Kisah Agrippina Prima, Si Raja Tarkam yang Terpaksa Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia karena Match Fixing

Agrippina Prima disanksi BWF karena terlibat match fixing, begini kisahnya.

Rauhanda Riyantama
Sabtu, 29 Juli 2023 | 17:00 WIB
Mantan pebulu tangkis pelatnas, Agrippina Prima. (Instagram/gragri_)

Mantan pebulu tangkis pelatnas, Agrippina Prima. (Instagram/gragri_)

Bolatimes.com - Mengenang kisah Agrippina Prima, pebulu tangkis Indonesia yang terpaksa pensiun dari bulu tangkis akibat Match Fixing dan kini menjadi Raja Tarkam.

Indonesia menjadi salah satu kiblat olahraga bulu tangkis dunia. Tak terhitung berapa banyak pebulu tangkis hebat yang lahir di Tanah Air di setiap generasinya.

Salah satunya adalah Agrippina Prima yang namanya melejit pada dekade 2010 an, kala dirinya menjadi salah satu pebulu tangkis spesialis ganda putra Indonesia.

Baca Juga: Hasil Japan Open 2023: Tak Berdaya, Fajar/Rian Kalah Lee Yang/Wang Chi Lin di Babak Semifinal

Anak dari pebulu tangkis Sigit Pamungkas ini sempat menggebrak di awal-awal kariernya kala berpasangan Marcus Fernaldi Gideon saat berhasil menjuarai Singapore International pada 2012.

Lalu, Agrippina juga mampu menembus banyak final turnamen BWF International dengan pasangan lainnya seperti Ricky Karanda Suwardi hingga Frank Kurniawan.

Tak cukup sampai di situ, Agrippina juga mampu merengkuh sukses di nomor ganda campuran kala berpasangan dengan Apriani Rahayu di Indonesia International pada 2016.

Baca Juga: AMSI, AJI, IJTI dan IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik untuk Perpres Publishers Rights

Kiprahnya tersebut membuat nama Agrippina melambung tinggi. Apalagi gaya bermainnya yang kaya akan trik kerap merepotkan lawan-lawannya.

Nahas, perjalanan Agrippina di kancah bulu tangkis dunia harus terhenti dan memaksanya pensiun dari dunia tepok bulu internasional.

Usut punya usut, Agrippina harus pensiun dari bulu tangkis internasional karena kasus Match Fixing atau pengaturan skor yang membuatnya mendapat hukuman dari Federasi Bulu Tangkis Dunia atau BWF.

Baca Juga: Sepak Terjang Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia, Ini Pencapaian yang Paling Jauh

Kronologi Match Fixing Agrippina Prima

Pada 2021 lalu, BWF menjatuhkan hukuman kepada delapan pebulu tangkis Indonesia akibat kasus Match Fixing, di mana salah satunya adalah Agrippina Prima.

Agrippina divonis melakukan Match Fixing selama periode substansial hingga 2019, saat ia dan para pebulu tangkis lainnya berkompetisi di ajang internasional level bawah.

Baca Juga: Main Impresif Saat Ipswich Town Kalahkan RB Leipzig, Elkan Baggott Dapat Pujian Selangit dari Pelatih

Selain Agrippina, ada pula nama-nama seperti Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, Androw Yunanto, Putri Sekartaji, Mia Mawarti, Fadilla Afni, dan Aditiya Diwantoro.

BWF menyebut mereka semua mengatur dan memanipulasi pertandingan serta perjudian di dalam olahraga bulu tangkis.

Akibat vonis itu, Agrippina mendapat hukuman berupa skorsing selama enam tahun dan denda sekitar Rp98 juta oleh BWF.

Agrippina yang mendapat vonis itu pun memberikan pembelaan bahwa dirinya tak terlibat sama sekali dalam pertandingan yang terindikasi Match Fixing.

Ia menceritakan kronologinya, di mana Agrippina berkenalan dengan Hendra Tandjaya (HT) di Vietnam Open 2017. Usai berkenalan ia dimintai nomor telepon oleh yang bersangkutan.

Setelahnya, Agrippina dihubungi oleh HT tersebut yang memintanya agar mengalah di sebuah pertandingan dengan iming-iming uang Rp13 juta. Tawaran itu kemudian ditolaknya.

Apesnya, HT kemudian ditangkap oleh BWF beberapa hari kemudian dan saat Handphone-nya digeledah, terdapat obrolannya dengan Agrippina, yang membuatnya pun otomatis terseret.

Meski mengaku tak terlibat, Agrippina merasa dirinya membuat kesalahan, yakni tak melaporkan HT ke BWF setelah ditawari untuk mengalah, sehingga dirinya terseret.

Dari versi lainnya, Agrippina mengaku hanya akan mentraktir HT di restoran cepat saji apabila Dionysius Hayom Rumbaka yang ia jagokan menang atas pebulu tangkis Jepang.

Tapi ternyata, pilihan Agrippina ini dimasukkan oleh HT ke rekening perjudian online yang membuat namanya terseret dalam kasus Match Fixing tersebut.

Kini, nama Agrippina lebih dikenal sebagai Raja Tarkam di Tanah Air karena kiprahnya yang banyak menghibur masyarakat di berbagai daerah.

Kontributor: Felix Indrajaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI
Sebuah video amatir dari olahraga futsal belakangan viral di media sosial, usai salah satu pemain yang tengah berselebrasi sujud mendapat tendangan di kepala dari lawan.
arena | 20:09 WIB
Segini hadiah China Open 2023.
arena | 17:00 WIB
PBSI umumkan struktur pelatih yang baru untuk Timnas Bulu Tangkis Indonesia
arena | 22:30 WIB
Thomas Indratjaja bakal gantikan Coach Naga Api.
arena | 14:00 WIB
Seorang wartawan senior menyebut PBSI sebagai federasi paling benar di Indonesia, ini alasannya.
arena | 07:45 WIB
Latvia membuat kejutan dalam Piala Dunia Basket 2023 di Indonesia
arena | 10:00 WIB
Tim nasional bulu tangkis Indonesia mulai paceklik prestasi
arena | 15:54 WIB
Apriyani/Fadia kalah dua game langsung atas unggulan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di babak final Kejuaraan Dunia BWF 2023, Minggu (27/8).
arena | 12:11 WIB
Shin Tae-yong diprediksi akan menurunkan para pemain terbaik untuk lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2024
arena | 10:00 WIB
Apriyani/Fadia akan menghadapi wakil China, Chen Qingchen/Jia Yifan di final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023.
arena | 10:30 WIB
Ganda putri Apriyani/Fadia berhasil lolos ke final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 usai mengalahkan wakil Korea.
arena | 09:09 WIB
Apriyani/Fadia yang satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa.
arena | 08:04 WIB
Empat wakil Indonesia lolos ke semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023.
arena | 09:37 WIB
Meski berstatus tuan rumah, Timnas Basket Indonesia tak akan tampil di Piala Dunia Basket 2023.
arena | 15:00 WIB
Timnas Basket Indonesia tak ikut serta di Piala Dunia Basket 2023 meski jadi tuan rumah.
arena | 13:00 WIB
Tampilkan lebih banyak