | 06:00 WIB
Kiper legendaris Timnas Brasil, Moacir Barbosa. (Twitter)

Kiper legendaris Timnas Brasil, Moacir Barbosa. (Twitter)

Bolatimes.com - Moacir Barbosa adalah salah satu legenda sepak bola Brasil. Namun, satu kegagalannya di Piala Dunia 1950, mengubah dunianya seumur hidup.

Brasil sendiri didapuk menjadi tuan rumah pada edisi 1950. Brasil menjadi favorit untuk merengkuh trofi, terlebih mereka datang ke turnamen dengan status juara Copa America 1949.

Selecao keluar sebagai juara penyisihan grup bersama Spanyol, Swedia, dan Uruguay. Pertandingan grup akhirnya pun dilangsungkan.

Baca Juga: Mengenal Herve Renard, Si Pelatih Jenius yang Bawa Arab Saudi Kalahkan Argentina di Piala Dunia 2022

Sebagai informasi, saat itu Piala Dunia tidak menganut format final, tetapi pada akhir laga puncak terjadi mempertemukan Brasil dan Uruguay untuk menentukan juaranya.

Laga penentuan yang berlangsung di Estadio do Maracana pada 16 Juli 1950 itu dipenuhi para suporter tuan rumah. Laga puncak pun berlangsung, dan berawal dengan mudah bagi tuan rumah. Friaca mencetak gol setelah 47 menit dominasi Brasil. 

Namun pada menit ke-66 Uruguay menyamakan kedudukan. Bigode dikecoh oleh Alcides Ghiggia di sisi kiri Brasil, yang memberi assist ke Juan Alberto Schiaffino untuk mencetak gol. Skor 1-1.

Baca Juga: Bisa Dimanfaatkan Timnas Indonesia, Park Hang-seo Bongkar Kelemahan Vietnam Jelang Piala AFF 2022

Kemudian, pada menit ke-79, Ghiggia kembali mengalahkan Bigode, hanya saja kali ini ia melakukan tembakan sendiri. Barbosa, apesnya, salah menebak arah tendangan Ghiggia yang membuat Uruguay berbalik unggul 2-1.

Keunggulan ini tak berubah hingga akhirnya wasit asal Inggris, George Reader, meniup peluit akhir tanda pertandingan berakhir. Brasil pun kalah dan kekalahan itu dikenal sebagai Maracanazo atau "Kiamat di Maracana".

Kekalahan itu pada akhirnya melahirkan Barbosa sebagai kambing hitam. Hukumannya memang bukan penjara, tapi dia dikucilkan oleh negaranya dan rakyatnya sendiri, Barbosa dianggap aib, dan banyak orang menjauhinya.

Baca Juga: Lama Absen dari Timnas Indonesia, Ini Dua Muka Lama yang Dipanggil Shin Tae-yong untuk TC Piala AFF 2022

Saat Piala Dunia 1994, misalnya, pelatih Brasil saat itu Mario Zagallo melarang Barbosa bertemu dengan para pemain karena khawatir akan menularkan nasib buruk.

Bahkan ada rumor yang menyebut bahwa para pelatih Brasil enggan menggunakan jasa kiper kulit hitam sejak insiden Barbosa hingga Nelson Dida dipanggil pada 1999.

Hukuman atau sanksi sosial atas wujud menjadi kambing hitam kegagalan Brasil di Piala Dunia 1950 terjadi seumur hidup Moacir Barbosa hingga akhirnya meninggal pada 7 April 2000 akibat serangan jantung.

Baca Juga: Termasuk Marselino Ferdinan, Berikut 3 Pemain Timnas Indonesia U-20 yang Dipanggil untuk TC Piala AFF 2022

"Hukuman maksimal di Brasil adalah 30 tahun penjara. Tapi, saya telah membayar, untuk sesuatu yang bahkan saya tidak bertanggung jawab, sekarang (saya sudah dihukum selama) 50 tahun," kata Barbosa jelang kematiannya, dilansir The Versed.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Masalah ini bukan hanya soal cuaca, tapi soal hukum negara bagian yang berada di atas yurisdiksi FIFA.

boladunia | 18:17 WIB

Salah satu media di Eropa mengkritik tajam keputusan PSSI-nya China tersebut.

boladunia | 15:15 WIB

Pertemuan emosional terjadi di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, saat Lionel Messi dan Luis Enrique kembali berjumpa

boladunia | 12:12 WIB

Cristiano Ronaldo belum habis di usia 40 tahun

boladunia | 06:52 WIB

Mantan pemain timnas Prancis, Jerome Rothen, melontarkan kritik pedas terhadap Lionel Messi.

boladunia | 20:37 WIB

Barcelona resmi mencapai kesepakatan dengan FC Kopenhagen untuk mendatangkan Roony Bardghji

boladunia | 19:38 WIB

Daiki Hashioka ikut andil saat Timnas Indonesia dikalahkan Jepang 0-4 di Stadion GBK pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

boladunia | 17:32 WIB

Wayne Rooney, membuat pernyataan mengejutkan saat ditanya siapa rekan duet favoritnya selama berkarier sebagai penyerang.

boladunia | 17:15 WIB

Sejarah terukir di Piala Dunia Antarklub 2025 saat pertandingan Auckland City kontra Boca Juniors.

boladunia | 15:59 WIB

Gianluigi Donnarumma, mengungkapkan kegembiraannya atas penunjukan Gennaro Gattuso sebagai pelatih baru Timnas Italia.

boladunia | 12:31 WIB

Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat kembali diterpa kekacauan.

boladunia | 12:22 WIB

Skandal seputar kematian legenda sepak bola dunia, Diego Armando Maradona, kembali mengguncang Argentina.

boladunia | 00:28 WIB

Inter Miami memastikan tempat di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025

boladunia | 13:21 WIB

Klub Liga Inggris, Chelsea menghadapi tantangan besar jelang laga penentu Grup D Piala Dunia Antarklub 2025.

boladunia | 12:50 WIB

Fase grup Piala Dunia Antarklub 2025 resmi berakhir setelah serangkaian laga penentu di matchday ketiga.

boladunia | 12:43 WIB

Inter Miami nyaris mencatat kemenangan besar, namun kebangkitan luar biasa Palmeiras di menit-menit akhir menggagalkan ambisi tersebut

boladunia | 12:35 WIB

PSG ke babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 sebagai juara Grup B, usai menang 2-0 atas Seattle Sounders

boladunia | 11:06 WIB

Mimpi Atletico Madrid untuk melangkah lebih jauh di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 resmi pupus.

boladunia | 09:38 WIB
Tampilkan lebih banyak