Disebut Shin Tae-yong Aturan Head to Head Kuno, Begini Pembelaan Ketua Komite Kompetisi AFC

Ketua Komite Kompetisi AFC, Tran Quoc Tuan memberikan komentar soal tudingan Shin Tae-yong bahwa aturan head to head adalah kuno.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Kamis, 14 Juli 2022 | 11:36 WIB
Pelatih kepala Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-Yong (tengah) menyapa suporter usai pertandingan melawan Myanmar U-19 dalam matchday terakhir Grup A Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Bekasi, Minggu (10/7/2022) malam. [ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah]

Pelatih kepala Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-Yong (tengah) menyapa suporter usai pertandingan melawan Myanmar U-19 dalam matchday terakhir Grup A Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Bekasi, Minggu (10/7/2022) malam. [ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah]

Bolatimes.com - Pembelaan Ketua Komite Kompetisi AFC, Tran Quoc Tuan terhadap tudingan pelatih timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong yang menyebut penerapan head to head sebagai aturan yang usang.

Shin Tae-yong selaku pelatih timnas U-19 Indonesia menilai jika aturan head to head yang dipakai di Piala AFF U-19 2022 sebagai aturan yang usang.

Menurut Shin Tae-yong aturan tersebut sudah ketinggalan zaman, Tran Quoc Tuan menyebut cara menghitung selisih head to head sudah dipakai di turnamen besar dunia.

Baca Juga: Hasil Singapore Open 2022: Kalah Rubber Game, Jonatan Christie dan Rinov/Pitha Tersingkir

Dilansir dari TheThao247.vn, Tran Quoc Tuan juga menyinggung peraturan yang diterapkan para ahli yang berhati-hati dalam menerapkan metode ini.

"Para ahli dan penyelenggara turnamen telah mempelajari, menganalisis hati-hati sebelum menerapkan metode ini," ucap Tran Quoc Tuan.

"Lagian, cara menghitung selisih head-to-head ketika ada lebih dari 2 tim dengan poin yang sama telah diterapkan di banyak turnamen besar di dunia," imbuhnya.

Baca Juga: Timnas Laos U-19 Cetak sejarah, Pertama Kali Lolos ke Final Piala AFF

Pria yang juga menjabat ketua federasi sepak bola Vietnam itu menjelaskan jika tak ada yang salah dengan format kompetisi di Piala AFF U-19.

Karena sistem tersebut dinilai memungkinkan adanya persaingan nyata dari para pesaing, atau kontestan di setiap pertandingan suatu kompetisi yang tengah terjadi.

Aturan ini sebenarnya membuat tim -tim kuat di satu grup bersaing di level peningkatan, seiring adanya tim lemah yang mudah dikalahkan.

Baca Juga: Viral Momen Pemain Thailand Sengaja Tak Mau Bobol Gawang Laos, Netizen Curiga Piala AFF U-19 2022 Sudah Diatur

Tim lemah tak akan bisa kompetitif menghadapi tim kuat dengan fisik yang terkuras, tak heran kondisi ini menimbulkan pertandingan berlanjut ke babak tambahan.

Bahkan untuk menentukan juara, tak jarang harus ditentukan lewat adu penalti hingga membuat tim-tim frustrasi, kondisi yang membuat aturan harus diterapkan secara adil.

Menurut Tran Quoc Tuan, head to head dipakai tim kuat yang perlu melakukan segala cara untuk bisa mencetak gol dan menghindari hasil imbang 0-0.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-16 Tanding di Sleman, Bima Sakti: Penonton di Sini Luar Biasa

Hal ini membuat Tran Quoc Tuan mengaku heran dengan Indonesia, sebagai tuan rumah kompetisi yang mengeluhkan sistem head to head.

"Mereka menyetujui aturan beberapa bulan yang lalu, jadi tidak ada alasan mengeluh," ujar Tran Quoc Tuan.

"Vietnam juga belum menerima permintaan klarifikasi dari AFF terkait keluhan yang disampaikan PSSI di laga melawan Thailand," imbuhnya.

Kontributor: Eko
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Pemain berdarah Indonesia-Belanda itu resmi bergabung dalam skuad Garuda Pertiwi jelang Kualifikasi Piala Asia Putri 2025.

bolaindonesia | 22:49 WIB

Posisi Asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia sepertinya masih belum aman.

bolaindonesia | 19:34 WIB

Kondisi Nathan Tjoe-A-On yang tanpa klub jadi sorotan sejumlah media di Korea.

bolaindonesia | 19:06 WIB

Media itu menyebut Indonesia sebagai negara dengan skuad termahal di Asia Tenggara, bahkan menyaingi pasar nilai skuad milik negara-negara top Asia

bolaindonesia | 18:57 WIB

Media asing menyoroti perihal kondisi enam pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang saat ini berstatus nganggur alias tanpa klub.

bolaindonesia | 18:41 WIB

Eks striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, kini resmi menjabat sebagai Direktur Teknik PSPS Pekanbaru

bolaindonesia | 21:38 WIB

Persija Jakarta dan Bhayangkara FC menjadi penyumbang pemain terbanyak di Indonesia All Star

bolaindonesia | 21:31 WIB

Persik Kediri resmi mengumumkan Ong Kim Swee sebagai pelatih kepala baru

bolaindonesia | 20:52 WIB

Langkah Persija Jakarta menunjuk Maman Abdurrahman sebagai pelatih Persija Youth Development memunculkan beragam reaksi dari publik sepak bola nasional

bolaindonesia | 18:15 WIB

Benjamin van Leer merupakan kiper keturunan Indonesia yang sempat bermain di Roda JC dan tim muda PSV hingga Ajax.

bolaindonesia | 18:11 WIB

Induk sepak bola dunia, FIFA hingga Selasa (17/6) malam WIB merilis daftar klub Liga Indonesia yang terkena registration ban.

bolaindonesia | 21:34 WIB

Juara Liga 1 2024/2025 beberapa waktu lalu resmi merekrut pemain Timnas Indonesia, Saddil Ramdani.

bolaindonesia | 21:21 WIB

Bek Timnas Indonesia, Jordi Amat mengakhiri masa baktinya bersama klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) pada Selasa (17/6).

bolaindonesia | 20:42 WIB

PSIM Yogyakarta di akun Instagram miliknya memperkenalkan pelatih Belanda, Jean-Paul van Gastel sebagai nakhoda baru untuk Liga 1 2025/2026.

bolaindonesia | 20:31 WIB

Inilah daftar 30 pemain yang dipanggil untuk persiapan Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 13:55 WIB

Imran Nahumarury buka suara perihal gosip-gosip sumbang terkait pemecatan dirinya sebagai pelatih Malu United.

bolaindonesia | 13:26 WIB

Tak semua pemain keturunan Indonesia yang berkarier di Eropa alami karier yang bagus.

bolaindonesia | 09:49 WIB

Malut United yang di musim lalu tunjukkan perfomance gemilang mengambil keputusan mengejutkan dengan memencat pelatih Imran Nahumarury serta dirtek Yeyen Tumena

bolaindonesia | 21:53 WIB
Tampilkan lebih banyak