Evolusi Bola Piala Dunia dari Masa ke Masa

Tak hanya soal taktik dan cara bermain saja yang terus mengalami perkembangan, tetapi juga bola yang memang merupakan elemen hakiki dari permainan itu sendiri.

Galih Priatmojo | BolaTimes.com
Sabtu, 16 Juni 2018 | 14:00 WIB
Bola dari Masa ke Masa/net

Bola dari Masa ke Masa/net

Bolatimes.com - Gelaran Piala Dunia tak dimungkiri telah memberi warna pada perjalanan sejarah dunia sepak bola.

Sejak kali pertama dihelat pada 1930, evolusi sepak bola terus berjalan seiring bergulirnya turnamen empat tahunan tersebut.

Tak hanya soal taktik dan cara bermain saja yang terus mengalami perkembangan, tetapi juga bola yang memang merupakan elemen hakiki dari permainan itu sendiri.

Sejalan dengan penyelenggaraannya, bola yang digunakan di Piala Dunia terus menerus mengalami perubahan dan inovasi seiring kebutuhan dan tradisi yang hidup di dalam sepak bola.

Berikut transformasi bola di ajang Piala Dunia sejak pertama kali digunakan di tahun 1930 silam hingga munculnya Telstar pada 1970 yang menjadi titik paling dramatis dalam kemajuan teknologi pembuatan bola.

Bola Tiento dan T-Model (1930)
Uruguay merupakan tempat pertama kali Piala Dunia digelar. Ada dua bola yang dipakai saat Piala Dunia kala itu yakni Tiento dan T-Model.

Bola Piala Dunia Masa ke Masa/net

Tiento merupakan bola buatan Argentina yang dibuat tanpa menggunakan tali. Sedangkan bola buatan Uruguay diberi nama T-Model yang mengenakan tali.

Bola Piala Dunia Masa ke Masa/net

Yang unik dari kedua bola ini yakni cara pembuatannya. Bola ini menggunakan bahan dasar kulit hewan yang dijahit dan digelembungkan dengan tangan. Kedua bola ini terasa berat ketika turun hujan.

Federdale 102 (1934)
Piala Dunia edisi kedua ini digelar di Italia. Saat itu Italia menggunakan bola yang diberi nama Federdale 102. Meskipun itu juga bukan bola resmi karena Italia mengimpor sebagian bola lainnya dari Inggris.

Bola dari Masa ke Masa/net

Inovasi bola ini yakni menggantikan jahitan kulit dengan kapas. Kapas dipilih lantaran membuat tekstur bola lebih lembut dan ringan ketika disundul.

Namun proses pembuatannya sangatlah rumit. Bola dibuat menggunakan tangan dengan ketrampilan inflater untuk menentukan seberapa bulat bola itu.

Allen (1938)

Bola ini mirip dengan Federale 102. Bola ini dibuat oleh perusahaan yang berbasis di Paris.

Bola dari Masa ke Masa/net

Perbedaan dari Federale 102 yakni Allen memiliki tepi panel ke-13. Selain itu di tepi panelnya lebih bulat ketimbang Federale. Desain ini kemudian menjadi tren setelah Piala Dunia dihelat kembali pasca-Perang Dunia Kedua.

Duplo T (1950)

Bola ini dibuat di Argentina mengikuti desain dasar bola Tiento pada 1930. Yang berbeda di Duplo T yakni tidak lagi memerlukan skill inflater dengan menciptakan lingkup kulit yang tertutup sepenuhnya tanpa ada lagi jahitan.

Bola dari Masa ke Masa/net

Bola ini digelembungkan dengan pompa dan jarum melalui katup kecil persis seperti bola yang ada sekarang.

Swiss World Champion (1954)

Sesuai namanya, bola ini digunakan di Piala Dunia Swiss. Inovasi bola ini mengadopsi struktur 18 panel dengan setiap panel saling terkait dalam pola zig-zag. Bentuk bola ini menjadi rintisan beberapa dekade kemudian.

Bola dari Masa ke Masa/net

Bola ini dibuat oleh perusahaan bernama Kost Sport.

Top Star (1958)

Bola ini digunakan di Piala Dunia Swedia.

Bola dari Masa ke Masa/net

Bola ini merupakan buatan perusahaan Angelholm. Ini merupakan bola resmi Piala Dunia 1958. Bola yang dilabeli nama Top Star ini memiliki 24 panel.

Crack (1962)
Ini merupakan bola yang digunakan di Piala Dunia Cile. Crack dibuat oleh perusahaan asal Cile Custodio Zamora.

Bola dari Masa ke Masa/net

Bola ini memiliki 18 panel tetapi fitur yang melekat tersebar tidak beraturan. Beberapa heksagonal tetapi lainnya persegi panjang. Bola ini dijahit secara manual.

Namun Crack tidak bertahan lama setelah tim-tim Eropa menolak menggunakannya karena tidak memenuhi syarat. Akhirnya Top Star kembali digunakan.

Challenge 4-Star (1966)

Bola ini dibuat oleh perusahaan Slazenger yang merupakan penyedia peralatan raket olahraga.

Bola dari Masa ke Masa/net

Bentuk bola ini mirip dengan desain Top Star tetapi memiliki 25 panel.

Proses percobaan dan pengembangan untuk turnamen 1966 merupakan yang paling maju dalam sejarah Piala Dunia. 400 bola dalam tiga warna berbeda telah diminta untuk partai final, sementara setiap asosiasi nasional yang bersaing dikirimi bola enam bulan sebelum turnamen agar punya kesempatan agar akrab dengan si kulit bundar itu.

Telstar (1970)

Memasuki era 70an, desain bola untuk Piala Dunia mengalami perubahan yang drastis.

Perusahaan asal Jerman Adidas mendapat mandat dari FIFA untuk mendesain bola guna Piala Dunia Meksiko. Adidas pun menciptakan Telstar yang di kemudian hari menjadi ikonik di pentas sepak bola dunia.

Telstar memakai warna hitam putih di setiap panelnya dengan tujuan meningkatkan visibilitas di televisi kala itu yang untuk pertama kalinya disiarkan ke seluruh dunia.

Bola dari Masa ke Masa/net

Sejak kehadiran Telstar, Adidas terus melakukan inovasi pada bola yang dipakai untuk gelaran Piala Dunia. Mulai dari Telstar Durlast (1974), Tango (1978), hingga Tricolore (1998).

Di era 2000an, Adidas mulai benar-benar bereksperimen. Mereka menghilangkan tampilan tradisional ala Tango untuk bola yang dipakai di Piala Dunia 2002 Korea Selatan dan Jepang.

Generasi terbaru ini melahirkan Fevernova (2002), Teamgeist (2006), Jabulani (2010), Brazuca (2014) serta yang terkini Telstar 18.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB