Kisah Sadio Mane, dari Gembel hingga Bisa Bangun Rumah Sakit di Senegal

Mane cilik bahkan harus menggunakan buah jeruk sebagai bola untuk dimainkan bersama teman-temannya.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Kamis, 09 April 2020 | 15:00 WIB
Sadio Mane mencetak dua gol untuk kemenangan Liverpool atas Burnley 4-2 pada laga pekan ke-30 Liga Primer Inggris, kemarin malam. [PAUL ELLIS / AFP]

Sadio Mane mencetak dua gol untuk kemenangan Liverpool atas Burnley 4-2 pada laga pekan ke-30 Liga Primer Inggris, kemarin malam. [PAUL ELLIS / AFP]

Bolatimes.com - Sadio Mane kini sukses menjadi pesepak bola top dengan bayaran selangit. Namun siapa sangka jika bintang Liverpool itu harus menempuh jalan terjal untuk bisa menjadi seperti sekarang.

Ya, Mane dirundung masalah ekonomi sejak kecil karena terlahir dari keluarga yang serba pas-pasan. Bahkan Mane cilik harus menggunakan buah jeruk sebagai bola untuk dimainkan bersama teman-temannya.

Kendati demikian, Mane tak patah semangat untuk mewujudkan mimpinya sebagai pesepak bola profesional. Eks pemain Red Bull Salzburg itu justru makin semangat hingga tumbuh sebagai pemain top.

Salah satu tonggak prestasi yang membuat nama Mane melambung kala membawa Liverpool juara Liga Champions musim 2018/2019. Kendati tak mencetak gol, kala itu ia tampil spartan sehingga bisa membawa The Reds menumbangkan Tottenham Hotspur 2-0 di partau final.

Kini popularitas dan harta sudah digenggam oleh Mane. Namun bak padi yang makin berisi makin merunduk, pemain 27 tahun itu pun justru semakin dermawan.

Seperti dilaporkan The Guardian, Mane beberapa waktu lalu menggelontorkan uang puluhan miliar rupiah untuk membangun beberapa fasilitas di tanah kelahirannya, Sedhiou, sebuah kota kecil di Senegal. Beberapa yang dibangun adalah rumah sakit, masjid, hingga sekolah.

Selain itu, Mane juga menaruh peduli terhadap kemajuan sepak bola di kampungnya. Eks pemain RB Salzburg itu menyumbang alat penunjang ke sejumlah akademi sepak bola, seperti bola hingga kostum.

Trisula maut Liverpool, Roberto Firmino (kiri), Mohamed Salah dan Sadio Mane. [Oli SCARFF / AFP]
Trisula maut Liverpool, Roberto Firmino (kiri), Mohamed Salah dan Sadio Mane. [Oli SCARFF / AFP]

Kemudian soal rumah sakit, Mane punya sedikit cerita kelam. Karena tidak ada rumah sakit di kampung waktu itu, sang ibu harus melahirkan sudara perempuannya di rumah. 

''Saudara perempuanku lahir di rumah karean tidak ada rumah sakit di kampungku. Sungguh itu menjadi situasi yang sangat meyedihkan buat semua orang,'' ujar Mane, dilansir dari The Guardian.

''Atas dasar itu, saya ingin membangun sesuatu yang membuat orang kembali berharap,'' tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Pesan Damai Glenn Fredly Melalui Film Sepak Bola 'Cahaya dari Timur'

Ketiadaan fasilitas kesehatan juga membuat ayahnya yang sakit parah meninggal dunia. Kejadian tersebut berlangsung saat Mane berusia tujuh tahun.

Mane menuturkan bahwa ayahnya memang sudah cukup lama sakit. Namun, karena keterbatasan biaya dan tidak adanya rumah sakit membuat keluarga hanya memberikan obat-obatan tradisional selama hampir empat bulan.

''Saat itu saya sedang bermain bola, kemudian sepupu saya datang sembari berkata, 'Sadio ayahmu meninggal' dan saya pun menjawab 'Benarkah? Dia becanda'. Waktu itu saya tak mempercayainya,'' ungkap Mane.

''Kami sempat memberikannya obat-obatan tradisional selama hampir empat bulan. Tetapi penyakitnya kembali datang dan obat sudah tak bekerja maksimal,'' imbuh eks pemain Southampton itu.

Mane pun kini sukses mewujudkan cita-citanya membangun rumah sakit. Tercatat rumah sakit tersebut sudah enam bulan beroperasi.

Berkat aksi mulianya itu, Senegal pun semakin bangga memiliki sosok Sadio Mane. Pemain Terbaik Afrika 2019 itu bahkan sempat difilmkan dengan judul 'Sadio Mane Made In Senegal'.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB