3 Hal di Balik Pecahnya Tragedi Kelam di Kanjuruhan, Duka sampai Penjuru Dunia

Hal-hal ini dituding jadi penyebab tragedi Kanjuruhan.

Husna Rahmayunita | BolaTimes.com
Senin, 03 Oktober 2022 | 17:00 WIB
Sebuah mobil polisi rusak di lapangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam, akibat kericuhan yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. (ANTARA/Vicki Febrianto)

Sebuah mobil polisi rusak di lapangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam, akibat kericuhan yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. (ANTARA/Vicki Febrianto)

Bolatimes.com - Peristiwa kelam yang terjadi pada pertandingan antara Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022), menyisakan tiga hal penting yang mendapat sorotan penting dari publik.

Ketiga hal ini dinilai turut menjadi penyebab meninggalnya 125 suporter dan menyebabkan 323 orang lainnya mengalami luka-luka pada tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut.

Momen-momen tersebut memang sempat menjadi trending topik di media sosial Twitter. Salah satu yang jadi sorotan penting ialah prosedur penembakan gas air mata yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga hal penting yang menjadi sorotan serius di balik pecahnya tragedi Kanjuruhan.

1. Penembakan Gas Air Mata di Tribune Penonton

Salah satu hal yang paling mengundang pertanyaan dari publik dalam pecahnya tragedi Stadion Kanjuruhan ialah prosedur penggunaan gas air mata pihak kepolisian.

Sebab, hal inilah yang kemudian memicu penumpukan masa. Penonton yang berdesak-desakan karena ingin menghindar dari kepulan asap beracun ini justru kehabisan napas.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menyebut bahwa penggunaan gas air mata sebetulnya sudah dilarang FIFA untuk digunakan di stadion.

"Penggunaan gas air mata di stadion sepak bola sesuai aturan FIFA dilarang. Hal itu tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada pasal 19 huruf b disebutkan bahwa sama sekali tidak diperbolehkan mempergunakan senjata api atau gas pengendali massa," kata Sugeng dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 2 Oktober 2022.

2. Penjualan Tiket Melebihi Kapasitas

Kemudian, aspek lainnya yang turut mendapatkan perhatian dari masyarakat ialah keputusan panitia penyelenggara (panpel) pertandingan yang menjual tiket melebihi kapasitas Stadion Kanjuruhan.

Sebab, kepolisian sudah meminta panpel untuk membatasi tiket sesuai dengan kapasitas stadion, yakni 38 ribu penonton. Namun, panpel justru mencetak tiket sebanyak 42 ribu. 

"Sebenarnya sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Salah satunya jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang,” kata Mahfud MD.

“Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh Panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000,” lanjutnya.

3. Paksakan Pertandingan Malam

Kemudian, hal ketiga yang tak luput dari sorotan masyarakat ialah penyelenggaraan pertandingan yang berlangsung terlalu malam.

Sebab, sebetulnya pihak kepolisian sudah merekomendasikan kepada panpel untuk mengajukan perubahan jadwal pertandingan menjadi sore. Panpel pun juga telah bersurat kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) soal permohonan ini.

Akan tetapi, PT LIB menolak mengubah jadwal pertandingan menjadi pukul 15.30 WIB dan memutuskan untuk tetap menyelenggarakan pertandingan sesuai dengan jadwal awal, yakni pukul 20.00 WIB.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Ultras Garuda peringatkan Patrick Kluivert

bolaindonesia | 18:25 WIB

Shin Tae-yong menitip pesan untuk Nova Arianto

bolaindonesia | 11:03 WIB

Inilah deretan komentar legendaris Shin Tae-yong selama lima tahun melatih Timnas Indonesia

bolaindonesia | 16:56 WIB

Mitchel Bakker bermain di Lille yang berkompetisi di Liga Champions

bolaindonesia | 11:22 WIB

Impian terbesar seluruh pecinta sepak bola Indonesia

bolaindonesia | 12:35 WIB

Marselino Ferdinan meminta maaf dan tidak ingin menyalahkan siapapun

bolaindonesia | 22:24 WIB

Malaysia resmi menunjuk Peter Cklamovski sebagai pelatih baru

bolaindonesia | 20:44 WIB

Jika menang, maka Timnas Indonesia akan lolos ke semifinal Piala AFF 2024

bolaindonesia | 23:30 WIB

Kelakuan pemain Myanmar bikin petinggi PSSI geram

bolaindonesia | 14:15 WIB

Timnas Indonesia memainkan delapan pemain debutan saat mengalahkan Myanmar

bolaindonesia | 16:02 WIB

"Sold out! Alhamdulillah tiket untuk pertandingan kandang Indonesia melawan Laos dan Filipina di ASEAN Championships 2024 sudah terjual habis,"

bolaindonesia | 16:02 WIB

Apakah skuat muda Timnas Indonesia mampu mengalahkan Myanmar?

bolaindonesia | 15:58 WIB

Satoru Mochizuki ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya

bolaindonesia | 18:39 WIB

Menurut Mochizuki, final Piala AFF Putri 2024 bukan pertandingan mudah.

bolaindonesia | 12:13 WIB

Skuad asuhan Bojan Hodak mengakhiri turnamen sebagai juru kunci dan hanya meraih lima poin dari enam laga.

bolaindonesia | 23:23 WIB

Di Kejuaraan ASEAN 2024, Indonesia tergabung di Grup B bersama Laos, Myanmar, Filipina, dan Vietnam.

bolaindonesia | 17:57 WIB

Arkhan Kaka membalas cibiran netizen dengan kontribusi gol

bolaindonesia | 15:02 WIB

Menurut Hilgers, ada perbedaan besar yang ia rasakan saat bermain di Liga Europa bersama dengan FC Twente dibanding membela Timnas Indonesia

bolaindonesia | 16:50 WIB
Tampilkan lebih banyak